Diduga Terlibat Pembalakan, Menteri Lingkungan Hidup Brasil Mundur

Menteri Lingkungan tapi dianggap anti-lingkungan

Brasilia, IDN Times - Ricardo Salles, pria yang menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup di Brasil memutuskan untuk mengundurkan diri pada hari Rabu (23/6). Dia saat ini sedang menghadapi kasus yang telah menjeratnya, berupa tuduhan keterlibatan dalam aksi pembalakan liar dan ekspor ilegal kayu dari hutan Amazon.

Ricardo Salles telah menjadi negosiator antara Amerika Serikat dengan Brasil terkait pendanaan konservasi hutan Amazon. Akan tetapi, pembicaraan kedua belah pihak tersebut terhenti. Belum diketahui apakah terhentinya negosiasi itu dikarenakan kasus yang menjerat Salles.

1. Penyelidikan keterlibatan pejabat tinggi

Sejak Jair Bolsonaro menjadi Presiden Brasil, pembalakan hutan hujan Amazon disebut semakin meluas dan meningkat. Terjadi deforestasi besar-besaran dan alih fungsi lahan, di mana yang tadinya adalah belantara berubah menjadi tambang atau lahan pertanian.

Polisi federal telah bertugas untuk melakukan penyelidikan pembalakan liar. Namun ada dugaan bahwa kerja polisi dihalangi.

Melansir kantor berita Reuters, Hakim Mahkamah Agung Brasil bulan ini akhirnya mengizinkan penyelidikan dilakukan dengan menargetkan para pejabat tinggi. Hal itu dilakukan dengan tujuan apakah para pejabat ikut serta berperan menghalangi penyelidikan yang dilakukan oleh pihak polisi.

Ricardo Salles, Menteri Lingkungan, adalah salah satu pejabat tinggi yang akan diselidiki oleh polisi. Dalam pengunduran dirinya, kepada wartawan Salles mengatakan "agar ini bisa dilakukan dengan cara yang paling tenang, saya mengajukan pengunduran diri saya."

2. Ricardo Salles tokoh kontroversial

Diduga Terlibat Pembalakan, Menteri Lingkungan Hidup Brasil MundurOperasi polisi federal Brasil dalam upaya menghentikan pembalakan liar. (Pres TV)

Ricardo Salles adalah salah satu Menteri kepercayaan Presiden Jair Bolsonaro. Salles banyak dikritik oleh aktivis lingkungan dan dia terkenal karena dianggap memimpin program deforestasi besar-besaran rezim Bolsonaro.

Global Forest Watch mengungkapkan bahwa Brasil mengalami lonjakan deforestasi pada tahun 2020, kehilangan 15 persen tambahan hutan primer dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Setidaknya, antara Agustus 2019 dan Juli 2020 ada 2,7 juta hektar hutan yang hilang.

Penyelidikan atas kasus pembalakan liar di hutan Amazon diduga memiliki keterlibatan dengan para pejabat tinggi dan Salles dicurigai berada dalam lingkaran tersebut. Kantornya dianggap memberikan izin bagi ekspor kayu yang didapatkan dari hasil pembalakan liar.

Melansir laman Frace24, Salles dianggap tokoh yang kontroversial. Ia akan diingat oleh para pengkritiknya ketika rapat kabinet April 2020 di mana ia tercatat mengatakan bahwa pemerintah harus menggunakan pandemi virus corona untuk melonggarkan aturan lingkungan.

"Sekarang media hanya berbicara tentang COVID-19, kita perlu menggunakan momen tenang ini untuk 'melewati seluruh kawanan ternak' dan mengubah semua peraturan," katanya.

Baca Juga: Menlu Brasil Pemuja Trump dan Pembenci Xi Jinping Mengundurkan Diri

3. Bolsonaro segera menunjuk pengganti Ricardo Salles

Sebagai seorang Menteri Lingkungan, Ricardo Salles justru dituduh bukanlah sosok yang melindungi alam, akan tetapi justru merusaknya. Melansir laman Mongabay, Salles dijuluki "menteri anti-lingkungan" Brasil oleh para kritikus. Ia juga telah jadi target penyelidikan polisi federal sejak satu bulan terakhir.

Ia diduga kuat terlibat dalam skema izin kayu ke AS dan Eropa dan kayu-kayu tersebut bersumber dari pembalakan liar. Dalam penyelidikan polisi federal, ada lonjakan kekayaan tak biasa dari harta kekayaan Salles yang meningkat. Selain itu, ada juga peringatan dari kedutaan AS tentang dugaan penyimpangan dokumen untuk kayu yang dikirim dari Amazon ke negara bagian Georgia, AS, Januari tahun lalu.

Paulo Busse, seorang pengacara lingkungan di Greenpeace mengatakan “ini skandal. Kami memiliki menteri yang harus membela lingkungan yang sedang diselidiki karena berpartisipasi dalam mafia pembalakan liar."

Pengunduran diri Salles tersebut telah secara resmi diterima oleh Presiden Bolsonaro dan presiden juga telah menunjuk penggantinya yang bernama Joaquim Alvaro Pereira Leite. Namun Marcio Astrini, kepala kelompok lingkungan Climate Observatory menyatakan "siapa pun yang duduk di kursi menteri akan mematuhi perintah Bolsonaro dan terus menerapkan kebijakan perusakan lingkungan, seperti yang dilakukan Salles."

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya