Diserang Tikus, Pemerintah Australia Evakuasi Penjara

Australia sedang hadapi wabah tikus sejak 10 bulan terakhir

Canberra, IDN Times - Australia tidak hanya menghadapi wabah virus corona saja, akan tetapi mereka juga menghadapi wabah tikus, khususnya di negara bagian New South Wales. Banyak tikus telah masuk dan merusak sebuah penjara di Wellington sehingga pihak berwenang mengatakan pada Selasa (22/6) terpaksa harus mengevakuasi ratusan staf dan narapidana dalam 10 hari ke depan.

Wabah tikus di Australia, khususnya di New South Wales telah berjalan dalam beberapa bulan terakhir. Upaya untuk memberantas tikus dengan racun pada awal Juni, justru dilaporkan telah membunuh satwa liar seperti burung yang langka.

Wabah tikus yang melanda Australia telah menyerang pertanian dan bahkan juga mengigit para penduduk hingga mereka harus dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis. Belum jelas kapankah wabah tersebut akan berakhir. Sebagian besar wilayah yang diserang wabah ini berada di pedesaan.

1. Kesehatan dan keselamatan penghuni penjara jadi prioritas

Wabah tikus yang menggejala dan telah menyerang Australia, rupanya juga telah menyerang sebuah penjara di Wellington, New South Wales. Penjara itu ikut diserang oleh wabah tikus karena letaknya yang berada di perbatasan pedesaan.

Akibat serangan tikus, penjara tersebut dikabarkan mengalami kerusakan bangunan sehingga membahayakan penghuninya, baik itu petugas maupun narapidana.

Melansir The Guardian, evakuasi penghuni penjara akan segera dilakukan dalam waktu 10 hari ke depan. Mereka terdiri dari sekitar 200 staf penjara serta 420 tahanan pria dan wanita.

"Kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan staf dan narapidana adalah prioritas nomor satu kami, jadi penting bagi kami untuk bertindak sekarang untuk melakukan pekerjaan pemulihan yang vital," kata Peter Severin, petugas Corrective Services New South Wales.

Tikus-tikus tersebut dikabarkan telah menyebabkan kerusakan pada kabel internal dan panel langit-langit bangunan.

2. Narapidana akan dipindahkan sesuai klasifikasi

Baca Juga: Australia Mengadu ke WTO soal Putusan China atas Wine

Wabah tikus di Australia telah hadir sekitar 10 bulan yang lalu. Mereka berkembang biak secara cepat dan telah menimbulkan banyak kerugian bagi petani. Kini tikus-tikus juga  menimbulkan permasalahan lain, tidak hanya kerugian petani tapi juga penjara.

Melansir laman ABC, penjara Wellington yang diserang tikus para "narapidana akan dipindahkan ke berbagai lokasi di seluruh negara bagian sesuai dengan klasifikasi mereka." Para staf akan diberi pilihan dipindahkan tugas ke penjara regional terdekat dari Wellington atau ikut pelatihan kembali.

Peter Severin dalam sebuah pernyataan mengatakan "tikus mulai menimbulkan kebusukan dan kemudian masalah berikutnya adalah tungau yang mengganggu kesehatan penghuni penjara."

Sedangkan Asisten Komisaris Penjara yang bernama Kevin Corcoran mengatakan salah satu langkah terpenting yang akan diambil adalah melakukan perbaikan penjara yang rusak.

"Kami ingin melakukan perombakan ini sekali dan kami ingin itu dilakukan dengan benar, yang berarti kami akan mencari cara untuk mengurangi dampak wabah serupa di masa depan," kata Corcoran.

3. Upaya memberantas tikus dengan obat kimia menewaskan burung langka

Wabah tikus di Australia terjadi karena disebabkan "badai sempurna" dari kondisi cuaca yang optimal untuk berkembang biak bagi tikus, antara akhir kekeringan tahun 2017 hingga 2019.

Setelah kekeringan berakhir, tikus-tikus mulai berkembang biak dengan pesat pada musim semi tahun 2020 saat petani panen. Banyak biji-bijian yang bisa dimakan di ladang dan di gudang sedangkan binatang pemangsa banyak yang mati saat kekeringan melanda.

Menurut laman ABC, wabah tikus kemudian menyebar di New South Wales ke Queensland selatan, Victoria utara dan ke Australia Selatan. Wabah tikus menimbulkan kerugian besar bagi petani. Bahkan tikus telah menimbulkan kerusakan pada mobil, toko kelontong, kafe, mesin pertanian serta mempengaruhi tingkat tidur dan stress masyarakat.

Upaya untuk membasmi tikus dengan obat kimia bernilai mahal seiring dengan banyaknya permintaan akan obat tersebut. Obat yang bernama zinc phosphide dibalurkan pada biji-biji gandum di ladang sebagai umpan agar dimakan tikus sehingga tikus nantinya bisa tewas.

Tapi, yang memakan umpan tersebut rupanya tidak hanya tikus saja namun burung juga ikut memakannya dan menjadi korban.

Melansir laman The Guardian, di daerah barat dan tengah negara bagian New South Wales, banyak burung yang tewas karena memakan biji gandum umpan tersebut. Kelly Lacey, seorang sukarelawan untuk NSW Wildlife Information, Rescue and Education Service (WIRES) mengatakan ada ratusan burung yang mati.

Lacey juga mengatakan bahwa dibalik kekeringan dan kebakaran hutan yang tragis di Australia, wabah tikus adalah "tantangan terakhir bagi petani dan komunitas pedesaan kami serta satwa liar setempat." Dia juga berharap agar wabah tikus akan segera berakhir sebelum menimbulkan lebih banyak kerusakan.

Baca Juga: Inggris-Australia Sepakati Perjanjian Perdagangan Bebas Pasca-Brexit

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya