Doktor di Tiongkok Dipenjara karena Jual Organ Manusia 

Tiongkok pernah ambil organ para tahanan untuk transplantasi

Beijing, IDN Times – Seorang bernama Shi Xianglin menjadi simpul yang mengurai kejatahan pengambilan organ tubuh oleh kelompok dokter di Tiongkok. Shi curiga setelah beberapa bulan ibunya meninggal dunia, lalu memeriksa dokumen donor organ. Di dalam dokumen tersebut ada beberapa ketidaksesuaian termasuk bagian kosong dalam formulis persetujuan.

Kecurigaan itu menuntunnya untuk memeriksa Pusat Donasi Organ Tiongkok di Beijing. Ia terkejut ketika tidak menemukan catatan sumbangan organ ibunya baik di lembaga tersebut atau otoritas provinsi yang bertanggung jawab. Ketika Shi mempertanyakan persoalan tersebut, dia justru ditawari uang dalam jumlah banyak.

Kecurigaan Shi Xianglin semakin bertambah karena hal tersebut. Akhirnya, dia melaporkannya kepada polisi dan pihak berwenang melakukan penyelidikan. Dalam penyelidikan yang dilakukan, pelaku rupanya tidak sendiri namun bekerja secara kelompok.

1. Enam orang dipenjara karena tersangkut kasus mengambil organ secara ilegal

Doktor di Tiongkok Dipenjara karena Jual Organ Manusia Jejaring dokter membohongi keluarga pasien agar terlihat korban mendonorkan organ tubuh padahal sebenarnya dijual. Ilustrasi (unsplash.com/Piron Guillaume)

Dari pengaduan anak korban yang bernama Shi Xianglin, akhirnya dapat diketahui jika ada jejaring yang mengambil organ tubuh secara ilegal. Jejaring tersebut terdiri dari empat doktor dan dua asisten yang kini mereka semua dipenjara.

Melansir dari laman berita BBC, para dokter itu bekerja untuk mengambil organ tubuh secara ilegal mulai tahun 2017 hingga 2018 (27/11). Mereka mengambil hati dan ginjal dari 11 orang di rumah sakit Anhui, seribu kilometer lebih arah tenggara dari ibukota Beijing. Kelompok tersebut mengambil organ tubuh dengan cara menipu keluarga korban agar berfikir bahwa pengambilan organ tubuh adalah donasi resmi yang disetujui.

Tiongkok telah lama kekurangan beberapa organ tubuh manusia, khususnya dalam dunia transplantasi yang sudah semakin maju. Untuk menutupi hal tersebut, pemerintah telah mendorong untuk memenuhi kebutuhan dengan mengandalkan sumbangan publik. Meskipun begitu, hal itu belum mencukupi kebutuhan yang ada.

2. Mereka menargetkan orang kecelakan atau yang mengalami pendarahan otak

Doktor di Tiongkok Dipenjara karena Jual Organ Manusia Para dokter menargetkan jenazah korban kecelakaan atau pendarahan otak. Ilustrasi (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Yang Suxun, kepala bagian gawat darurat di rumah sakit rakyat di Huaiyuan di Anhui menjadi salah satu yang berada di dalam jejaring. Yang Suxun pula yang menawai Shi Xianglin sejumlah uang yang besar ketika Shi mempertanyakan tentang indikasi pencurian organ tubuh milik ibunya.

Media lokal setempat memberikan informasi, seperti yang dimuat di laman berita SCMP, para dokter menargetkan orang-orang yang terlibat dalam kecelakaan atau yang menderita pendarahan otak (27/11). Proses pengambilan organ tubuh biasanya akan berlangsung pada malam hari dan biasanya tidak dilakukan di dalam rumah sakit.

Korban yang menjadi target, akan dibawa keluar dari rumah sakit pada malam hari. Korban kemudian di masukkan ke dalam sebuah mobil van yang dirancang seperti layaknya sebuah ambulan. Di dalam mobil tersebut, organ tubuh diambil. Organ yang diambil itu nanti dijual ke individu atau rumah sakit yang dihubungi oleh jejaring tersebut secara diam-diam.

Enam orang yang terlibat dalam kelompok tersebut, empat diantaranya dokter, akhirnya dipenjara karena terbukti mengambil organ manusia secara ilegal. Mereka mendapatkan ancaman penjara hingga tiga tahun lamanya.

Baca Juga: Tak Hanya Paru-paru, TBC Juga Bisa Menyerang 6 Organ Tubuh Ini  

3. Tiongkok pernah dituduh mengambil organ tubuh muslim Uighur

Doktor di Tiongkok Dipenjara karena Jual Organ Manusia Tiongkok pernah menggunakan organ tubuh tahanan untuk keperluan transplantasi. Ilustrasi (pixabay.com/Prylarer)

Pada 25 September 2019, sebuah kelompok yang menyelidiki pengambilan organ tubuh, menuduh Tiongkok mengambil organ yang diambil dari penduduk paling teraniaya di negeri Tirai Bambu, yakni kelompok mulism Uighur. Kelompok yang bernama China Tribunal itu menyampaikan bahwa Tiogkok telah mengambil hati, ginjal dan paru-paru, serta kulit dari para kelompok Muslim Uighur dan kelompok agama lain yakni Falun Gong.

Melansir dari Business Insider, Tiongkok menolak semua tuduhan tersebut (25/9/19). Namun China Tribunal mengatakan mereka memiliki bukti kuat tetang hal tersebut. “Pengambilan paksa (organ tubuh) dari tahanan, termasuk agama minoritas Falun Gong dan Uighur telah berlangsung lama dan signifikan.

Hamid Sabi dari China Tribunal mengatakan kepada PBB bahwa Tiongkok telah melakukan “kejahatan terhadap kemanusiaan”. Hamid Sabi dari China Tribunal juga menuduh bahwa beberapa tahanan dibunuh atas perintah otoritas Tiongkok. Bagian tubuh yang sering diambil adalah ginjal, hati, jantung, paru-paru, kornea dan kulit yang dijadikan sebagai komoditas untuk dijual.

Transplanstasi untuk menyelamatkan kehidupan adalah sebuah kesuksesan ilmu pengetahuan namin dengan cara membunuh pendonor, maka hal itu adalah tindakan kriminal. Meski begitu, Tiongkok tetap menolak tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa sejak tahun 2015, mereka sudah tidak menggunakan organ dari tubuh para tahanan.

Baca Juga: 8 Organ Tubuh Manusia yang Paling Tidak Berguna, Bisa Tebak Apa Saja?

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya