Donald Rumsfeld, Arsitek Perang Afghanistan-Irak Meninggal Dunia

Pada era Rumsfeld, pasukan AS tak mampu melacak Bin Laden

Washington DC, IDN Times - Sejak awal tahun 2000-an, Amerika Serikat mengirim ratusan ribu pasukannya ke Afghanistan dan Irak. Mereka menjalankan misi yang disebut memerangi terorisme setelah serangan gedung World Trade Center New York pada 11 September 2001.

Orang yang dianggap sebagai arsitek utama dalam perang di Afghanistan dan Irak tersebut adalah Donald Rumsfeld. Akibat perang tersebut, kini Afghanistan dan Irak masih dalam kondisi yang tidak stabil. Rumsfeld saat itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan era Presiden George W. Bush. Pada hari Selasa (29/6), Rumsfeld meninggal dunia.

1. Donald Rumsfeld meninggal di usia 88 tahun

Donald Rumsfeld adalah seorang politikus Amerika Serikat yang dilahirkan pada 9 Juli  1932. Dia meninggal pada hari Selasa (29/6) dalam usia 88 tahun. Keluarganya mengumumkan kematian Rumsfeld pada Rabu (30/6).

Melansir laman Al Jazeera, Donald Rumsfeld disebut sebagai arsitek utama perang di Afghanistan dan Irak. Saat itu, ia menjabat sebagai Menteri Pertahanan era George W. Bush yang menggaungkan perang melawan terorisme setelah pesawat American Airlines dibajak dan ditabrakkan ke gedung WTC di New York.

George W. Bush mengatakan bahwa Rumsfeld adalah "seorang pria yang cerdas, berintegritas, dan energi yang hampir tidak ada habisnya" yang "tidak pernah memucat sebelum keputusan sulit, dan tidak pernah bergeming dari tanggung jawab."

Meski Bush memuji Rumsfeld, tapi publik lebih melihatnya dalam perang yang terjadi di Afghanistan dan Irak. Perang tersebut telah menelan ratusan ribu korban jiwa. Dan di Afghanistan, itu menjadi perang terlama yang pernah dilakukan oleh Amerika Serikat dengan biaya yang tak murah.

2. Rumsfeld pernah mengajukan pengunduran diri sebanyak dua kali

Donald Rumsfeld, Arsitek Perang Afghanistan-Irak Meninggal DuniaDonald Rumsfeld dan George W. Bush. (Twitter.com/IlmFeed)

Sebagai seorang politikus Amerika Serikat, karir Donald Rumsfeld jatuh bangun. Meski begitu, ia memang terkenal sebagai orang yang cerdas. Rumsfeld pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan dalam dua periode presiden yang berbeda. Ia setidaknya mencetak sejarah dalam posisi tersebut.

Pada era Presiden Gerald Ford tahun 1975-1977, Rumsfeld menjadi Menteri Pertahanan termuda di Amerika Serikat. Sedangkan ketika para era Presiden George W. Bush pada tahun 2001-2006, ia menjabat sebagai Menteri Pertahanan yang tertua.

Sebagai seorang politikus, ia dilihat oleh teman dan musuhnya sebagai orang yang tangguh. Bryce Harlow, rekan Presiden Richard Nixon menyebut Rumsfeld sebagai "jenis pria yang akan berjalan di atas api biru untuk menyelesaikan pekerjaan."

Atas nama perang melawan terorisme usai tragedi 11 September, pasukan AS kemudian menginvasi Afghanistan pada 7 Oktober 2001, dengan Rumsfeld memimpin di Pentagon. Mereka mengejar kelompok al-Qaida dan menggulingkan rezim Taliban yang berkuasa di Afghanistan dalam beberapa minggu saja.

Pada Maret 2003, AS kemudian menginvasi Irak karena menuduh Saddam Hussein memiliki senjata nuklir atau senjata kimia pemusnah massal, yang dikhawatirkan akan dapat diberikan kepada al-Qaida suatu saat nanti di masa depan. Saddam Hussein pun kemudian digulingkan dan Irak menjadi porak-poranda.

Melansir laman Associated Press, selama menjabat di era Presiden Bush, Rumsfeld pernah mengajukan pengunduran diri sebanyak dua kali pada tahun 2004. Saat itu terungkap bahwa pasukan AS telah melecehkan tahanan di penjara Abu Ghraib, Irak. Ketika peristiwa tersebut terjadi, ia menyebutkan sebagai sebuah episode tergelapnya sebagai menteri pertahanan.

Robert Burns, jurnalis Associated Press, mengutip memoar Rumsfeld bahwa lelaki itu tidak menunjukkan sedikit pun penyesalan tentang invasi Irak. Invasi yang diluncurkan pada Maret 2003 untuk menumbangkan rezim Saddam Hussein yang dituduh memiliki senjata kimia dan senjata pemusnah massal.

Baca Juga: Irak Buka Kuburan Massal Korban Pembantain ISIS

3. Pada masa Rumsfeld, pasukan AS tak pernah mampu melacak Osama bin Laden

Donald Rumsfeld, Arsitek Perang Afghanistan-Irak Meninggal DuniaIlustrasi pasukan Amerika Serikat di medan perang. (Twitter.com/Amina Sadiq)

Tragedi 11 September yang menewaskan sekitar 3.000 orang di Amerika Serikat telah mengantarkan negeri Paman Sam tiba-tiba memasuki kondisi perang. Di bawah Presiden Bush dan Menteri Pertahanan Rumsfeld, Amerika segera membuat narasi melawan terorisme dan aktor utama antagonis yang dilawan bernama Osama bin Laden dari jaringan al-Qaida.

Invasi yang dilancarkan ke Afghanistan dengan menggulingkan Taliban, karena kelompok tersebut dianggap menyembunyikan pemimpin al-Qaide. Invasi yang dilakukan pasukan AS ke Irak juga atas alasan ketakutan jika senjata pemusnah massal yang dimiliki Saddam Hussein akan diberikan kepada al-Qaida.

Dalam sekejap, baik di Afghanistan maupun di Irak, pasukan AS sukses menggulingkan rezim pemerintahan. Namun sampai Rumsfeld keluar dari jabatannya pada tahun 2006, kondisi untuk menegakkan ketertiban di dua negara itu sampai saat ini tidak pernah berhasil.

Bahkan, melansir laman Reuters, pada masa Rumsfeld jadi Menteri Pertahanan, pasukan AS tak pernah bisa melacak keberadaan Osama bin Laden, tokoh al-Qaida yang dianggap bertanggung jawab atas serangan 11 September ke gedung WTC di New York. Bin Laden baru terbunuh pada tahun 2011, jauh setelah Rumsfeld sudah digantikan dengan orang lain.

Donald Rumsfeld pernah mencalonkan diri dalam nominasi Presiden Republik pada tahun 1988 tapi ia gagal. Ia juga menjabat pernah menjadi pilot Angkatan Laut, duta besar AS untuk NATO dan terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan AS.

Arsitek utama perang Afghanistan dan Irak itu pada akhirnya meninggal dalam usia 88 tahun. Ia meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak.

Baca Juga: Jerman Selesaikan Penarikan Pasukan dari Afghanistan

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya