Dua Ekor Gorila Terinfeksi COVID-19

Spesies binatang ketujuh yang terinfeksi 

Califonia, IDN Times – Virus corona telah menyebar dengan begitu ganasnya ke seluruh penjuru dunia. Sebagian besar negara di dunia sudah merasakan bagaimana virus tersebut telah menciptakan sebuah ketakutan dan sebuah teror yang mengancam sendi-sendi kehidupan peradaban manusia.

Kini, kekhawatiran menjadi bertambah ketika gorila di sebuah kebun binatang di San Diego, California, setelah di tes ternyata positif terinfeksi virus corona. Kecemasan bahwa virus dapat menular ke binatang dan virus di binatang menularkannya ke manusia, adalah masalah baru yang sudah dipikirkan oleh para ilmuwan.

Pada masa akhir tahun 2020, isu cerpelai terinfeksi virus di Denmark telah membuat negara tersebut memusnahkan jutaan binatang tersebut. Cerpelai yang terinfeksi itu kemudian juga ditemukan di Inggris, Belanda dan juga ditemukan di Prancis pada November 2020. Tapi bagaimana primata di San Diego itu bisa terinfeksi virus corona?

1. Diduga tertular dari anggota staf kebun binatang

Dua Ekor Gorila Terinfeksi COVID-19Ilustrasi virus corona (pexels.com/CDC)

Ketika virus corona dari Wuhan tersebut menyebar begitu cepat ke seluruh dunia, banyak ahli yang khawatir bahwa virus dapat menular ke binatang. Isu awal penyebaran virus corona pada akhir tahun 2019 yang lalu berasal dari kelelawar.

Namun hingga kini masih belum jelas informasi tersebut. Tim peneliti dari WHO sedang melakukan perjalanan ke Wuhan untuk menyelidiki asal-usul virus.

Kini, gorila di San Diego menjadi spesies kera besar pertama yang terinfeksi virus corona. Melansir dari laman berita CNN, kera besar gorila itu diduga kuat tertular dari staf kebun binatang yang terinfeksi virus corona tanpa gejala. Informasi tersebut diungkapkan oleh Gubernur Gavin Newsom yang menyampaikannya pada hari Senin, 11 Januari 2021.

Dalam penelitian-penelitian sebelumnya, spesies primata non-manusia telah dikhawatirkan memiliki kerentanan terhadap infeksi virus corona.

Kini setelah diketahui bahwa gorila di Kebun Binatang San Diego positif tertular COVID-19, hal itu benar membuktikan bahwa primata non-manusia sungguh dapat terinfeksi virus.

2. Tanda-tanda diketahui terinfeksi virus

Dua Ekor Gorila Terinfeksi COVID-19Gorila awalnya terlihat batuk sehingga petugas curiga. Ilustrasi (pixabay.com/5598375)

California adalah negara bagian terparah oleh infeksi virus corona di Amerika Serikat. Jumlah total infeksi di California, menurut data resmi dari pemerintah setempat, adalah 2.710.801 kasus yang terkonfirmasi. Total jumlah penduduk yang meninggal akibat virus corona mencapai 29.965 orang.

Tingkat keparahan di California itu telah menjadi gelombang menakutkan. Beberapa tempat krematorium di California Selatan sudah tidak lagi mampu menampung jenazah karena saking banyaknya penderita COVID-19 yang meninggal.

Jadi, ada besar kemungkinan bahwa staf Kebun Binatang San Diego sebenarnya positif virus corona tapi tanpa gejala dan hal tersebut tidak diketahui sehingga menular ke gorila. Gorila di kebun binatang San Diego dicurigai terinfeksi setelah pada hari Rabu, 6 Januari 2021, beberapa gorila tersebut terlihat batuk-batuk.

Melansir dari laman berita majalah Time, Lisa Peterson, direktur eksekutif kebun binatang tersebut, mengatakan bahwa selain batuk, gorila juga mengalami sesak nafas. Namun menurutnya “gorila dalam keadaan baik-baik saja”.

Tim dokter hewan masih terus melakukan pemantauan terhadap gorila yang terinfeksi COVID-19. Sejauh ini, perawatan yang diberikan adalah dengan vitamin, cairan dan makanan dan belum ada pengobatan khusus untuk virusnya.

Baca Juga: Denmark Batalkan Rencana Pemusnahan Cerpelai Atas Kasus COVID-19

3. Khawatir akan menular ke gorila lain

Dua Ekor Gorila Terinfeksi COVID-19Gorila hidup bergerombol sehingga dikhawatirkan akan menulari lainnya. (Wikimedia.org/TKnoxB from Chemanius, BC, Canada)

Jumlah gorila yang berada di Kebun Binatang San Diego, California, adalah delapan ekor. Gorila hidup secara berkeluarga. Dari delapan ekor gorila tersebut, dua di antaranya sudah diketahui positif terinfeksi virus corona.

Melansir dari laman CBS News, gorila ketiga yang menunjukkan gejala tapi setelah dilakukan tes rupanya negatif. Beberapa gorila lainnya masih memiki kemungkinan akan tertular infeksi. Asumsi yang digunakan oleh para penjaga kebun binatang adalah karena gorila hidup secara berkeluarga, semua kera besar itu memiliki kemungkinan akan tertular virus.

Kebun Binatang San Diego sebenarya sudah ditutup sejak 6 Desember 2020. Penutupan itu juga dimaksudkan untuk melindungi semua binatang yang ada di dalamnya. Kini dokter hewan melakukan pemantauan dengan cermat gorila-gorila yang mengidap virus corona beserta anggota keluarganya yang hidup di kebun binatang tersebut.

4. Gorila adalah spesies binatang ketujuh yang terinfeksi COVID-19

Dua Ekor Gorila Terinfeksi COVID-19Gorila adalah kera besar pertama sekaligus spesies binatang ketujuh yang diketahui terinfeksi COVID-19. (Unsplash.com/Dave Sherrill)

Populasi binatang tidak terpengaruh virus corona seperti yang terjadi pada manusia. Namun penularan COVID-19 ke binatang adalah sesuatu hal yang mencemaskan para ahli. Mutasi virus di dalam binatang, dikhawatirkan akan memiliki kekebalan terhadap vaksin yang dikembangkan.

Gorila di San Diego adalah spesies binatang ke tujuh yang terinfeksi COVID-19. Menurut National Geographic, spesies binatang lain yang diketahui sudah tertular virus corona adalah harimau, singa, cerpelai, macan tutul salju, anjing dan kucing domestik.

Data sebelumnya mengungkapkan bahwa cerpelai yang tersebar di Eropa tercatat mampu menularkan virus corona ke manusia. Belanda dan Denmark melaporkan hal tersebut. Namun, spesies binatang lain belum ada bukti dapat menularkan virus corona ke manusia.

5. Protokol kesehatan yang ketat

Dua Ekor Gorila Terinfeksi COVID-19Kebun binatang sudah terapkan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah menularnya COVID-19. Ilustrasi (pexels.com/Cottonbro)

Semua kasus binatang yang terinfeksi virus corona di Amerika Serikat, berada di fasilitas kebun binatang yang terakreditasi. Semua kebun binatang tersebut kini telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Di kebun binatang lain yang tidak terakreditasi, belum diketahui berapa banyak binatang, jika ada, terinfeksi virus dan belum pernah diuji.

Gorila adalah satwa liar langka yang populasinya terus menurun karena perburuan dan penyakit. Selama dua dekade terakhir, primata yang memiliki DNA 90% mirip manusia itu, jumlahnya terus menurun. Kini penyakit COVID-19 bisa menjadi ancaman baru bagi gorila.

Menurut Paterson, binatang cenderung memiliki sistem kekebalan yang berbeda dengan manusia. “Ini adalah satwa liar dan mereka memiliki sistem ketahanan sendiri serta dapat menyembuhkan secara berbeda dari yang kita lakukan” katanya menjelaskan.

Kebun Binatang San Diego akan membagikan semua hal yang bisa dipelajari dari gorila yang terinfeksi kepada semua ilmuwan, pejabat kesehatan dan konservasionis agar ada langkah-langkah pencegahan untuk melindungi gorila liar di daratan Afrika.

Baca Juga: Spanyol akan Musnahkan 92.700 Ekor Cerpelai yang Diduga Positif Corona

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya