Dua Kecelakaan Tambang dalam Satu Hari di India

Sedikitnya 11 penambang tewas

New Delhi, IDN Times – Di Karnataka, India bagian selatan yang jauh dari pusat ibukota New Delhi, sebuah ledakan besar telah mengguncang tambang batu. Ledakan itu terjadi pada hari Kamis (21/1) hampir tengah malam, yang mengguncang daerah Shivamogga, sisi barat negara bagian Karnataka.

Besarnya ledakan juga mengguncang distrik sebelahnya yaitu Chikkamagaluru dan Davangere. Dalam penyelidikan awal, diketahui lima penambang tewas mengenaskan dengan tubuh yang gosong akibat terbakar dari ledakan tersebut.

1. Penyebab ledakan

Dua Kecelakaan Tambang dalam Satu Hari di IndiaIlustrasi bahan peledak. (Pixabay.com/Nikles5)

Negara bagian Karnataka, memiliki mineral dan tambang batu yang sangat besar. Ada beberapa tambang batu besar di negara bagian tersebut, tetapi juga banyak tambang-tambang ilegal, yang sistem keselamatannya mengkhawatirkan. Kecelakaan para pekerja tambang, baik yang resmi maupun yang tidak resmi di India sering menjadi perhatian khusus karena sistem keselamatannya.

Di Shivamogga, kecelakaan yang baru saja terjadi, sebuah truk yang membawa peledak telah menewaskan pekerja tambang. Peledak yang dibawa oleh truk meledak dengan dahsyat. Melansir dari kantor berita Reuters, pejabat kepolisian setempat menjelaskan bahwa bahan peledak yang dibawa adalah dinamit gelatin. Ledakan menyebabkan lima orang tewas dan kemungkinan jumlah korban bisa bertambah.

Dinamit gelatin atau kadang disebut juga gelignite adalah bahan peledak yang ditemukan pertama kali oleh Alfred Nobel. Komposisinya mudah dibentuk dan aman diracik tanpa pelindung. Bahan peledak ini salah satu bahan termurah, lambat terbakar dan tidak dapat meledak tanpa detonator.

Ketika gelignite tidak diletakkan berada di dekat bahan-bahan lain yang membuatnya memicu ledakan, bahan peledak satu ini relatif aman untuk disimpan. Karenanya, gelignite sangat banyak digunakan di pertambangan sebab biaya murah untuk membelinya.

2. Tanggapan dari para pejabat

Dua Kecelakaan Tambang dalam Satu Hari di IndiaKepala Menteri Negara bagian Karnataka, Yediyurappa. (Instagram.com/thefinancialanalyst)

Usai ledakan dashyat yang menyebabkan korban jiwa tersebut, beberapa pejabat tinggi Karnataka atau India secara umum ikut memberi komentar dan berbelasungkawa. Perdana Menteri Narendra Modi juga ikut memberikan ucapan belasungkawa lewat akun sosial media miliknya.

Kepala Menteri Karnataka, BS Yediyurappa telah memerintahkan untuk penyelidikan lebih lanjut. Sejauh ini, tiga orang yang termasuk pemilik tambang sudah ditahan dan sedang dilakukan penyelidikan. Temuan awal menyebutkan bahwa banyak dinamit yang meledak akibat beberapa kelalaian pemilik tambang dan para operator.

Melansir dari laman Indian Express, Yediyurappa kemudian menegaskan bahwa penambangan ilegal akan menyebabkan kejadian serupa karena tidak ada pengawasan yang ketat. “Mereka yang akan melakukan penggalian dan penambangan harus mendapatkan izin untuk itu. Melakukannya secara ilegal akan menyebabkan insiden seperti itu,” katanya menegaskan.

Baca Juga: Diprotes Petani, Pemerintah India Tawarkan Pembatalan UU Baru

3. Kecelakaan di tambang batu bara tewaskan 6 orang

Dua Kecelakaan Tambang dalam Satu Hari di IndiaKecelakaan di tambang batubara renggut korban jiwa. Ilustrasi (unsplash.com/Jonny Caspari)

Setelah ledakan dahsyat di tambang Karnataka, sebuah kecelakan juga terjadi di Meghalaya, sebelah timur India. Jarak antara Meghalaya ke New Delhi sekita 2.000 km. Kecelakaan tersebut kemungkinan akibat rusaknya sebuah alat berat yang digunakan dalam tambang batubara di distrik East Jaintia Hills.

Melansir dari laman ANI, Menteri Dalam Negeri Meghalaya, Lakhmen Rymbui, mengatakan bahwa insiden tersebut terjadi ketika penambangan dilakukan secara ilegal. “Polisi ke tambang untuk mengusut. Mereka menemukan enam orang tewas,” katanya kepada wartawan. Semua jenazah dievakuasi pada hari Jum’at (22/1).

Para penambang diperkirakan sedang melakukan penggalian lubang tapi struktur tanah dibawahnya ambrol dan menyebabkan alat berat yang rusak jatuh serta membunuh mereka semua. Lima dari enam pekerja tambang tersebut sudah berhasil diidentifikasi. Namun satu orang lagi masih belum jelas identitasnya. Semua korban berasal dari negara tetangga Assam dan bukan dari daerah Meghalaya.

Di Meghalaya, banyak tambang liar batu bara dan mereka menggunakan cara seperti pertambangan lubang tikus. Para penambang bisa saja terbunuh karena terperangkap ketika struktur tanahnya ambrol. Tidak ada kejelasan apakah para penambang liar dan ilegal itu akan menambang batu biasa atau batu bara.

Baca Juga: India Minta WhatsApp Tarik Kebijakan Privasi Terbaru

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya