Eks PM Inggris Boris Johnson Hadapi Penyelidikan Pelanggaran COVID

Diketahui saat mempersiapkan pembelaan

Jakarta, IDN Times - Boris Johnson, mantan Perdana Menteri (PM) Inggris yang telah mengundurkan diri, menghadapi potensi pelanggaran baru yang lebih banyak karena melanggar aturan COVID-19 yang telah ia buat sendiri. Dia dilaporkan menjamu tamu di Chequers, istana peristirahatan PM di dekat desa Ellesborough.

Potensi pelanggaran itu terungkap saat Boris Johnson mempersiapkan kesaksian tentang bagaimana menangani pandemik COVID-19. Dia diketahui terlibat skandal partygate, dimana telah melanggar penguncian saat wabah berlangsung. Kantor Johnson membela diri, mengatakan bahwa mantan PM tidak melakukan pelanggaran.

Baca Juga: Eks PM Inggris Boris Johnson Ngaku Diancam Putin Sebelum Perang

1. Kasus baru diketahui saat akan memberikan pembelaan

Eks PM Inggris Boris Johnson Hadapi Penyelidikan Pelanggaran COVIDBoris Johnson di House of Commons (Twitter.com/UK House of Commons)

Mantan PM Boris Johnson telah didenda karena melanggar aturan COVID-19, melanggar aturan yang dibuat pemerintahannya sendiri. Akan tetapi, kini dirinya kembali dilaporkan ke polisi karena potensi pelanggaran lebih banyak.

Dilansir Associated Press, Johnson dilaporkan atas dugaan kunjungan ke Chequers, sebuah istana peristirahatan PM. Kepolisian Metropolitan London sedang menilai rincian kejadian berkait dengan insiden tersebut, yang terjadi antara Juni 2020 dan Mei 2021.

Kunjungannya ditemukan di dalam buku harian resmi oleh pengacaranya, yang didanai pemerintah. Hal itu diketahui saat tim pembela Johnson sedang mempersiapkan pembelaan untuk penyelidikan publik atas pelanggaran penguncian selama pandemik.

Baca Juga: Eks PM Inggris Boris Johnson Kunjungi Ukraina, Ada Apa?

2. Kantor Kabinet melaporkan ke polisi

Selama melakukan kunjungan ke Chequers, Johnson diduga telah melakukan pelanggaran karena menjamu keluarga dan teman. Itu terjadi selama penguncian COVID berlangsung.

Masalah itu diangkat dengan pejabat senior di Kantor Kabinet, kemudian diteruskan ke polisi dan ke komite hak istimewa. Itu untuk menyelidiki apakah mantan PM Inggris telah berbohong kepada Parlemen Inggris atas pelanggaran partygate, kutip The Guardian.

Johnson mengundurkan diri dengan sebagian besar kasus karena terungkapnya pelanggaran yang dia lakukan selama penguncian COVID. Kini dirinya memiliki potensi telah melakukan pelanggaran yang lebih banyak lagi.

Boris Johnson dan istrinya, mengaku tinggal di istana Chequers selama penguncian pertama. Saat itu, penduduk Inggris dipaksa tinggal di rumah karena aturan tersebut.

Baca Juga: Muncul Petisi Minta Boris Johnson Jadi WN dan PM Ukraina 

3. Peristiwa sah dan tidak melanggar

Eks PM Inggris Boris Johnson Hadapi Penyelidikan Pelanggaran COVIDBoris Johnson (Twitter.com/UK Prime Minister)

Kasus baru yang memiliki potensi pelanggaran oleh Johnson, disebut mantan PM itu bermotif politik. Dia mengatakan bahwa peristiwa di Chequers merupakan perustiwa sah.

Juru bicara Johnson mengatakan bahwa tuduhan Kantor Kabinet yang melaporkan peristiwa itu ke kantor polisi, sejatinya bukan pelanggaran dan sama sekali tidak benar.

"Pengacara telah memeriksa peristiwa yang dipermasalahkan dan menyatakan bahwa itu sah menurut hukum," kata juru bicara dikutip Sky News.

"Tidak ada kontak yang dilakukan dengan Tuan Johnson sebelum tuduhan yang salah ini disampaikan kepada polisi dan komite hak istimewa. Ini aneh dan tidak dapat diterima," tambahnya menjelaskan.

Polisi sejauh ini belum melakukan penyelidikan formal apa pun tentang laporan tersebut, tapi mereka sedang melakukan penilaian kekhawatiran mengenai potensi pelanggaran yang dituduhkan.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya