Elon Musk Akan Cabut Larangan Donald Trump di Twitter

Larangan Twitter terhadap Trump dinilai keputusan bodoh

Jakarta, IDN Times - Elon Musk, salah satu orang terkaya di dunia yang sedang menyelesaikan pembelian media sosial Twitter, dikabarkan akan mencabut larangan terhadap Donald Trump.

Sebagai informasi, akun Twitter Twitter Trump diblokir setelah kerusuhan di gedung Capitol pada 6 Januari 2021. Trump dinilai telah melanggar aturan kebijakan Twitter berulang kali, termasuk dituduh mengobarkan propaganda kekerasan melalui unggahannya.

Meski Musk berencana mencabut larangan permanen tersebut, Trump sempat mengatakan bahwa dia tidak akan kembali ke Twitter dan akan fokus di Truth Social, perusahaan media sosial yang ia dirikan.

1. Musk berencana cabut larangan permanen Trump dari Twitter

Elon Musk Akan Cabut Larangan Donald Trump di TwitterElon Musk. (Instagram.com/elonrmusk)

Elon Musk, salah satu pendiri perusahaan mobil listrik Tesla, membeli Twitter seharga 44 miliar dolar atau sekitar Rp639,5 triliun. Proses akuisi kepemilikan Twitter oleh Musk masih dalam tahap penyelesaian.

Namun dalam proses tersebut, ada kabar bahwa pemilik SpaceX itu akan mencabut larangan permanen mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang pernah dilakukan oleh Twitter.

"Melarang Trump dari Twitter tidak mengakhiri suara Trump, itu akan memperkuatnya. Dan itulah mengapa (pemblokiran adalah) salah secara moral dan benar-benar bodoh," kata Musk pada Selasa (10/5/2022), dikutip dari Al Jazeera

Musk menggambarkan dirinya sebagai orang yang absolut mendukung kebebasan berbicara. Dia akan membatalkan larangan permanen terhadap Trump, juga mengkritik larangan permanen lainnya di pletform tersebut secara umum.

Baca Juga: 10 Fakta Elon Musk, Orang Terkaya di Dunia yang Baru Membeli Twitter

2. Tanggapan Republik dan Demokrat terhadap rencana Musk

Rencana Musk yang akan memungkinkan kembalinya Trump ke Twitter menyulut perdebatan. Politikus AS juga ikut bersuara, baik dari pihak Republik atau Demokrat.

Partai Republik, yang mengusung Trump menjadi Presiden AS, telah melontarkan kritik keras bahwa Twitter memiliki bias terhadap pandangan sayap kanan. Ketika kini Twitter dibeli Musk dan Trump kemungkinan bisa kembali lagi ke platform tersebut, kabar itu mendapatkan tanggapan positif.

"Kita seharusnya tidak memiliki perusahaan media sosial yang membatasi kemampuan orang untuk menyampaikan pesan mereka," kata Senator Republik Rick Scott, dilansir Reuters

Di pihak Demokrat, mereka mengatakan bahwa potensi pemulihan Trump ke platform Twitter dapat menjadi ancaman bagi demokrasi. Kendati begitu, Sekretaris Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, keputusan untuk tetap memblokir Trump atau tidak sepenuhnya berada di tangan Twitter. 

Tapi, pemerintahan Joe Biden, menurut Psaki, ingin platform daring digunakan untuk melindungi kebebasan berbicara, tetapi juga memastikan itu bukan forum untuk penyebaran disinformasi.

3. Donald Trump tidak berniat kembali ke Twitter

Elon Musk Akan Cabut Larangan Donald Trump di TwitterDonald Trump. (Twitter.com/Blystone for Governor of Ohio)

Sejauh ini, pihak Twitter menolak untuk berkomentar tentang rencana Musk. Juru bicara Donald Trump sendiri juga belum memberi tanggapan.

Namun menurut AP, bulan lalu Trump mengatakan bahwa dia tidak berniat bergabung kembali dengan Twitter, bahkan jika akunnya dipulihkan setelah diblokir permanen. Kepada Fox News, dia mengatakan rencananya untuk fokus pada platformnya sendiri, Truth Social.

Rencana Musk untuk memulihkan akun Trump mendapatkan tanggapan dari Kirsten Martin, profesor etika teknologi di Universitas Notre Dame.

Dia mengatakan, "jika Musk khawatir bahwa banyak orang marah karena Trump dilarang, dia harus melihat berapa banyak lagi orang yang akan marah jika Trump tidak dilarang."

"Musk tampaknya hanya khawatir tentang pendapat sekelompok kecil individu yang menghasut kekerasan atau melanggengkan ujaran kebencian," tambahnya.

Baca Juga: Beli Twitter Rp629 Triliun, Elon Musk Digugat Dana Pensiun

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya