Erdogan Kecam Biden Terkait Istilah 'Genosida' terhadap Armenia

Erdogan menilai Biden tidak adil 

Ankara, IDN Times - Joe Biden secara resmi mengakui bahwa Turki telah melakukan genosida terhadap etnis Armenia, lebih dari seratus tahun yang lalu. Peristiwa tersebut menyebabkan korban sekitar 1,5 juta etnis Armenia. Pengakuan Biden itu semakin memperburuk hubungan sekutu NATO, di mana Turki berada di dalamnya.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan segera memberikan tanggapan kepada Joe Biden. Erdogan mengecam pernyataan Biden dan menuduh telah "membuka luka lama" padahal telah berusaha menjadi tetangga yang baik bagi Armenia.

1. Pengakuan Biden agar peristiwa tidak terulang kembali

Erdogan Kecam Biden Terkait Istilah 'Genosida' terhadap ArmeniaJoe Biden. (Instagram.com/potus)

Pengumuman resmi Joe Biden yang mengakui Turki melakukan genosida terhadap Armenia itu dilakukan pada hari Sabtu lalu (24/4). Pembunuhan massal itu terjadi ketika kekuasaan Kesultanan Turki Usmani memasuki masa yang memudar, sekitar tahun 1915.

Masalah tersebut adalah masalah yang sangat sensitif. Turki mengakui telah banyak korban dari dua belah pihak dalam peristiwa tersebut, tetapi menolak menggunakan istilah genosida. Usai pengakuan dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Duta Besar AS untuk Turki segera dipanggil dan pemerintah Turki menyampaikan "reaksi keras" kepada AS.

Melansir dari laman BBC, Mevlut Cavusoglu, Menteri Luar Negeri Turki menolak keputusan resmi Joe Biden itu. Dia juga mengatakan bahwa "kami tidak akan mengambil pelajaran dari siapa pun tentang sejarah kami."

Joe Biden yang mengumumkan secara resmi mengatakan niatnya "bukan untuk menyalahkan tetapi untuk memastikan bahwa apa yang terjadi tidak akan pernah terulang."

2. Erdogan menilai Biden tidak adil

Baca Juga: Mata Jahat dan Gulat Minyak, 10 Tradisi Turki yang Masih Dipertahankan

Pada hari Senin, 26 April 2021, Presiden Turki, Tayyip Erdogan menanggapi pernyataan resmi Joe Biden itu. Erdogan menilai bahwa apa yang disampaikan oleh Biden tersebut tidak berdasar dan tidak adil, katanya seperti dikutip dari laman Al Jazeera.

Erdogan juga menyinggung bagaimana nasib penduduk asli Amerika dan apa yang dilakukan oleh para pemukim Eropa yang akhirnya menetap di Amerika.

"Penduduk asli Amerika, saya bahkan tidak perlu menyebutkan mereka, apa yang terjadi sudah jelas. Sementara semua kebenaran ini ada di luar sana, Anda tidak bisa menyematkan tuduhan genosida pada orang-orang Turki."

Erdogan ingin agar Biden "bercermin" atas peristiwa masa lalu pemukim Amerika dan perlakuannya kepada para penduduk pribumi.

Biden mencoba meredam kemarahan Turki dan mengharapkan akan melakukan panggilan telepon kepada Erdogan untuk pertama kalinya sejak ia menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat.

Kedua pemimpin negara itu sepakat untuk bertemu di sela-sela KTT NATO pada Juni mendatang.

3. Peristiwa 1915 adalah peristiwa yang sensitif tapi Turki telah mencoba membangun persahabatan

Penggunaan istilah genosida untuk peristiwa pada tahun 1915 Turki telah menjadi salah satu yang telah lama dihindari oleh para pemimpin Amerika Serikat. Penggunaan genosida itu pernah dilakukan oleh Ronald Reagan pada tahun 1981. Setelah Reagan, hampir semua pemimpin AS menghindari menggunakan istilah tersebut.

Pada era kepemimpinan Donald Trump, dia menyebutnya "salah satu kekejaman massal terburuk di abad ke-20," meski tak menggunakan istilah genosida.

Pengakuan secara resmi Biden dan menggunakan istilah genosida, sontak menimbulkan kemarahan bagi Turki dan rakyatnya. Bahkan pernyataan Biden itu membuat pemerintah Turki dan pihak oposisi bersatu untuk melawan.

Melansir dari laman Daily Sabah, Patriark Armenia Sahak Masalyan mengecam penggunaan peristiwa 1915 sebagai alat politik, termasuk oleh pihak ketiga. Masalyan mengatakan "diharapkan negara pihak ketiga memberikan kontribusi yang menggembirakan untuk tujuan ini."

Masalyan sendiri menginginkan perdamain dan mendorong dilakukan persahabatan dan kesejahteraan antara Armenia dan Turki demi menciptakan kehidupan dan kepentingan bersama.

Baca Juga: AS Diduga Akui Pembantaian Armenia adalah Tindakan Genosida

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya