Estonia Deklarasikan Rusia sebagai Rezim Teroris!

Estonia juga minta Rusia didepak dari Dewan Keamanan PBB

Jakarta, IDN Times - Riigikogu, sebutan untuk parlemen Estonia, pada Selasa (18/10/2022) sepakat untuk mendeklarasikan bahwa Rusia adalah rezim teroris. Hal ini didasarkan pada invasinya yang tak beralasan ke Ukraina, dan sampai saat ini perang masih jauh dari kata akhir.

Riigikogu menilai bahwa rezim Rusia yang dipimpin Vladimir Putin telah memberikan ancaman nuklir yang berbahaya, tidak hanya di tanah Eropa, tapi di seluruh dunia. Mereka sepakat untuk mengusulkan agar Rusia didepak dari anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

1. Sebagian besar anggota parlemen dukung deklarasi

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, Estonia telah mengambil sikap untuk mendukung Ukraina. Pada Selasa, parlemen Estonia mengambil sikap dengan mengecam perang dan pencaplokan empat wilayah Ukraina oleh Rusia.

Melansir The Moscow Times, bahkan dalam acara tersebut, anggota Riigikogu mendeklarasikan bahwa Rusia adalah rezim teroris.

Dari 101 kursi legislatif, 88 orang mendukung deklarasi itu, tiga abstain, dan 10 anggota tidak hadir.

"Riigikogu menyatakan Rusia sebagai rezim teroris dan Federasi Rusia sebagai negara yang mendukung terorisme, yang tindakannya harus kita hadapi bersama. Riigikogu menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengadopsi deklarasi serupa," katanya dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Estonia Klaim Sukses Menangkis Serangan Siber dari Rusia

2. Estonia masukkan organisasi separatis Ukraina sebagai kelompok teroris

Estonia Deklarasikan Rusia sebagai Rezim Teroris!ilustrasi (unsplash.com/Alexander Jawfox)

Menurut Riigikogu, rezim Rusia di bawah pemerintahan Putin telah memberikan ancaman nuklirnya seiring eskalasi konflik di Ukraina. Ancaman itu mengubah Rusia menjadi bahaya terbesar bagi perdamaian di Eropa dan seluruh dunia.

Dalam deklarasi yang dibuat oleh Riigikogu, melansir RFE/RL, mereka juga berpendapat pentingnya memasukkan organisasi separatis Ukraina sebagai bagian dari kelompok teroris.

Parlemen Estonia menilai organisasi separatis di Luhansk dan Donetsk didukung oleh Kremlin. Mereka juga menilai bahwa Wagner Group, perusahaan keamanan swasta Rusia yang beroperasi di Ukraina, sebagai kelompok teroris.

3. Mengikuti jejak Latvia

Estonia Deklarasikan Rusia sebagai Rezim Teroris!ilustrasi (Unsplash.com/Kedar Gadge)

Estonia juga mendukung agar Moskow dicabut statusnya dari anggota tetap di Dewan Keamanan PBB. Mereka meminta negara-negara Uni Eropa menjatuhkan lebih banyak sanksi kepada Rusia dan sekutunya, termasuk Belarus.

Deklarasi Estonia ini mengikuti negara tetangganya Latvia, yang sebelumnya telah menyatakan bahwa Rusia sebagai negara sponsor terorisme Agustus lalu. Latvia, melansir Al Jazeera, menuduh pasukan Moskow melakukan genosida yang ditargetktan terhadap rakyat Ukraina.

Anggota majelis tinggi parlemen Rusia, Sergey Tsekov, saat itu memperingatkan bahwa Moskwo bakal mengambil tindakan balasan yang menyakitkan kepada Latvia. Tidak dijelaskan secara rinci tindakan balasan seperti apa, tapi kemungkinan termasuk pembatasan transit transportasi.

Baca Juga: Presiden Latvia Ingin Putus Hubungan Gereja Ortodoks dengan Rusia

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya