Europol Tangkap Jaringan Super Kartel Narkoba di Dubai

Menguasai sepertiga perdagangan kokain Eropa

Jakarta, IDN Times - European Union Agency for Law Enforcement Cooperation (Europol) menyatakan bahwa polisi telah membongkar jaringan super kartel narkoba. Ada 49 orang yang ditangkap di berbagai negara, termasuk aktor utamanya yang dibekuk di Dubai.

Jaringan super kartel narkoba itu, dijelaskan menguasai sekitar sepertiga perdagangan kokain di Eropa. Sebagian besar kokain tersebut berasal dari Amerika Latin. Operasi penyelidikan dan penangkapan internasional itu juga menyita 30 ton narkoba.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Ajak Dubai Holding Investasi Pariwisata hingga IKN

1. Enam tersangka utama ditangkap di Dubai

Europol Tangkap Jaringan Super Kartel Narkoba di Dubaiilustrasi Dubai, UEA (Unsplash.com/Roman Logov)

Europol atau lebih dikenal sebagai badan kepolisian Uni Eropa melakukan operasi dan tindakan keras untuk menargetkan jaringan perdagangan narkoba. Beberapa tokoh utama dari jaringan super kartel itu dari Belanda dan memiliki basis di Dubai.

"Narkoba, yang dianggap sebagai target bernilai tinggi oleh Europol, bersatu untuk membentuk apa yang dikenal sebagai 'super kartel' yang menguasai sekitar sepertiga perdagangan kokain di Eropa," kata Europol dikutip RFI pada Senin (28/11/2022).

Kepolisian di Dubai setidaknya menangkap dua tersangka bernilai tinggi yang terkait dengan perdagangan di Prancis. Dua orang lainnya terkait dengan Belanda dan dua lagi terkait dengan Spanyol.

Keenam tersangka itu dinilai adalah target yang sangat berharga yang saat ini telah berhasil ditahan oleh petugas keamanan.

Baca Juga: Indonesia Sorot Kerja Sama Ekonomi Digital dengan Amerika Latin 

2. Peretasan jalur komunikasi

Operasi penyelidikan yang berujung terbongkarnya kelompok super kartel narkoba itu, dilakukan dengan cara meretas jalur komunikasi yang biasa digunakan oleh para pedagang barang haram tersebut.

Melansir Al Jazeera, polisi melakukan enkripsi setelah berhasil meretas ke jaringan kejahatan terorganisir itu sejak tahun lalu. Polisi menurunkan platform telepon SKY ECC dan menggunakannya untuk mendengarkan komunikasi yang semestinya aman antara para pengedar narkoba.

Salah satu tersangka adalah pria berkewarganegaraan Belanda dan Maroko. Dia ditahan karena dugaan impor ribuan kilogram kokain ke Belanda pada 2020 dan 2021.

Jaksa Belanda mengatakan bahwa mereka akan meminta ekstradisi para tersangka yang berhasil ditangkap oleh Uni Emirat Erab (UEA).

Baca Juga: Oposisi Turki ke Kartel Narkoba Serbia: Pergi dan Bawa Uang Harammu!

3. Operasi direncakan selama dua tahun

Total 49 tersangka telah ditangkap dalam operasi internasional yang bernama "Desert Light." Mereka ditangkap di berbagai negara seperti Belgia, Prancis, Belanda, Spanyol, dan UEA.

Melansir Euro News, operasi tersebut telah direncakan selama dua tahun, bertujuan membantu pihak berwenang mendapatkan pengetahuan tentang jaringan kriminal produktif yang terlibat perdagangan narkoba skala besar serta pencucian uang.

Selama operasi tersebut, sebanyak 30 ton obat-obatan juga berhasil disita oleh pihak berwenang. Mereka terdiri dari kokain, ganja, dan methamphetamine. Europol dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa tidak ada tempat yang aman bagi para gembong narkoba.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya