Fakta Carrick: Pemerkosa Berantai London Suruh Korban Minum Air Pipis

Aksi kejahatan berlangsung hampir dua dekade

Jakarta, IDN Times - David Carrick, perwira di Kepolisian Metropolitan London, Inggris, pada Senin (16/1/2023) mengaku bersalah atas dakwaan yang dijatuhkan padanya. Itu termasuk dakwaan pemenjaraan palsu, kekerasan seksual, dan pemerkosaan.

Ironisnya, teror yang dilakukan oleh Carrick berlangsung selama hampir dua dekade, yakni sekitar 18 tahun. Berikut adalah fakta kasus pemerkosaan dan kejahatan yang dilakukan David Carrick!

1. Melakukan 49 pelanggaran, termasuk 24 kasus pemerkosaan

David Carrick adalah pria yang saat ini berusia 48 tahun. Dia sebelumnya bekerja sebagai Polisi Metropolitan London dan secara resmi ditangkap pada Oktober 2021.

Seorang perwira senior mengatakan, pelanggaran yang dilakukan Carrick belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Kepolisian Metropolitan London.

Dilansir BBC, Carrick mengaku bersalah atas 49 pelanggaran yang telah dilakukannya. Itu termasuk 24 tuduh pemerkosaan dan pelanggaran seksual terhadap 12 perempuan. Carrick menggunakan posisinya sebagai polisi untuk mendapatkan kepercayaan dan menakut-nakuti korban.

Kepolisian Metropolitan telah meminta maaf atas kasus tersebut, saat kejahatan Carrick yang dilakukan dalam 20 tahun terakhir mulai terendus dan terungkap dalam penyelidikan.

2. Sebagian besar aksinya dilakukan di London utara

Fakta Carrick: Pemerkosa Berantai London Suruh Korban Minum Air Pipisilustrasi (Unsplash.com/Shannon Tremaine)

Pelanggaran seksual yang dilakukan Carrick meliputi 12 perempuan. Itu terjadi pada periode 2003-2020. Selama itu, Carrick bekerja di beberapa tempat, yakni komando parlemen dan diplomatik, penjaga Parlemen Inggris, penjaga kediaman Perdana Menteri dan kedutaan asing.

Dilansir Al Jazeera, Carrick langsung dijatuhi skorsing setelah ditangkap pada Oktober 2021. Penyelidikan mengungkap, sebagian besar kejahatan yang dilakukan polisi Metropolitan London itu terjadi di Hertfordshire, daerah di London utara.

Carrick pernah diperiksa sebelumnya pada 2001. Lalu dia kembali diperiksa pada 2017 atas dugaan kejahatannya. Namun dia lolos pada dua kesempatan tersebut.

"Pola perilaku Carrick yang mengerikan diketahui Met (Kepolisian London), dan mereka gagal mengambil tindakan yang tepat, menunjukkan betapa rusaknya sistem yang seharusnya menjaga keamanan publik dari pelaku pemerkosaan dan pelecehan," kata Andrea Simon, Direktur End Violence Against Women Coalition.

Baca Juga: Polisi Inggris Akui Sering Memerkosa Korban Kejahatan Selama 20 Tahun

3. Aplikasi kencan daring sebagai awal kejahatan

Fakta Carrick: Pemerkosa Berantai London Suruh Korban Minum Air Pipisilustrasi (Unsplash.com/Markus Winkler)

Hasil penyelidikan menunjukkan, dia mendapatkan para korban dari aplikasi kencan daring.

Dilansir Le Monde, selain dari aplikasi tersebut, Carrick juga bertemu dengan beberapa korban lewat acara sosial. Dia menggunakan posisinya sebagai polisi untuk mendapatkan kepercayaan.

Namun, posisinya sebagai polisi itu digunakan untuk melakukan pelecehan seksual serta memperkosa perempuan, kata Jaswant Jarwal, kepala Crown Prosecution Service (CPS).

Barbara Gray, Asisten Komisaris Kepolisian Metro, mengatakan Carrick menyalahgunakan jabatan untuk melakukan kejahatan mengerikan dan merendahkan martabat para korbannya.

Gray mengaku menyesal bahwa departemennya tidak dapat bertindak cepat, sehingga pelaku terus menggunakan posisinya untuk melakukan kejahatan dan memperpanjang derita para korban.

4. Kasus Carrick membuat Kepolisian Metropolitan dipertanyakan

Pengakuan Carrick terjadi di Southwark Crown Court. Jaksa penuntut memuji setiap perempuan yang dengan berani berbagi pengalaman traumatis, sehingga kasus itu dapat dibawa ke pengadilan.

Tidak semua perempuan korban Carrick mau mengajukan tuntutan resmi. Itu karena mereka takut dan tidak mau mengingat kembali penderitaan yang telah dialami.

Iain Moor, Inspektur Kepala Detektif yang melakukan penyelidikan, mengatakan bahwa kepolisian berkomitmen untuk menangani kekerasan terhadap perempuan dalam segala bentuk.

"Tidak ada yang kebal hukum," kata Moor dikutip CNN.

Wali Kota London, Sadiq Khan, menyebut warganya sangat terkejut dengan kasus itu. Warga London juga terkejut karena pelaku dapat bekerja di kepolisian untuk waktu lama sambil melakukan kejahatannya.

"Hal itu menimbulkan pertanyaan serius (yang) harus dijawab tentang bagaimana dia dapat menyalahgunakan posisinya sebagai seorang perwira dalam peristiwa yang menghebohkan ini," kata Khan.

5. Pengakuan korban diborgol, ditendang, disiksa

Dari belasan perempuan yang jadi korban, salah satunya menceritakan pengalaman mengerikan selama berhubungan dengan Carrick. Awalnya, perempuan yang tidak disebutkan namanya karena alasan hukum itu mengaku, Carrick adalah orang yang menyenangkan dan menawan.

Korban masih remaja saat berada dalam cengkeraman Carrick. Kisah dan pengakuan itu diceritakan kepada The Guardian.

Carrick dan korban menjalin hubungan, sempat berlibur ke luar negeri dan bermimpi membeli rumah bersama. Kemudian, Carrick berubah menjadi sosok yang gemar merendahkan dan mengontrol dengan ancaman karena dia polisi.

"Dia (Carrick) biasa berkata: 'Kamu milik siapa? Kamu milikku.' Dia berkata berkali-kali, 'Kamu harus mematuhiku," kata korban.

Perempuan itu mengaku ditendang jika tidak dituruti imajinasi seksualnya. Bahkan, korban pernah dipaksa untuk meminum air kencing pelaku. Carrick juga menahannya dengan borgol polisi atau mengikat pergelangan tangan dan kaki serta memperkosanya beberapa kali.

Saat perempuan itu mencoba untuk lari dari hubungan tersebut, Carrick menggunakan posisinya sebagai polisi untuk menakuti-nakuti.

"Suatu kali dia berkata kepada saya: 'Saya bisa membunuhmu. Saya bisa membunuhmu tanpa meninggalkan bukti apapun karena saya bekerja di kepolisian,” kata perempuan itu.

Baca Juga: Hadapi Gerakan Protes, Inggris Berencana Revisi UU Ketertiban Umum

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya