Fakta Militer AS Tewaskan Bilal al-Sudani, Komandan ISIS di Somalia

Satu tentara AS terluka digigit anjing militernya sendiri

Jakarta, IDN Times - Bilal al-Sudani, salah satu komandan ISIS yang ada di Somalia, tewas diserbu militer Amerika Serikat (AS) pada Rabu (25/1/2023). Serangan militer AS itu diperintahkan oleh Presiden Joe Biden.

Dalam penjelasan pada Kamis, pejabat mengatakan tidak ada korban di pihak militer AS. Menurut Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, selain al-Sudani, jumlah militan ISIS lain juga ikut tewas. Al-Sudani diklaim bertanggung jawab mendorong pertumbuhan kehadiran ISIS di Afrika, termasuk mendanai operasi mereka di seluruh dunia.

Berikut ini adalah fakta-fakta tentang penyerbuan militer AS di Somalia yang menewaskan salah satu komandan ISIS tersebut.

Baca Juga: Adnan al-Sahrawi: Komandan ISIS Greater Sahara yang Dibunuh Prancis

1. Instruksi langsung Presiden Joe Biden

Fakta Militer AS Tewaskan Bilal al-Sudani, Komandan ISIS di SomaliaPresiden AS, Joe Biden (Twitter.com/President Biden)

Somalia telah menjadi salah satu negara di Afrika yang terus dirongrong oleh kelompok bersenjata jaringan ISIS. Yang paling menonjol adalah al-Shabaab. Al-Sudani merupakan salah satu komandan kelompok militan lain, yakni Islamic State (IS)

Pasukan AS diturunkan untuk membantu militer negara itu menghadang serbuan para militan bersenjata. Sebuah operasi kemudian direncanakan untuk menangkap Bilal al-Sudani, salah satu komandan IS yang memiliki pengaruh kuat.

Dilansir The Guardian, operasi militer AS telah dipersiapkan beberapa bulan dengan pasukan berlatih di sebuah situs yang dibangun untuk meniru medan tempat persembunyian al-Sudani.

Presiden Joe Biden mengizinkan serangan yang bertujuan untuk menangkap al-Sudani itu, setelah berkonsultasi dengan pejabat tinggi pertahanan, intelijen, dan keamanan. Tapi perlawanan kelompok militan menyebabkan pertempuran yang menewaskan al-Sudani.

Baca Juga: ISIS Disebut Mulai Rekrut Anggota Baru dari Asia Tenggara

2. Al-Sudani memiliki posisi penting

Bilal al-Sudani disebut memiliki markas persembunyian di sebuah pegunungan bagian utara Somalia yang terpencil. Sebelum bergabung dengan IS, dia juga melakukan pekerjaan operasional untuk al-Shabaab dan melatih para pejuang kelompok itu.

"Al-Sudani bertanggung jawab mendorong pertumbuhan kehadiran ISIS di Afrika dan untuk mendanai operasi kelompok tersebut di seluruh dunia, termasuk di Afghanistan," kata Menteri Pertahanan Lloyd Austin dikutip BBC.

Penyerbuan yang mengerahkan pasukan darat dibanding menggunakan pesawat tak berawak yang kurang berisiko, menurut para analisis menunjukkan fakta bahwa Al-Sudani memiliki pengaruh yang signifikan dalam kelompoknya.

Kelompok IS al-Sudani relatif kecil di Somalia jika dibanding kelompok al-Shabaab yang lebih besar. Al-Shabaab banyak menguasai wilayah selatan negara itu, sedangkan IS beroperasi dalam wilayah terbatas di bagian utara.

Baca Juga: AS-Turki Blokir Jaringan Keuangan Pendukung ISIS

3. Sebanyak 10 anggota IS lainnya tewas

Fakta Militer AS Tewaskan Bilal al-Sudani, Komandan ISIS di SomaliaIlustrasi Teroris (IDN Times/Arief Rahmat)

Hussein Sheikh Ali, pejabat penasihat keamanan pemerintah Somalia, menyambut baik operasi militer AS itu. Dia menyebut kematian al-Sudani adalah positif untuk keamanan negaranya.

Penyerbuan AS ke pegunungan terpencil tempat persembunyian al-Sudani tidak dijelaskan secara rinci. Berapa banyak tentara AS yang terlibat dalam operasi, juga tidak disebutkan.

Dilansir Al Jazeera, informasi lain tentang operasi tersebut adalah, selain al-Sudani, 10 rekan salah satu komandan penting IS itu juga ikut tewas dalam penyerbuan tentara AS.

Somalia sendiri sedang disibukkan untuk menghantam kelompok al-Shabaab sejak Agustus 2022. Beberapa serangan yang dilancarkan, menghasilkan keuntungan yang signifikan. Tapi al-Shabaab tidak tinggal diam dan kerap meluncurkan serangan balasan ke seluruh Somalia.

4. Satu tentara AS terluka digigit anjingnya sendiri

Operasi kontraterorisme di Somalia itu, disebut sebagai operasi yang berjalan dengan sukses. Tidak ada warga sipil yang dirugikan atau terluka akibat operasi tersebut.

"Tidak ada warga sipil yang dirugikan akibat operasi ini. Kami berterima kasih kepada anggota layanan luar biasa kami serta komunitas intelijen kami dan mitra antarlembaga lainnya atas dukungan mereka terhadap operasi kontraterorisme yang sukses ini," kata Austin dikutip CNN.

Di pihak pasukan AS, juga tidak ada kerugian yang berarti kecuali satu anggotanya yang terluka dalam operasi itu. Dia digigit oleh anjing militer pasukan AS sendiri.

5. Tidak ada tempat persembunyian aman bagi kelompok militan

Fakta Militer AS Tewaskan Bilal al-Sudani, Komandan ISIS di SomaliaIlustrasi ISIS, Teroris (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut Hussein Ali, penasihat keamanan pemerintah Somalia, operasi penyerbuan yang menewaskan al-Sudani adalah bukti bahwa AS tidak hanya menargetkan al-Shabaab tapi juga kelompok militan ISIS lainnya.

"Pesannya adalah, bahwa pemimpin semua kelompok teror di Somalia tidak aman, dan tidak ada tempat berlindung yang aman bagi mereka di seluruh Semenanjung Somalia," kata Ali dikutip VOA News.

Dalam penjelasannya, Ali mengatakan ada kerjasama yang solid antara Somalia dan AS dalam melawan kelompok militan al-Shabaab.

"Dukungan militer AS ke Somalia sangat membantu dan terbaik. Kami telah melancarkan serangan, dan kami sangat berhasil dalam enam bulan terakhir, di mana kami membebaskan puluhan kota dan desa dari al-Shabab," jelas Ali.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya