Fakta Sungai Aare di Swiss, Tempat Anak Ridwan Kamil Hanyut

Sungai favorit untuk berenang di musim panas

Jakarta, IDN Times - Putra Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang bernama Emmeril Kahn Mumtadz, pada Kamis (26/5/22) siang hari, dikabarkan hilang karena terseret arus Sungai Aare di Swiss saat berenang. Tim SAR dan polisi setempat sedang melakukan pencarian.

Sungai Aare adalah sungai panjang yang berada di Swiss. Panjang sungai itu seluruhnya membentang di sepanjang wilayah negara tersebut. Masyarakat di ibu kota Bern adalah masyarakat yang sangat membanggakan Sungai Aare, menggunakannya sebagai tempat renang favorit di musim panas.

Meski begitu, beberapa insiden telah terjadi di Sungai Aaare yang merenggut nyawa. Mereka hanyut terbawa arus yang kuat atau tenggelam. Berikut ini adalah fakta-fakta sungai tersebut.

Baca Juga: Suhu Air Sungai Aare Swiss 16 Derajat Celcius Saat Eril Terseret Arus 

1. Sungai favorit untuk berenang di musim panas

Fakta Sungai Aare di Swiss, Tempat Anak Ridwan Kamil HanyutIlustrasi (Unsplash.com/Alin Andersen)

Sungai Aare terkenal karena airnya yang jernih dan bersih. Sungai itu melindungi ibu kota Bern dari tiga sisi. Di masa lalu, Sungai Aare adalah pelindung alami bagi kota tersebut dari serangan tentara musuh.

Menurut situs Bern, pada musim panas, orang-orang Bern memiliki tradisi berenang di sungai Aare. Bahkan berenang di Aare adalah kegiatan resmi dalam daftar tradisi kota tersebut, kota tua yang menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO.

Masyarakat Bern juga menganggap bahwa Aare adalah sungai milik mereka. Banyak kegiatan yang dilakukan di sepanjang sungai selain berenang, yakni berjalan santai di sepanjang tepian dan bermain arung jeram. Arung jeram bahkan secara khusus menjadi atraksi wisata yang ditawarkan.

2. Sejumlah insiden mematikan karena tergelincir ke sungai

Fakta Sungai Aare di Swiss, Tempat Anak Ridwan Kamil HanyutIlustrasi (Unsplash.com/Keith @kiselstone)

Dengan panjang sungai mencapai 288 kilometer, Sungai Aare adalah sungai terpanjang di Swiss. Semakin bertambahnya tahun, pemerintah telah membuat kualitas air sungai menjadi lebih baik dan semakin menarik minat banyak orang untuk berenang.

Tapi itu juga jadi tantangan tersendiri bagi petugas keamanan. Hal itu karena, ada beberapa insiden memilukan yang kadang kala membuat nyawa para perenang melayang.

Ada pula insiden yang tak melibatkan perenang, tetapi mematikan.

Pada Maret 2022, dua orang meninggal di Sungai Aare di Solothurn, sebelah utara ibu kota Bern. World Radio Swiss mengabarkan, dua orang itu adalah seorang pria berusia 93 tahun dan calon penyelamatnya.

Pria tua itu tergelincir dari kursi listrik yang ia gunakan. Pria lain berusia 41 tahun di dekatnya, terjun ke sungai untuk menyelamatkan. Tapi nahas, nasib keduanya tidak tertolong.

Baca Juga: Lebih Dekat dengan Sungai Aare, Menawan Tapi Arusnya Deras

3. Dua perempuan tewas ketika bermain arung jeram

Fakta Sungai Aare di Swiss, Tempat Anak Ridwan Kamil Hanyutilustrasi (Unsplash.com/Lindsey Erin)

Pada 2015, dua orang perempuan dari Swiss dan Spanyol jatuh dari perahu karet yang digunakan dalam arung jeram di Sungai Aare. Perahu tersebut menabrak tiang jembatan kayu.

Dilansir dari The Local, dua perempuan itu berhasil ditemukan oleh peserta arung jeram lain dan berusaha menyadarkannya. Saat itu, petugas penyelamat belum tiba di lokasi.

Setelah ambulans datang dan membawa dua korban ke rumah sakit, nyawa keduanya tidak dapat tertolong. Kedua korban menambah daftar panjang orang yang meninggal karena tenggelam di sungai tersebut. Jumlahnya mencapai 32 orang.

4. Peselancar sungai tewas di Sungai Aare

Fakta Sungai Aare di Swiss, Tempat Anak Ridwan Kamil HanyutIlustrasi (Unsplash.com/Alin Andersen)

Selain berenang dan bermain arung jeram, Sungai Aare juga menawarkan jenis olahraga wisata baru, yakni berselancar di sungai. Tapi pada tahun 2009 lalu, dua peselancar tewas dalam insiden yang terpisah.

Menurut Swiss Info, salah satu korban, 24 tahun, tewas di Sungai Aare di Solothurn, utara ibu kota Bern. Polisi menduga, dia terjerat tali papan selancar yang ditambatkan ke pintu bendungan dan tidak bisa membebaskan diri.

Korban kedua, seorang peselancar yang tidak berpengalaman, tenggelam di Sungai Reuss di Aargau. Sungai itu berada di sebelah selatan Sungai Aare.

Seorang pengendara kano berhasil memotong tali papan selancar korban dan membawa tubuhnya ke tepian. Tapi petugas penyelamat tidak berhasil menyadarkannya selama satu jam dan akhirnya korban meninggal.

Baca Juga: Hilang di Sungai Aare, Eril Putra Ridwan Kamil Punya Sertifikat Diving

5. Peringatan bahaya di Sungai Aare

Fakta Sungai Aare di Swiss, Tempat Anak Ridwan Kamil Hanyutilustrasi (Unsplash.com/Carol Jeng)

Tren berenang di sungai di Swiss semakin populer. Tapi tren tersebut menantang para petugas keamanan karena akan semakin banyak orang yang harus diselamatkan.

Swiss Info menjelaskan, pada tahun 2014 lalu pemerintah setempat telah mengeluarkan kampanye peringatan bagi orang-orang yang ingin berenang di Sungai Aare. Selama 20 tahun terakhir, korban tenggelam di sungai telah meningkat.

Menurut tim penyelamat, sebagian besar korban tenggelam adalah para pria muda. Poster peringatan akhirnya dipasang bagi orang-orang yang berminat berenang di sungai Aare.

Menurut Permanent Tourist, pemerintah kota Bern juga meluncurkan kampanye "Aare You Safe?" Kampanye itu terus digunakan dan berlanjut sampai tahun 2020.

Kampanye itu dilakukan untuk memberikan kesadaran bagi para perenang bahwa ada bahaya yang mengintai di sungai bagi mereka yang tak menyadarinya. Pemerintah setempat mengeluarkan panduan aturan untuk berenang di sungai, dan tempat-tempat berbahaya yang harus diwaspadai.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya