Finlandia Gak Mau Ada Pangkalan Militer NATO dan Nuklir di Negaranya

Erdogan tidak mau Swedia-Finlandia gabung NATO 

Jakarta, IDN Times - Finlandia telah mengajukan aplikasi pendaftaran untuk jadi anggota NATO. Tapi, Perdana Menteri (PM) Sanna Marin mengatakan negaranya tidak mau menjadi tempat senjata nuklir atau pangkalan NATO.

Informasi itu dijelaskan dalam sebuah wawancara dengan media Italia pada Kamis (19/5/22). Dua hal tersebut bukan bagian dari kesepakatan negosiasi jika Helsinki pada akhirnya diterima menjadi anggota NATO.

1. Finlandia tak mau ditempati senjata nuklir

Finlandia Gak Mau Ada Pangkalan Militer NATO dan Nuklir di NegaranyaSanna Marin, Perdana Menteri Finlandia (Twitter.com/Sanna Marin)

Secara resmi, Finlandia memutuskan untuk mengakhiri negara non-blok militernya selama beberapa dekade dengan mendaftar NATO. Langkah itu dilakukan bersama dengan negara tetangganya, Swedia.

Dua negara Nordik itu memutuskan untuk bergabung NATO karena invasi Rusia ke Ukraina dinilai telah mengancam stabilitas keamanan Eropa.

Jika diterima jadi anggota, Finlandia tidak mau negaranya menjadi tuan rumah senjata nuklir atau tempat pangkalan NATO.

"Saya juga tidak berpikir ada minat untuk menyebarkan senjata nuklir atau membuka pangkalan NATO di Finlandia,” katanya, dikutip dari Al Jazeera.

Saat ini, upaya Finlandia bergabung NATO ditentang oleh Turki. Ankara menilai negara Nordik tersebut telah menjadi tuan rumah bagi beberapa kelompok teroris. Marin yang akan bertemu dengan PM Italia, Mario Draghi, juga membahas masalah tersebut.

"Saya pikir pada tahap ini penting untuk tetap tenang, berdiskusi dengan Turki dan semua negara anggota lainnya, menjawab pertanyaan yang mungkin ada dan mengoreksi kesalahpahaman," kata Marin, dilansir Reuters.

Baca Juga: AS Jamin Finlandia-Swedia Aman dari Jegalan Turki untuk Masuk NATO

2. Bukan jadi bagian dalam negosiasi

PM Swedia, Magdalena Andersoon, juga mengatakan bahwa jika negaranya diterima bergabung NATO, dia tidak ingin ada pangkalan aliansi tersebut secara permanen atau ditempati oleh senjata nuklir.

Keputusan Finlandia juga serupa dengan Swedia, dan itu adalah keputusan sendiri yang tidak dipaksakan oleh negara lain.

"Ini bukan debat yang sebenarnya, topiknya bukan bagian dari negosiasi. Ini adalah keputusan nasional. Tidak ada yang akan datang kepada kami untuk memaksakan senjata nuklir atau pangkalan permanen jika kami tidak menginginkannya," kata PM Marin, kutip MSN.

PM Finlandia tersebut juga menegaskan bahwa dua hal itu tidak ada dalam agenda negosiasi saat negaranya berupaya bergabung dengan aliansi trans-Atlantik.

3. Presiden Erdogan tidak mau Swedia-Finlandia gabung NATO

Finlandia Gak Mau Ada Pangkalan Militer NATO dan Nuklir di NegaranyaRecep Tayyip Erdogan, Presiden Turki (Twitter.com/Recep Tayyip Erdogan)

NATO memiliki 30 anggota. Meski memiliki kebijakan pintu terbuka untuk menerima anggota baru, tapi semua anggota NATO harus secara bulat sepakat dengan hal tersebut. Dan upaya Swedia-Finlandia saat ini terganjal Ankara.

"Kami telah memberi tahu teman-teman kami yang relevan bahwa kami akan mengatakan 'tidak' untuk Finlandia dan Swedia masuk ke NATO, dan kami akan melanjutkan jalan kami seperti ini," kata Presiden Recep Tayyip Erdogan, dilansir ABC News.

Keberatan Erdogan untuk bisa menerima Swedia-Finlandia bergabung NATO ada dua hal. Pertama, dia mengeluh bahwa Swedia-Finlandia dinilai mendukung kelompok Kurdi yang dianggap Ankara sebagai teroris.

Kedua, Turki juga menuduh bahwa Swedia dan Finlandia menyembunyikan para pendukung Fethullah Gulen, seorang ulama yang berbasis di Amerika Serikat dan disalahkan atas upaya kudeta militer pada 2016.

Baca Juga: Finlandia-Swedia Daftar NATO, Kemlu RI Angkat Bicara

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya