Gak Jadi Diblokir, Trump Akhirnya Sepakat dengan TikTok

Perusahaan baru bernama TikTok Global akan berdiri
Washington, IDN Times – Presiden Amerika Serikat Donald J. Trump akhirnya menyetujui kesepakatan yang dilakukan oleh TikTok. Hal itu berarti, TikTok tidak jadi diblokir dan akan tetap bisa beroperasi di Amerika Serikat. 100 juta pengguna Amerika masih tetap bisa menari gembira dengan aplikasi yang dikeluarkan oleh ByteDance tersebut.
 
TikTok akan bermitra dengan perusahaan Amerika yakni Oracle dan Walmart. Mereka akan membuat perusahaan baru yang terpisah, yang disebut TikTok Global. 
 
Melansir dari laman berita Reuters, Departemen Keuangan AS menyatakan Oracle akan bertanggung jawab atas teknologi utama dan keamanan untuk semua pengguna AS. Persetujuan transaksi dengan Oracle dan Walmart serta dokumentasi dan ketentuan yang diperlukan, disetujui oleh Komite Investasi Asing di AS, (20/9).

1. Drama TikTok dengan Donald Trump

Gak Jadi Diblokir, Trump Akhirnya Sepakat dengan TikTokPresiden Amerika Serikat Donald Trump di Brady Press Briefing Room di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, pada 10 September 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque
Agustus lalu, Trump menyerang dan mengancam akan menutup TikTok terkait isu keamanan 100 juta pengguna Amerika Serikat. Trump mempermasalahkan dan mencurigai bahwa data pengguna bisa saja bakal dikirim ke otoritas pemerintah Komunis Tiongkok. Jika TikTok tak mau dibeli oleh perusahaan AS, maka bakal ditutup.
 
Masalah TikTok adalah titik baru perang dagang antara AS dengan Tiongkok. Bahkan, pertikaian antara TikTok dengan Trump seperti drama, tarik ulur hubungan tidak jelas disertai dengan ancaman-ancaman arogan. Pada akhirnya kini, TikTok menurut dan “tunduk” dengan paksaan Donald Trump.
 
Menurut laman berita CNN, Trump mengatakan bahwa “Saya telah memberikan persetujuan. Jika mereka menyelesaikannya, itu bagus. Jika tidak juga tidak apa-apa (20/9)”. ByteDance akan tetap memegang saham mayoritas. Sisanya dimiliki oleh Oracle dan Walmart.

2. TikTok senang dengan kesepakatan yang terjadi

Gak Jadi Diblokir, Trump Akhirnya Sepakat dengan TikTokOracle dan Walmart akan bertanggung jawab keamanan data pengguna TikTok di AS (Unsplash.com/Solen Feyissa)
Tidak sampai satu bulan sejak Trump mengancam akan menutup TikTok, kesepakatan dan “musyawarah” yang diajukan oleh TikTok akhirnya disetujui. Drama TikTok ini menuju pada episode akhir. Investor AS saat ini memegang saham sekitar 40 persen.
 
Menurut Reuters, TikTok mengaku “senang bahwa proposal TikTok, Oracle dan Walmart akan menyelesaikan masalah keamanan administrasi AS dan pertanyaan seputar masa depan TikTok di AS (20/9)”. Oracle akhirnya akan bertanggung jawab penuh semua data pengguna di AS dan mengamankan sistem komputer untuk memastikan persyaratan keamanan AS dipenuhi.
 
Presiden AS Donald J. Trump, melansir dari kantor berita BBC, mengatakan pada hari Sabtu, bahwa: “Keamanannya akan 100 persen (20/9).” Namun perusahaan induk ByteDance belum menanggapi kesepakatan yang telah dilakukan oleh TikTok dan AS.

Baca Juga: Publik AS Gak Bisa Unduh TikTok dan WeChat Mulai 20 September

3. Keuntungan apa yang akan diterima oleh Amerika?

Gak Jadi Diblokir, Trump Akhirnya Sepakat dengan TikTokOracle, Walmart dan TikTok akan memberikan puluhan ribu pekerjaan dengan terbentuknya TikTok Global (twitter.com/The Verge)
TikTok yang menjadi titik baru ditengah kemelut konflik antara pemerintahan Trump dan Tiongkok, akhirnya memang memilih untuk berbagi keuntungan dengan Amerika. TikTok Global bakal dibentuk sebagai perusahaan terpisah, bersama dengan perusahaan Amerika.
 
Dengan terjadinya kesepakatan antara TikTok dengan Oracle dan Walmart menjadi TikTok Global, maka Amerika memiliki kemungkinan untuk menyediakan 25.000 pekerjaan bagi rakyatnya. Selain itu, tentu saja AS akan bisa mengambil pajak lebih banyak lagi. Kantor berita Reuters mengatakan bahwa TikTok Global mayoritas direkturnya adalah Amerika, kepala eksekutif adalah Amerika dan pakar keamanannya juga Amerika (20/9).
 
Dalam kesepakatan tersebut, rupanya Trump juga meminta sumbangan dana pendidikan sebagai bagian dari kontribusi. Menurut The Guardian, jumlah yang diminta oleh Trump adalah US$ 5 miliar (20/9). Menurut Trump, mereka harus memberi kontribusi yang nyata. Namun analisis dari James Clayton, seorang reporter teknologi bagian Amerika Utara: “Tidak ada jaminan bahwa itu akan terjadi,” tulisnya (20/9). Mengapa, karena untuk satu itu harus menunggu persetujuan dari Beijing.

Baca Juga: Tolak Dibeli Microsoft, TikTok akan Bermitra dengan Oracle di AS

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya