Gelombang Panas di Eropa, Sungai Rhein di Jerman Menyusut 

Industri di sepanjang Sungai Rhein terancam

Jakarta, IDN Times - Ketinggian air Sungai Rhein di Jerman telah menyusut. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran bagi industri yang berada di sepanjang sungai. Bahkan kapal tongkang yang melewati sungai dan membawa bahan baku industri kini mulai mengurangi jumlah muatannya hingga separuh agar tidak kandas.

Jerman menjadi salah satu dari negara Eropa yang mulai terkena dampak langsung dari gelombang panas dan kekeringan. Sebelumnya, Sungai Po di Italia juga diketahui telah menyusut. Belanda telah menyatakan kekurangan air dan sekitar 100 kota di Prancis juga menyatakan hal serupa.

1. Kapal hanya diizinkan membawa 50 persen kargo

Gelombang Panas di Eropa, Sungai Rhein di Jerman Menyusut ilustrasi (Unsplash.com/Daniel Gimbel)

Sungai-sungai di Eropa mengalami penyusutan ketinggian air saat benua itu dihajar gelombang panas. Sungai Rhein, salah satu sungai terpanjang dan terpenting di benua itu, juga terkena dampaknya.

"Biasanya, hari-hari air surut di Rhein dimulai pada bulan Juli dan mencapai puncaknya pada bulan September dan Oktober," kata Christian Hellbach dari Waterway and Shipping Authority di Cologne, dikutip dari Deutsche Welle.

Surutnya air Sungai Rhein lebih awal tahun ini yang menyebabkan kapal tongkang perlu mengurangi muatan kargo agar tetap dapat mengarungi sungai. Saat ini, kapal tongkang hanya diizinkan membawa muatan sekitar 50 persen dari kargo yang biasa mereka bawa.

Kargo yang dibawa lewat Sungai Rhein Jerman adalah bahan penting seperti batu bara, bensin, minyak pemanas, bahan kimia, suku cadang otomotif, makanan dan barang penting lain.

Sungai Rhein juga merupakan jalur lalu lintas utama yang menghubungkan pusat industri Jerman, Prancis dan Swiss dengan pelabuhan di Belanda dan Belgia.

Baca Juga: Seribuan Orang Meninggal di Spanyol-Portugal akibat Gelombang Panas

2. Penyusutan sungai memicu kenaikan harga pengiriman

Menyusutnya Sungai Rhein, melansir The Guardian, akan dapat membuat sungai itu ditutup untuk lalu lintas komersial. Ini akan menyebabkan ancaman krisis di mana perusahaan memangkas atau bahkan menutup produksi.

Hampir 200 juta ton kargo dikirim lewat sungai-sungai Rhein di Jerman. Ini menjadikan sungai tersebut sebagai salah satu jalur paling vital untuk industri Jerman.

Saat pasokan barang berkurang atau tidak ada, maka akan terjadi kenaikan harga dan kesulitan kecepatan pengiriman barang. Pembangkit listrik batu bara di timur Frankfurt yang terletak di anak sungai utama Rhein, telah mengalami gangguan pengiriman pasokan.

Derita itu ditambah Jerman bersiap menghadapi musin dingin dengan pengurangan 80 persen aliran gas dari Rusia karena dampak kemelut perang di Ukraina. Lalu lintas sungai semakin berkurang demi penghematan keluaran energi.

3. Hampir seluruh Eropa terdampak kekeringan

Gelombang Panas di Eropa, Sungai Rhein di Jerman Menyusut ilustrasi (Unsplash.com/Oleksand Sushko)

Peringatan menyusutnya Sungai Rhein Jerman telah mulai muncul sejak awal bulan Juli. Kini ancaman semakin meningkat dan Sungai Rhein benar-benar bisa ditutup untuk lalu lintas komersial jika terus menyusut.

Bencana kekeringan tidak hanya terjadi di Jerman tapi juga telah mengancam seluruh Uni Eropa (UE) dan Inggris. Laman resmi UE menjelaskan kekeringan kali ini membuat hasil panen menurun di Prancis, Rumania, Spanyol, Portugal dan Italia.

Selain itu, Polandia, Hungaria, Slovenia dan Kroasia juga terkena dampaknya.

Di Semenanjung Iberia seperti Spanyol, volume air yang disimpan di waduk saat ini 31 persen lebih rendah dari rata-rata 10 tahun. Di Portugal, energi hidroelektrik berkurang separuhnya dari rata-rata tujuh tahun terakhir. Kedua negara juga sedang berjuang menghadapi kebakaran hutan.

Baca Juga: Cerita WNI Hadapi Gelombang Panas di Eropa: Suhu Sampai 37 Derajat

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya