Gelombang Panas Landa Eropa, Prancis Batasi Acara Luar Ruangan

Suhu diperkirakan mencapai 43 derajat celcius

Jakarta, IDN Times - Kenaikan suhu di musim panas telah menciptakan gelombang panas baru di Eropa. Prancis, Inggris, Italia dan Spanyol mulai dilanda gelombang panas yang menurut para ilmuwan akan semakin umum terjadi akibat perubahan iklim.

Gelombang panas mulai terasa pada Jumat (17/6/2022) dari mulai London hingga Madrid. Di Spanyol, petugas pemadam kebakaran (damkar) tengah berjuang menahan meluasnya kebakaran hutan. Di Prancis, pihak berwenang melarang beberapa kegiatan luar ruangan.

1. Suhu naik 10 derajat lebih tinggi

https://www.youtube.com/embed/gNY9SEWMW6s

Gelombang panas tahun ini telah melanda Eropa lebih cepat. Tahun sebelumnya, gelombang panas terjadi pada Juli dan Agustus.

Dari mulai pesisir Mediterania ke Laut Utara, kenaikan suhu dirasakan oleh sebagian besar negara-negara Eropa Barat.

"Di beberapa bagian Spanyol dan Prancis, suhu lebih tinggi 10 derajat, itu sangat besar, daripada rata-rata untuk sepanjang tahun ini," kata Clare Nullis, juru bicara Organisasi Meteorologi Dunia di Jenewa, dikutip dari Associated Press.

Kenaikan suhu mulai Jumat telah melebihi 30 derajat celcius dari mulai London, Paris hingga Madrid.

"Gelombang panas mulai lebih awal. Mereka menjadi lebih sering dan lebih parah karena konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, yang mencapai tingkat rekor. Sayangnya, apa yang kita saksikan hari ini adalah mencicipi masa depan," jelas Nullis.

Baca Juga: Fiji: Ancaman Terbesar Kami adalah Krisis Iklim, Bukan AS atau China 

2. Prancis larang beberapa acara luar ruangan

Gelombang panas yang menyapu sebagian besar Eropa Barat telah diperkirakan akan mencapai rekor terbarunya. Di Prancis, beberapa wilayah bahkan mencapai suhu 39 hingga 40 derajat Celcius.

Menurut BBC, acara publik besar di Bordeaux telah dibatalkan akibat gelombang panas. Acara dalam ruangan di tempat-tempat tanpa pendingin udara juga dilarang.

Meski begitu, beberapa perayaan pribadi seperti pernikahan masih akan tetap diizinkan. Kementerian Dalam Negeri Prancis memperingatkan orang-orang untuk sangat berhati-hati dan tidak terpapar cuaca.

"Semua orang sekarang menghadapi risiko kesehatan," kata pejabat lokal, Fabienne Buccio.

"Saya berusia 86 tahun, saya lahir di sini, tetapi saya pikir ini adalah gelombang panas terburuk yang pernah saya lihat," kata Jacqueline Bonnaud dari kota Toulouse.

Anak-anak sekolah juga diizinkan untuk tidak masuk kelas di 12 wilayah Prancis barat dan barat daya yang berada pada status siaga tertinggi.

3. Kekeringan di Italia, kebakaran hutan di Spanyol dan Jerman

Gelombang Panas Landa Eropa, Prancis Batasi Acara Luar RuanganIlustrasi kebakaran hutan. (Unsplash.com/Matt Palmer)

Kenaikan suhu di Eropa barat itu menjalar dari mulai Afrika Utara ke Spanyol, Italia kemudian Inggris. Dalam laporan Al Jazeera, beberapa kota Italia utara telah mengumumkan penjatahan air dan di Lombardy, keadaan darurat dinyatakan akibat kekeringan mengancam panen.

Di Inggris, suhu mencapai lebih dari 30 derajat celcius pada Jumat. Itu merupakan hari ketiga berturut-turut rekor yang terpecahkan karena pada Rabu, suhu mencapai lebih 28 derajat celcius dan Kamis suhu mencapai 29,5 derajat celcius.

Di Inggris selatan, suhu mencapai 33 derajat celcius di beberapa wilayah.

Spanyol mengalami gelombang panas yang lebih parah. Menurut BBC, suhu di beberapa wilayah negara tersebut diperkirakan akan mencapai 43 derajat celcius pada akhir pekan.

"Hindari terlalu banyak terkena sinar matahari, hidrasi dan rawat yang paling rentan, sehingga mereka tidak menderita serangan panas," kata Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, memberi nasihat, dikutip dari Reuters.

Kebakaran hutan telah terjadi di Catalonia, Spanyol, termasuk kebakaran yang bisa melahap sekitar 20 ribu hektar lahan sebelum akhirnya mampu dikendalikan, kata pemerintah daerah setempat.

Gelombang panas juga dirasakan di ibu kota Amsterdam Belanda. Selain itu, di Jerman, para petugas damkar menangani beberapa kebakaran hutan, termasuk salah satunya di selatan ibu kota Berlin.

Baca Juga: 7 Spesies di Dunia yang Berjuang Melawan Perubahan Iklim

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya