Hasil Pemilu Yunani, Partai Perdana Menteri Menang Telak

Berambisi memerintah tanpa mitra koalisi

Jakarta, IDN Times - Yunani melaksanakan pemilihan umum (pemilu) dan pada Minggu (21/5/2023), penghitungan surat suara telah mencapai 90 persen. Dari surat suara yang dihitung tersebut, Partai New Democracy yang berkuasa, meraih kemenangan besar dengan 40,8 persen. Sedangkan sayap kiri, Partai Syriza yang dipimpin oleh Alexis Tsipras, hanya memperoleh 20,1 persen suara.

Meski memenangkan pemilu, tapi Partai New Democracy gagal mendominasi di parlemen. Dalam situasi tersebut, pemungutan suara baru bisa diadakan dalam waktu satu bulan kemudian jika New Democracy tidak mau mencari mitra koalisi untuk membentuk pemerintahan. Dan Partai Perdana Menteri (PM) Kyriakos Mitsotakis akan mengincar kemenangan yang kedua.

Baca Juga: Calon Wali Kota Ditangkap, Yunani Ancam Keanggotaan Albania di UE

1. Menang tapi gagal mendominasi parlemen

Hasil Pemilu Yunani, Partai Perdana Menteri Menang TelakPM Kyriakos Mitsotakis di hadapan massa pendukungnya (Twitter.com/Kyriakos Mitsotakis)

Dengan 90 persen surat suara yang telah dihitung, Kementerian Dalam Negeri Yunani memproyeksikan bahwa New Democracy akan memperoleh 145 kursi di parlemen. Namun perolehan tersebut masih kurang untuk mendominasi mayoritas sehingga membutuhkan mitra koalisi guna membentuk pemerintahan.

"(Pemilu) menunjukkan kemenangan yang jelas bagi New Democracy dan pembaruan mandat yang jelas untuk melanjutkan perubahan besar yang dicari oleh masyarakat Yunani," kata juru bicara pemerintah Akis Skertsos, dikutip Al Jazeera.

Kinerja New Democracy sempat diragukan. Namun pemilu pada Minggu telah menunjukkan bahwa partai konservatif yang kini memimpin Yunani tersebut telah menjadi lebih baik.

Baca Juga: Yunani Keluarkan Rp5,9 T untuk Borong Rudal Anti-Tank Israel

2. Upaya memerintah tanpa mitra koalisi

Hasil Pemilu Yunani, Partai Perdana Menteri Menang TelakMassa pendukung partai New Democracy merayakan kemenangan (Twitter.com/Kyriakos Mitsotakis)

Dalam sistem pemilu yang baru di Yunani, mereka berada di bawah undang-undang proporsional. Sistem itu mempersulit salah satu partai politik untuk memenangkan kursi parlemen yang cukup guna membentuk pemerintahan sendiri sehingga membutuhkan mitra koalisi. Namun, jika partai pemenang enggan mencari koalisi, akan diadakan pemilu kedua.

Dilansir Associated Press, pemilu kedua kemungkinan akan dilaksanakan pada akhir Juni atau awal Juli. Sistem tersebut akan memberikan bonus kursi kepada partai pemenang sehingga lebih mudah untuk membentuk pemerintahan sendiri.

"Kami telah mengatakan bahwa kami ingin memerintah secara langsung karena itu akan memastikan stabilitas dan jalan ke depan. Jadi kami memiliki hak untuk meminta rakyat Yunani untuk itu dalam pemilihan berikutnya," kata Menteri Ketertiban Publik Takis Theodorikakos.

Baca Juga: Vatikan Kembalikan Artefak Kuno Berusia 2.500 Tahun ke Yunani

3. Oposisi memberi selamat atas kemenangan New Democracy

Partai oposisi utama Yunani, partai Syriza yang berhaluan kiri, menunjukkan pemilu pada Minggu dengan hasil yang mengecewakan. Partai tersebut dipimpin Alexis Tsipras yang pernah menjabat sebagai PM selama Yunani mengalami krisis.

Tsipras pada Minggu menelepon Mitsotakis dan memberikan selamat atas kemenangan partai saingannya tersebut.

"Hasilnya sangat negatif bagi Syriza. Pertarungan memiliki pemenang dan pecundang," kata Tsipras dikutip BBC.

Banyak dari pendukung Syriza adalah anak muda pemilih pemula. Mereka memilih partai tersebut karena menginginkan sesuatu yang baru atau sesuatu yang berbeda. Beberapa pemilih pemula tidak suka dengan hasil pemilu karena New Democracy dinilai kerap menerapkan agenda yang tidak ada hubungannya dengan kepentingan generasi muda.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya