Honduras: Aktivis Lingkungan Ditembak di Depan Keluarga

Honduras negara paling berbahaya bagi aktivis 

Tegucigalpa, IDN Times – El Ocotal, sebuah desa yang berjarak sekitar 119 kilometer arah timur ibukota Tegucigalpa, Honduras, berduka pada Sabtu 26 Desember 2020. Sekelompok pria bertopeng dan bersenjata telah menembaki aktivis lingkungan yang bernama Felix Vasquez di dalam rumah, di depan keluarganya.

Pihak kepolisian Honduras tengah melaporkan peristiwa tersebut pada hari Senin, 28 Desember 2020. Polisi masih melakukan penyelidikan atas insiden memilukan itu. Penembakan terhadap aktivis lingkungan yang terjadi, menambah daftar panjang catatan kejam pembunuhan terhadap para aktivis di negara Amerika Tengah tersebut.

1. Aktivis lingkungan dan pembela hak-hak asasi manusia yang vokal

Honduras: Aktivis Lingkungan Ditembak di Depan KeluargaIlustrasi Garis Polisi (IDN Times/Arief Rahmat)

Felix Vasquez adalah seorang pria sepuh yang berusia 70 tahun. Rekam jejaknya sebagai aktivis lingkungan dan hak-hak asai manusia terkenal sangat vokal. Selain itu, Vasquez juga pemimpin asosiasi yang mewakili petani dan masyarakat adat.

Melansir dari laman Al Jazeera, Kevin Hernandez yang menjadi juru bicara kepolisian mengatakan “Otoritas polisi segera memutuskan untuk memulai penyelidikan terkait. Kami berharap mendapatkan jawaban segera” jelasnya di hadapan para wartawan (29/12).

Vasquez menjadi anggota Pribumi Lenca yang berada di wilayah pegunungan dekat perbatasan dengan El Salvador. Tahun 2021 nanti rencananya Vasquez akan mencalonkan diri sebagai anggota parlemen dari partai oposisi LIBRE untuk mendapatkan kursi di Kongres negara tersebut.

2. Ancaman penganiayaan politik

Honduras: Aktivis Lingkungan Ditembak di Depan KeluargaFelix Vasquez, aktivis sepuh yang dibunuh. (twitter.com/Peace Brigades International - Canada)

Sebagai seorang aktivis lingkungan dan pembela hak-hak asasi manusia, Vasquez kerap mengalami ancaman kekerasan dan bahkan pembunuhan. Pada tahun 2017 lalu, dia sudah mengajukan pengaduan kepada otoritas nasional tentang dugaan penganiayaan politik. Informasi tersebut diberikan oleh sebuah LSM yang bernama Koalisi Menentang Impunitas (CCI).

“Negara” kata CCI, “bertanggung jawab langsung atas pembunuhannya karena kelalaian dalam menghadapi resiko serius yang sepatutnya disadari”. Pekerjaan Vasquez sebagai seorang aktivis sangat berbahaya di Honduras.

Negara tersebut tercatat sebagai negara paling berbahaya bagi para aktivis lingkungan. Menurut Deutsche Welle, pada tahun 2019 lalu, organisasi non-pemerintah Global Witness mencatat ada 14 aktivis yang dibunuh di Honduras (29/12).

Pembunuhan terhadap Vasquez akhirnya membuat publik Honduras mengenang kematian aktivis lingkungan yang bernama Berta Caceres, yang juga menjadi anggota Pribumi Lenca, sama seperti Vasquez. Caceres juga dibunuh di dalam rumahnya pada tahun 2016 lalu.

Baca Juga: Dulu Dikenal Sebagai Honduras Britania, Ini 5 Fakta Unik Negara Belize

3. Negara paling berbahaya bagi aktivis

Honduras: Aktivis Lingkungan Ditembak di Depan KeluargaBerta Caceres, aktivis lingkungan yang dibunuh pada 2016. (twitter.com/Todd Appel)

Serangan pada Sabtu malam, 26 Desember 2020, dikabarkan oleh media lokal setempat dilakukan oleh empat orang pelaku bertopeng dan bersenjata. Namun kabar tersebut belum dapat diverifikasi secara faktual. Pihak kepolisian Honduras hanya menjelaskan bahwa segerombolan pria bersenjata dan bertopeng merangsek masuk ke rumah Vasquez di Santiago de Puringla, di desa El Ocotal.

Berta Caceres yang dibunuh pada tahun 2016 lalu, adalah penerima penghargaan lingkungan dari Goldman. Namun suara penentangannya terhadap pembangunan bendungan membuat dirinya kehilangan nyawa. Pembunuhan tersebut memicu kemarahan internasional dan mendesak pemerintah Honduras untuk menangkap para pembunuhnya.

Pada awal Desember 2019, tujuh orang ditangkap dan divonis penjara oleh pengadilan di Honduras. Lima diantaranya terlibat langsung dalam penembakan Caceres. Namun banyak kritik yang disampaikan bahwa penahanan para tersangka belum mampu mengungkap otak intelektual dibalik peristiwa memilukan tersebut. Sejak tahun 2010 hingga 2014, lebih dari 100 aktivis telah dibunuh di Honduras, menurut catatan Green Peace.

Dalam penelusuran jurnalisme yang dilakukan oleh The Guardian, Amerika Serikat dituduh telah melatih unit pasukan khusus Honduras beberapa bulan sebelum kematian Caceres. Ada dua unit khusus dan mereka mendapatkan lusinan nama dan foto aktivis lingkungan. Seorang komandan unit mengundurkan diri dari misi tersebut, dan memberikan pengakuannya kepada The Guardian dalam nama samaran.

4. Kemarahan publik atas kematian Vasquez

Honduras: Aktivis Lingkungan Ditembak di Depan KeluargaManuel Zelaya, mantan presiden Honduras. (Wikimedia.org/Agencia Brasil)

Pembunuhan dengan aksi kekerasan menggunakan senjata api yang dilakukan terhadap aktivis Felix Vasquez telah memicu komentar kritik kepada pemerintah Honduras. Manuel Zelaya, mantan Presiden Honduras yang digulingkan lewat kudeta militer pada 2009 mengutuk insiden penembakan tersebut. Dia menulis dalam sosial media miliknya “kami mengutuk pembunuhan Felix Vasquez, pemimpin adat, pelindung sungai dan hutan”.

Melansir dari laman BBC, putri Caceres, Olivia Marcela Zuniga Caceres, juga mengomentari pembunuhan yang dilakukan kepada Felix Vasquez. Zuniga Caceres menulis di sosial media miliknya, “tidak diragukan lagi (pembunuhan) terkait dengan perjuangannya sebagai pembela hak-hak masyarakat Lenca” (29/12).

Pembunuhan Vasquez memiliki kemungkinan terkait penolakan bendungan Agua Zarca. Bendungan tersebut rencananya akan menyediakan kapasistas 22 megawatt. Biaya untuk pembangunan bendungan tersebut sekitar 50 juta dolar AS atau sekitar Rp. 705 miliar. Dampak bendungan itu dikhawatirkan akan merusak lahan pertanian komunal dan mengganggu aliran sungai yang selama ini digunakan oleh penduduk adat sebagai bagian penting spiritualitas.

Pembangunan bendungan Agua Zarca ditangguhkan ketika Berta Caceres dibunuh dan komunitas internasional marah atas peristiwa tersebut. Tiga pemodal yang mengucurkan dananya untuk pembangunan bendungan (FMO, Finnfun dan CABEI) langsung menarik diri dan mundur dari proyek.

Baca Juga: Rusuh Pasca Pemilihan Presiden, Honduras Berlakukan Jam Malam

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya