Hutan Amazon Kini Memiliki Lebih dari 1,2 Juta KM Wilayah Gundul

Lebih dari 10 persen vegetasi alami Amazon hilang

Jakarta, IDN Times - Hutan Amazon di Amerika Latin telah kehilangan 10 persen vegetasi aslinya sejak 1985 hingga 2021. Deforestasi yang menyebabkan hutan jadi gundul mengalami lonjakan drastis.

Sebelumnya, tercatat sekitar 49 ribu kilometer persegi area yang gundul. Namun, angkanya meningkat menjadi 1.250.000 kilometer persegi. Kehancuran itu disebut belum pernah terjadi sebelumnya.

Amazon adalah hutan hujan terluas di dunia yang memiliki peran penting untuk kehidupan bumi. Hutan tersebut melingkupi beberapa negara, yakni Bolivia, Peru, Ekuador, Kolombia, Brasil, Venezuela, Suriname, Guyana dan Guyana Prancis.

1. Kerugian yang hampir tidak dapat diganti

Hutan Amazon Kini Memiliki Lebih dari 1,2 Juta KM Wilayah GundulIlustrasi. (Unsplash.com/Gene Gallin)

Laporan tentang hilangnya 10 persen vegetasi asli hutan Amazon, serta meluasnya area gundul, dilaporkan oleh Amazon Network of Georeferenced Socio-Environmental Information (Raisg). Berkolaborasi dengan MapBiomas dan perusahaan lain, mereka memetakan fakta terbaru dari kerusakan hutan Amazon.

Angka-angka yang disebutkan diperoleh dari data pantauan satelit yang telah dilakukan sejak 1985.

"Kerugiannya sangat besar, hampir tidak dapat diubah dan tanpa harapan akan ada perubahan," kata Raisg pada Jumat (2/12/2022) dikutip CTV News.

Raisg menegaskan, data yang diperoleh merupakan sebuah peringatan, betapa gerakan internasional harus menanggapinya secara terkoodinasi dan tegas. 

Baca Juga: COP 27: Presiden Brasil Janji Hentikan Deforestasi Hutan Amazon

2. Brasil jadi negara penyumbang kerusakan terbesar hutan Amazon

Salah satu negara yang memiliki hutan Amazon dalam jumlah luas adalah Brasil. Negara itu memiliki dua per tiga dari total hutan hujan terbesar di dunia tersebut. Namun, Brasil juga menjadi negara dengan penyumbang kerusakan terbesar.

Melansir Associated Press, selama hampir empat dekade, sekitar 19 persen hutan Amazon di Brasil telah hancur karena ekspansi bisnis seperti peternakan yang didukung pembukaan jalan. Sekitar 84 persen dari semua kerusakan disumbang oleh Brasil pada periode tersebut.

Emisi karbon yang dihasilkan oleh Brasil hampir setengahnya berasal dari aktivitas deforestasi. Ini menjadikan beberapa bagian hutan Amazon tidak lagi dapat menyerap emisi bagi bumi, tapi justru menjadi sumber panghasil emisi.

3. Kerusakan Amazon berbahaya bagi kehidupan di bumi

Hutan Amazon Kini Memiliki Lebih dari 1,2 Juta KM Wilayah GundulIlustrasi hutan (Pexels.com/KM L)

Hutan Amazon sering disebut sebagai paru-paru bumi. Sekitar 75 miliar metrik ton karbon disimpan oleh tumbuhan yang ada di hutan itu. Jika karbon tersebut dilepaskan di atmosfer, maka emisi global tahunan akan meningkat menjadi sekitar tujuh kali lipat.

Pada Oktober, organisasi lingkungan MapBiomas mengatakan, sekitar 17 persen hutan ditebang untuk peternakan sapi, pertanian kedelai, perkayuan, tambang dan bendungan, kutip Deutsche Welle.

Sebagian besar aksi deforestasi itu dilakukan secara ilegal. Tahun lalu, 95 persen area yang digunduli dilakukan tanpa ada izin.

Luciana Gatti, peneliti lingkungan yang meneliti hutan Amazon, menilai bahwa hutan itu mampu menyerap miliaran ton karbon dioksida per tahun. Namun aktivitas deforestasi, menyebabkan Amazon justru mengeluarkan lebih banyak emisi.

"Mereka menghancurkan Amazon tanpa menyadari bahwa mereka menghancurkan kita semua," kata Gatti.

Baca Juga: Jeff Bezos Umumkan Kerja Sama Amazon-PLN untuk Energi Bersih di B20

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya