Ikut Demo Bela Mahsa Amini, Warga Iran Digantung Mati

Dieksekusi tanpa proses hukum dan akses ke pengacara

Jakarta, IDN Times - Mohsen Shekari, warga Iran yang mengikuti demonstrasi usai kematian Mahsa Amini, dihukum mati pada Kamis (8/12/2022) dengan cara digantung. Banding terhadap putusannya ditolak oleh Mahkamah Agung Iran.

Shekari dituduh berniat membunuh dan menyebarkan teror dengan mengacungkan senjata. Dia juga dituduh sengaja melukai petugas keamanan dan memblokir jalan. Ada ratusan orang yang ditangkap terkait protes tersebut.

Shekari adalah satu dari puluhan ribu warga Iran yang protes atas kematian Mahsa Amini. Eksekusi terhadapnya adalah hukuman mati pertama Teheran terhadap mereka yang terlibat protes yang kemudian berujung kerusuhan.

1. Rincian dakwaan yang dituduhkan oleh pengadilan

Ikut Demo Bela Mahsa Amini, Warga Iran Digantung MatiIlustrasi. (Pexels.com/Sora Shimazaki)

Mohsen Shekari ditangkap pada 25 September, satu minggu lebih setelah protes meletus di seluruh Iran. Pada 20 November, Shekari menerima keputusan hukuman mati.

Dilansir Al Jazeera, Shekari disebut didampingi oleh seseorang bernama Ali yang memberi pisau panjang dan menawarkan uang agar ikut berpartisipasi dalam kerusuhan. Shekari juga diduga membantu memblokir jalan di Teheran tengah dan melukai seorang petugas keamanan.

"Menciptakan teror dan ketakutan serta merampas kebebasan dan keamanan orang-orang," tulis pengadilan, yang itu juga termasuk di antara dakwaan kepadanya.

Baca Juga: Saudari Ali Khamenei Berharap Revolusi Segera Terjadi di Iran

2. Shekari dieksekusi tanpa proses hukum

Iran telah melakukan tindakan keras untuk memadamkan protes anti-pemerintah yang bermula dari kemarahan atas kematian Mahsa Amini. Operasi pemadaman protes dilakukan dengan kekuatan berlebih dan menewaskan sekitar 400 orang.

Banyak dari mereka yang ikut protes ditangkap dan dipenjara. Beberapa dari mereka sudah diadili. Amnesty International memperkirakan, setidaknya 28 orang dapat menghadapi hukuman mati terkait protes tersebut.

Dilansir CNN, organisasi Iran Human Rights mengatakan bahwa Mohsen Shekari dieksekusi tanpa proses hukum atau akses ke pengacara pilihannya. Sidang terhadap Shekari disebut persidangan palsu oleh Pengadilan Revolusi.

Mahmood Amiry-Moghaddam, direktur organisasi itu, menyerukan tanggapan internasional yang kuat terhadap eksekusi tersebut.

3. AS sebut Iran takut dengan rakyatnya sendiri

Ikut Demo Bela Mahsa Amini, Warga Iran Digantung MatiBendera AS (Unsplash.com/Ben Mater)

Organisasi hak asasi manusia dan beberapa pemerintah Barat telah memperingatkan Iran tentang hukuman mati itu. Mereka menyebutnya sebagai pengadilan palsu untuk para demonstran yang ditangkap.

"Sayangnya, ini benar-benar taktik terbaru yang kami lihat dari rezim Iran dengan penumpasan brutal yang berkelanjutan terhadap apa yang hanya dapat digambarkan sebagai pengunjuk rasa damai," kata Ned Price, juru bicara Departemen Luar Negeri AS dikutip RFE/RL.

Price juga mengatakan bahwa Teheran mencoba menekan perbedaan pendapat, mengintimidasi warga yang justru menunjukkan ketakutan kepemimpinan Iran terhadap rakyatnya sendiri.

Badri Hosseini Khamenei, saudara perempuan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, juga ditangkap. Padahal dia hanya menyuarakan simpatinya terhadap para ibu yang kehilangan anak-anak mereka. Dia juga menentang ketidakadilan yang dilakukan oleh Ayatollah Ali Khamenei.

Baca Juga: Iran Eksekusi Mati Lebih dari 500 Orang Sepanjang 2022 

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya