Imbas Perang Ukraina, 75 Diplomat Rusia Diusir dari Jerman dan Prancis

Dua pertiga pasukan Rusia ditarik dari sekitar Kiev 

Jakarta, IDN Times - Perang Rusia di Ukraina sejak 24 Februari telah berdampak sangat luas, termasuk dalam hubungan diplomatik. Puluhan diplomat Rusia telah diusir dari negara-negara Eropa.

Terbaru, Jerman dan Prancis mengusir 75 diplomat Rusia setelah tentara Moskow diduga melakukan kekejaman dengan membantai warga sipil di kota Bucha, Ukraina.

Tentara Ukraina telah membebaskan wilayah di sekitar Kiev seiring dengan pasukan Rusia yang mulai fokus di wilayah timur. Keberhasilan tersebut meninggalkan kepedihan mendalam di Bucha, kota kecil sekitar 35 kilometer sebelah barat daya ibu kota Kiev. Sekitar 300 warga sipil dibunuh dan puluhan di antara mayatnya tergeletak begitu saja di jalanan.

Foto-foto dan video jenazah warga sipil itu telah tersebar dan memicu kemarahan komunitas internasional. Mereka mengecam angkatan bersenjata Rusia. Kementrian Pertahanan Rusia pada 3 April membantah tuduhan pembantaian tersebut. Mereka mengatakan itu hanya propaganda rezim Kiev yang dipentaskan untuk media Barat.

1. Berlin usir 40 diplomat Rusia

Imbas Perang Ukraina, 75 Diplomat Rusia Diusir dari Jerman dan PrancisMenteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock (Twitter.com/GermanForeignOffice)

Dokumentasi yang menunjukkan dugaan kekejaman angkatan bersenjata Rusia telah menimbulkan kemarahan komunitas internasional. Negara-negara Eropa, khususnya Uni Eropa (UE), mengutuk perilaku kejam itu dan mengancam akan menjatuhkan sanksi lebih lanjut kepada Moskow.

Sebagai tanggapan atas dugaan pembunuhan ratusan warga sipil Ukraina oleh tentara Rusia, Jerman secara cepat mengambil keputusan. Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, menyatakan negaranya akan mengusir 40 diplomat Rusia.

Dikutip dari Deutsche Welle, para diplomat yang diusir tersebut diyakini sebagai anggota dinas intelijen Rusia dan mereka memiliki waktu lima hari untuk meninggalkan Jerman.

"Sejumlah besar anggota kedutaan Rusia, yang tidak diinginkan telah bekerja setiap hari di sini di Jerman melawan kebebasan kita, melawan kohesi masyarakat kita. Kami tidak akan mentolerir lagi," kata Baerbock. 

Langkah Berlin itu telah disampaikan kepada Duta Besar Rusia untuk Jerman Sergei Nethayev. Kementrian Luar Negeri Rusia akan menanggapi sesuai dengan keputusan tersebut, tapi belum memberi tahu apakah juga akan mengusir diplomat Berlin.

Baca Juga: Terseret Konflik Diplomatik, 4 Negara UE Usir Puluhan Diplomat Rusia

2. Prancis usir 35 diplomat Rusia

Keputusan Jerman segera diikuti oleh negara tetangganya Prancis. Paris mengatakan akan mengusir sebanyak 35 diplomat Rusia sebagai aksi bersama negara-negara Eropa lainnya.

"Memutuskan malam ini untuk mengusir sejumlah personel Rusia dengan status diplomatik yang ditempatkan di Prancis, yang kegiatannya bertentangan dengan kepentingan keamanan kami," kata Kementerian Luar Negeri Prancis, Senin (4/4/2022), dikutip dari Al Jazeera

Invasi Rusia ke Ukraina telah menyebabkan puluhan ribu orang tewas dan lebih dari empat juta orang mengungsi ke luar negeri. Agresi tersebut juga telah memicu memburuknya hubungan Rusia dengan UE ke titik terendah dalam 30 tahun terakhir.

Sebelum Jerman dan Prancis, Lithuania juga mengusir Duta Besar Rusia dan akan menutup kantor konsulat Rusia di kota pelabuhan Klaipeda.

"Lithuania berdiri dalam solidaritas penuh dengan Ukraina dan rakyat Ukraina, yang menjadi korban agresi Rusia yang belum pernah terjadi sebelumnya," ujar Menteri Luar Negeri Lithuania, Gabrielius Landsbergis.

3. Dua pertiga pasukan Rusia telah ditarik dari sekitar Kiev

Imbas Perang Ukraina, 75 Diplomat Rusia Diusir dari Jerman dan Prancisilustrasi pasukan Rusia (Twitter.com/Минобороны России)

Rusia kini mengalihkan fokus serangan ke Donbass, Ukraina timur. Mereka akan menarik pasukan di sekitar ibu kota Kiev dan mengurangi serangan secara signifikan.

Di Donbass, sebagian wilayah itu dikuasai oleh pasukan pemberontak pro-Rusia. Tentara Rusia kemungkinan akan membantu membebaskan wilayah tersebut untuk berpisah dari Ukraina.

Dalam pengamatan Pentagon, dilansir The Moscow Times, dua pertiga pasukan Rusia di sekitar Kiev telah ditarik.

"Kami mulai melihat mereka berkonsolidasi di Belarus. Apa yang terus kami yakini adalah bahwa mereka akan disuplai, bahkan mungkin diperkuat dengan tenaga tambahan, dan kemudian dikirim kembali ke Ukraina untuk melanjutkan pertempuran di tempat lain," kata seorang pejabat Pentagon. 

Sejauh ini, pejabat tersebut percaya bahwa Rusia sekarang akan menjadi lebih agresif di wilayah Donbass. Dia juga mengatakan Washington telah berdiskusi dengan sekutu dan mitra untuk memberi bantuan senjata pertahanan ke Ukraina.

Baca Juga: Ukraina Dituding Balas Dendam Serang Depo Minyak di Perbatasan Rusia

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya