Imbas Perang Ukraina-Rusia, Jerman Bersiap Darurat Energi

Berlin beberkan tiga tahap rencana darurat gas

Jakarta, IDN Times - Jerman adalah salah satu negara Uni Eropa (UE) yang memiliki ketergantungan tinggi dengan pasokan energi Rusia, khususnya gas. Perang Rusia di Ukraina dikhawatirkan akan mengganggu pasokan gas dan Berlin mengumumkan rencana penghematan untuk cegah krisis energi.

UE telah berencana akan memangkas dua pertiga pasokan gas dari Rusia sebelum akhir tahun. Akan tetapi, ada kekhawatiran yang muncul bahwa Moskow bisa lebih cepat menutup keran ekspornya.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah menuntut negara Eropa dan AS membayar gas dalam mata uang rubel. UE dan AS serta G7 menolaknya dan menilai itu adalah pelanggaran perjanjian yang pernah ditandatangani. Rusia mengatakan mereka tidak akan memberi gas gratis, jadi jika tidak dibayar dalam rubel kemungkinan aliran gas akan dihentikan.

1. Peringatan dini rencana darurat gas

Imbas Perang Ukraina-Rusia, Jerman Bersiap Darurat EnergiRobert Habeck, Menteri Keuangan Jerman (Instagram.com/robert.habeck)

Jerman adalah kekuatan ekonomi terbesar Eropa. Negara itu selama belasan tahun telah menjadi salah satu pilar kokohnya ekonomi blok tersebut, bahkan ketika dihantam oleh badai COVID-19 yang menggila.

Tapi sebagai raksasa ekonomi, Jerman memiliki ketergantungan tinggi terhadap pasokan gas dari Rusia. Gangguan pasokan gas dari Rusia membuat negara itu rentan terkena dampak langsung krisis energi.

Pada hari Rabu, dikutip dari The Guardian, Menteri Keuangan Jerman Robert Habeck telah membentuk tim krisis dan memperingatkan konsumen untuk mengurangi konsumsinya. Pejabat terkait dan sektor swasta akan memantau impor dan penyimpanan.

Habeck mengatakan "kita harus meningkatkan tindakan pencegahan untuk bersiap menghadapi eskalasi di pihak Rusia. Dengan deklarasi tingkat peringatan dini, tim krisis telah berkumpul."

2. Tiga tahap rencana darurat gas

Baca Juga: Agen Intelijen Rusia Dilaporkan Tewas di Depan Kedubes Rusia, Jerman

Meskipun UE adalah salah satu mitra dagang terbesar Rusia, tapi sebagian besar negara-negara UE adalah pendukung utama Ukraina. Rusia menilai negara-negara tersebut telah menjadi negara yang tidak bersahabat karena menjatuhkan serangkaian sanksi ekonomi kepada Moskow.

Jerman yang memiliki ketergantungan tinggi terhadap produk gas dari Rusia adalah salah satu negara yang paling rentan dalam masalah tersebut. Oleh karena itu, langkah pencegahan terjadinya krisis telah dilakukan dan ada tiga tahap rencana darurat untuk mencoba mencegah masalah itu muncul.

Dilansir Deutsche Welle, Robert Habeck mengatakan penyimpanan gas Jerman saat ini telah terisi sekitar 25 persen dari kapasitas. Untuk mencegah terjadinya skenario terburuk, pelaku bisnis dan individu diharapkan melakukan penghematan gas, mengamankan pasokan dan memastikan rumah tangga memiliki bahan bakar yang cukup.

"Saat ini tidak ada kekurangan pasokan. Namun demikian, kita harus meningkatkan tindakan pencegahan agar siap jika terjadi eskalasi di pihak Rusia," jelas Habeck. 

3. Skema penjatahan gas oleh pemerintah

Imbas Perang Ukraina-Rusia, Jerman Bersiap Darurat Energiilustrasi (Pexels.com/Teona Swift)

Sebelum Rusia menyerang Ukraina, pasokan gas Jerman dari Rusia sekitar 50 persen dari total kebutuhan. Pada tahun 2022, pasokan itu anjlok dengan hanya menjadi sekitar 40 persen.

Saat ini pasokan dari Rusia tetap mengalir tapi ada kekhawatiran jika konflik Rusia-Ukraina meningkat, akan terjadi gangguan. Jerman telah memiliki rencana untuk mengurangi impor gas Rusia, tapi Berlin tidak akan benar-benar bisa merdeka dari gas Rusia sampai tahun 2024.

Saat konflik Ukraina-Rusia meningkat, baik itu dalam pertempuran lapangan atau dalam hubungan diplomatik, Rusia bisa benar-benar menghentikan pasokan gasnya. Jerman jelas akan sangat terpukul. Dan jika skema pencegahan krisis gagal, dilansir Al Jazeera, maka pemerintah akan mengambil alih distribusi dan penyimpanan.

Dengan strategi itu, maka konsumsi gas akan dijatah dengan industri adalah pihak pertama yang mendapatkan potongan. Skema penjatahan gas tersebut jelas akan menghantam ekonomi Jerman, di mana industrialisasi sektor otomotif sampai bahan kimia sangat bergantung aliran gas.

Skema penjatahan gas tersebut akan memberikan posisi istimewa untuk kepentingan rumah tangga pribadi, rumah sakit, kantor polisi dan institusi penting lainnya.

Baca Juga: Imbas Perang Rusia-Ukraina, Jerman akan Penjarakan Pengguna Simbol Z

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya