India Tunda Eskpor AstraZeneca dalam Jumlah Besar

Kebutuhan vaksinasi dalam negeri meningkat

New Delhi, IDN Times - India adalah salah satu produsen vaksin virus corona terbesar di dunia. Negara tersebut bekerja sama dengan Oxford/AstraZeneca, mendapatkan lisensi dari perusahaan tersebut dan membuatnya untuk dijual di banyak negara. Selain itu, India juga memiliki perusahaan produsen vaksin terbesar di dunia yakni Serum Institute of India.

Tapi kini India berencana akan menunda ekspor vaksin produksinya sementara. Keputusan itu dilakukan karena permintaan yang tinggi di level domestik. Sebab lainnya juga dikarenakan infeksi yang terus meningkat yang terjadi di India. 

1. Langkah India akan berpengaruh bagi COVAX

India Tunda Eskpor AstraZeneca dalam Jumlah BesarPengiriman vaksin virus corona oleh COVAX. (Twitter.com/Nic Maclellan)

WHO dan PBB membuat skema COVAX, sebuah skema yang dibentuk untuk mengumpulkan vaksin dan membagikannya ke negara-negara berpenghasilan rendah. COVAX juga menjalin kerja sama dengan India untuk mendapatkan pasokan vaksinnya.

Ketika India memutuskan untuk menunda sementara ekspor vaksin, maka itu juga akan berpengaruh bagi COVAX. Setidaknya ada 64 negara yang akan mendapatkan vaksin dari COVAX yang diproduksi dari Serum Institute of India.

Melansir dari kantor berita Reuters, UNICEF sebagai mitra pengadaan dan distribusi program COVAX mengatakan “kami memahami bahwa pengiriman vaksin COVID-19 ke negara berpenghasilan rendah yang berpartisipasi dalam fasilitas COVAX kemungkinan akan menghadapi penundaan menyusul kemunduran dalam mendapatkan izin ekspor untuk dosis lebih lanjut vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh Serum Institute of India (SII)."

2. Serum Institute of India telah sepakat kirim lebih dari 60 juta dosis ke COVAX

Baca Juga: Heboh Vaksin AstraZeneca, Ini Pendapat MUI dan IDI Lampung

Langkah keputusan India tersebut sebenarnya semakin meningkatkan kekhawatiran tentang nasionalisme vaksin. Nasionalisme vaksin terbukti akan menjadi batu sandungan karena negara-negara yang memproduksi vaksin virus corona hampir selalu memberikan prioritas lebih dahulu kepada rakyatnya.

Melansir dari laman India Today, Serum Institute of India telah sepakat akan memasok sebanyak 60,5 juta dosis vaksin ke COVAX. Namun saat ini COVAX baru mendapatkan 17,7 juta dosis vaksin.

Salah satu sumber yang mengetahui tentang masalah tersebut tetapi tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa "tidak ada ekspor, tidak ada apa-apa sampai situasi India stabil. Pemerintah tidak akan mengambil kesempatan besar pada saat begitu banyak (orang) yang perlu divaksinasi di India."

COVAX dilaporkan telah berusaha melakukan pembicaraan dengan India. Upaya itu dilakukan untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan pasokan secara cepat sesuai dengan kesepakatan.

Pihak pemerintah India dan SII belum mau memberikan komentar terkait permasalahan ini.

3. India telah mendeteksi varian mutan ganda virus corona

India Tunda Eskpor AstraZeneca dalam Jumlah BesarIlustrasi virus corona (pexels.com/CDC)

Keputusan India adalah putaran terbaru kasus AstraZeneca yang membuatnya tersandung dalam beberapa masalah. Sebelumnya, produsen virus AstraZeneca telah mendapatkan masalah larangan ekspor dari Uni Eropa (UE) karena dianggap tidak memenuhi kesepakatan mengirim pasokan ke negara-negara anggota UE.

Selain itu, suntikan dosis vaksin AstraZeneca juga ditunda di banyak negara yang mayoritas Eropa, karena isu masalah efek samping pembekuan darah setelah seseorang mendapatkan suntikan vaksin. Kini, keputusan India menunda sementara ekspor vaksin AstraZeneca menjadi masalah baru yang semakin menindih.

Melansir dari laman The Guardian, India sendiri saat ini telah menemukan varian baru mutan ganda virus corona pada hari Rabu (23/3). Varian baru tersebut ditemukan dalam 206 sampel di negara bagian Maharashtra, wilayah yang paling parah terkena dampak virus corona. Varian tersebut juga ditemukan di sembilan sampel yang didapat di ibukota.

Minggu ini SII memberi tahu Brasil, Maroko, dan Arab Saudi bahwa pasokan lebih lanjut vaksin Oxford/AstraZeneca akan ditunda. Ingris juga akan terdampak pada penundaan pengiriman vaksin dari India. PM Inggris, Boris Johnson, telah mengirim sekutu dekatnya Sir Eddie Lister ke India sebagai bagian dari upaya pemerintah Inggris untuk mengamankan jutaan dosis vaksin Oxford/AstraZeneca.

Baca Juga: Vaksin AstraZeneca Mulai Digunakan untuk Kiai dan Ulama

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya