Infeksi COVID-19 Kembali Muncul di Selandia Baru 

Korban infeksi baru pulang dari Eropa

Welington, IDN Times – Selandia Baru adalah salah satu negara yang mampu membersihkan infeksi virus corona secara cepat jika dibandingkan negara-negara lain. Namun kewaspadaan masih tetap menjadi salah satu hal yang penting di negara tersebut.

Setelah dua bulan negara yang dipimpin oleh Jacinda Ardern itu mencatatkan diri tanpa kasus, kini diketahui infeksi virus corona muncul kembali. Otoritas masih melakukan pelacakan apakah kasus infeksi pertama setelah dua bulan tersebut sempat menyebar dan menular.

1. Infeksi virus corona pada perempuan paruh baya

Infeksi COVID-19 Kembali Muncul di Selandia Baru Orang yang terinfeksi adalah perempuan berusia 56 tahun. Ilustrasi (pexels.com/Anna Shvets)

Infeksi terbaru yang muncul di Selandia Baru diketahui diderita oleh seorang perempuan paruh baya berusia 56 tahun. Perempuan tersebut baru saja pulang perjalanan dari Eropa. Setelah pulang dan sampai di Selandia Baru, dia melakukan karantina selama dua minggu dan dinyatakan negatif.

Namun setelah 10 hari kemudian ketika perempuan itu mengalami gejala dan melakukan test, pejabat kesehatan Selandia Baru menemukan bahwa dia positif teriinfeksi virus corona. Melansir dari laman Associated Press, perempuan itu melakukan isolasi di fasilitas karantina milik pemerintah di Auckland hingga tanggal 13 Januari dan setelah itu diizinkan untuk pulang.

Saat ini, pihak dari Kementrian Kesehatan telah menurunkan tim untuk melakukan pelacakan kontak. Mereka sedang mencari siapa saja yang telah ditemui atau bertemu dengan korban infeksi tersebut. Setelah melakukan karantina, dia telah melakukan perjalanan di beberapa tempat.

2. Penyelidikan dilakukan apakah virus baru atau bukan

Infeksi COVID-19 Kembali Muncul di Selandia Baru Chris Hipkins, Menteri Pendidikan dan Kesehatan Selandia Baru. (Instagram.com/chrishipkinsmp)

Selandia Baru memiliki populasi penduduk sekitar lima juta orang. Dari jumlah tersebut, sejauh ini total yang terinfeksi virus corona adalah 2.283 kasus. Mereka yang berhasil sembuh dari infeksi sebanyak 2.179 dan yang meninggal hanya 25 orang.

Sejak awal mula merebaknya virus corona, Selandia Baru telah melakukan kerja keras untuk melawan virus corona. Jumlah infeksi Selandia Baru terbilang “tidak seberapa” jika dibandingkan negara-negara maju yang lain. Hal itu adalah buah kerja keras sehingga mereka mampu meraih prestasi tersebut.

Kini setelah diketahui adanya infeksi kembali terhadap warganya, otoritas Selandia baru juga segera melakukan tindakan cepat. Perempuan yang terinfeksi itu saat ini sudah melakukan karantina di rumahnya setelah dinyatakan positif pada Sabtu (23/1). 

Melansir dari laman BBC, Chris Hipkins yang menjabat Menteri Kesehatan Selandia Baru, mengatakan dalam konferensi pers hari Minggu, masih terlalu dini untuk menyimpulkan asal-ususl virus serta jenis infeksi. “Kami tidak tahu asal atau jenis infeksi,” katanya. Namun penyelidikan lebih lanjut masih terus dilakukan untuk mengetahui infeksi jenis virus baru yang lebih menular atau inveksi varian seperti sebelum-sebelumnya.

Baca Juga: Mampu Kendalikan COVID-19, Selandia Baru Ogah Segera Lakukan Vaksinasi

3. Pelacakan kontak

Infeksi COVID-19 Kembali Muncul di Selandia Baru Ilustrasi corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Setelah melakukan isolasi di fasilitas karantina pemerintah, perempuan itu telah melakukan perjalanan ke beberapa tempat. Dia juga mengabarkan bahwa pernah mampir di supermarket, restoran dan galeri.

Otoritas telah memberintahukan kepada penduduk bahwa orang-orang yang berada di lokasi tempat perempuan itu singah, akan dianggap sebagai “kontak.” Mereka diharapkan melakukan karantina mandiri di rumah masing.

Melansir dari laman Al Jazeera, perempuan yang terinfeksi itu telah melakukan perjalanan selama beberapa hari ke daerah Northland dan sudah berkeliling ke 30 lokasi berbeda. Dia melakukan perjalanan bersama dengan suaminya.

Perempuan tersebut akhir tahun lalu bepergian dari Eropa selama empat bulan, terutama di Spanyol dan Belanda. Dia kembali ke Selandia Baru pada 30 Desember 2020 dan melakukan karantina di fasilitas pemerintah Auckland selama 14 hari.

Ada 600 orang yang juga berada di fasilitas tersebut. Semuanya kini melakukan tes ulang apakah di antara mereka ada yang terinfeksi atau tidak. Mereka semua juga diwajibkan untuk melakukan isolasi diri. Penyelidikan CCTV di lokasi fasilitas juga dilakukan untuk mengetahui apakah dia tertular ketika berada di dalam fasilitas tersebut.

Baca Juga: Mampu Kendalikan COVID-19, Selandia Baru Ogah Segera Lakukan Vaksinasi

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya