Inggris Izinkan Vaksin Pfizer, Minggu Depan Mulai Diterapkan

Negara Barat pertama yang melisensikan vaksin 

London, IDN Times – Gelombang kedua virus corona yang menghantam Eropa telah membuat negara-negara di Benua Biru tersebut sibuk kembali. Beberapa negara besar melakukan penguncian nasional untuk yang kedua kalinya seperti Prancis dan Inggris.

Tapi Inggris menjadi negara di Eropa yang mengalami kematian terbanyak karena virus yang berasal dari Wuhan tersebut. Menurut data yang dikumpulkan oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC), per 2 Desember 2020, kematian di Inggris telah mencapai 59.051 orang. Kematian terbanyak kedua di Eropa adalah Italia dengan 56.361 orang yang meninggal dunia.

Inggris bergerak cepat dan menurut Associated Press, Rabu, 2 Desember 2020, pejabat Inggris mengesahkan vaksin Pfizer untuk digunakan dalam keadaan darurat (2/12). Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA) setempat, yang biasanya melisensikan obat-obatan di Inggris, memberi rekomendasi vaksin dapat digunakan. Hal itu didasarkan pada tinjauan hasil uji klinis vaksin yang ketat dan menunjukkan 95 persen efektif secara keseluruhan.

1. Inggris memesan vaksin Pfizer 40 juta dosis suntikan

Inggris Izinkan Vaksin Pfizer, Minggu Depan Mulai Diterapkan800 ribu dosis vaksin Pfizer akan segera tiba di Inggris dalam beberapa hari lagi. Ilustrasi (instagram.com/tgcom24)

Pfizer/BioNTech adalah vaksin pertama tercepat yang berawal dari konsep menuju vaksin nyata selama proses 10 bulan. Dengan efektifitas hingga mencapai 95 persen, Inggris dengan berani dan percaya melisensikan vaksin tersebut dan kiriman dosis pertama akan segera tiba dalam beberapa hari mendatang ke negara tersebut.

Melansir dari laman berita BBC, pemerintah Inggris memesan sebanyak 40 juta dosis vaksin. Jumlah tersebut cukup untuk memvaksinasi 20 juta orang (2/12). 800.000 dosis vaksin gelombang pertama sudah dalam perjalanan pengiriman menuju Inggris.

Vaksin Pfizer/BioNTech akan sampai di Inggris dan dipercayakan kepada National Health Service (NHS) untuk melakukan vaksinasi. Dalam risil resmi pemerintah Inggris, NHS dipercaya karena memiliki pengalaman puluhan tahun dalam memberikan program vaksinasi skala besar. “2020 benar-benar buruk dan 2021 akan menjadi lebih baik” kata Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock seperti dikutip dari laman BBC.

2. Negara pertama yang melisensikan vaksin

Inggris Izinkan Vaksin Pfizer, Minggu Depan Mulai DiterapkanInggris adalah negara Barat yang pertama melisensikan vaksin melawan COVID-19. Ilustrasi (instagram.com/mihriban_yurtseven)

Vaksin yang akan mulai disuntikkan oleh otoritas kesehatan Inggris, prioritas pertama akan diberikan kepada mereka yang lansia, jompo, staf panti jompo, petugas kesehatan dan perawatan. Vaksin memiliki persyaratan penyimpanan dibawah minus 70 derajat celcius, dan rumah sakit di Inggris sudah memiliki fasilitas tersebut, sehingga kemungkinan besar vaksinasi dilakukan di sana.

Albert Bourla, CEO Pfizer, melansir dari The Guardian, mengatakan bahwa “Inggris menandai momen bersejarah dalam perang melawan COVID-19” (2/12). Hal itu didasarkan bahwa Inggris adalah negara Barat pertama yang melisensikan vaksin untuk mengatasi virus corona.

CEO Pfizer tersebut juga memuji MHRA karena kemampuannya dalam melakukan penilaian yang cermat dan mengambil tindakan yang tepat dalam ikhtiarnya melindungi masyarakat Inggris. Pfizer juga telah beritikad besar untuk memasok vaksin berkualitas tinggi dengan aman ke seluruh dunia. Melansir dari Associated Press, Pfizer telah mengembangkan wadah untuk pengiriman vaksin menggunakan es kering supaya vaksin tetap dingin.

Baca Juga: Tiga Jenis Vaksin Ini Penting untuk Lansia, Terutama Vaksin Influenza

3. Tidak boleh menurunkan kewaspadaan

Inggris Izinkan Vaksin Pfizer, Minggu Depan Mulai DiterapkanMeskipun vaksin sudah mulai segera digunakan namun kewaspadaan harus tetap dilakukan untuk kurangi jumlah sebaran infeksi. Ilustrasi (unsplash.com/Manuel Peris Tirado)

Kabar otoritas Inggris telah melisensikan vaksin tentunya adalah kabar yang bahagia. Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock juga mengatakan bahwa “mulai musim semi, dari Paskah dan seterusnya, semuanya akan berjalan menjadi lebih baik. Dan kita akan melalui musim panas tahun depan yang dapat dinikmati oleh semua orang.”

Komite Bersana Vaksinasi dan Imunisasi (JCVI) bakal segera mempublikasikan kelompok prioritas untuk penerima suntikan vaksin yang secara klinis sangat rentan terhadap serangan virus. Melansir dari laman CNN, Perdana Menteri Boris Johnson, melalui sosial media miliknya menyampaikan “perlindungan vaksinlah yang pada akhirnya akan memungkinkan kita untuk mendapatkan kembali hidup kita dan membuat ekonomi bergerak kembali,” katanya (2/12).

Meskipun kabar baik itu bergema, namun kewaspadaan akan sebaran infeksi baru juga tidak boleh diabaikan. Ugur Sahin, CEO BioNTech memberikan nasehat bahwa keberhasilan program vaksinasi, setiap orang harus tetap memainkan peran mereka, mematuhi pembatasan, menekan infeksi lebih lanjut sehingga membuat NHS nantinya tidak kewalahan dalam melakukan vaksinasi. Kepala Penasehat Medis Inggris, Profesor Chris Whitty juga mengatakan “Kita belum bisa menurunkan kewaspadaan” katanya seperti dikutip dari BBC (2/12).

Baca Juga: Vaksin Pfizer Dikirim Massal ke AS Pertama Kali via Udara

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya