Ingin Padamkan Obor Olimpiade, Perempuan Ini Ditangkap

Upaya padamkan obor Olimpiade menggunakan pistol air

Tokyo, IDN Times - Pawai Obor Olimpiade Tokyo 2020 masih digelar dan menjadi acara yang banyak ditonton oleh orang-orang. Namun, ketika pawai obor itu dilaksanakan di kota Mito, prefektur Ibaraki, pada hari Minggu (4/7) terjadi insiden yang membuat seorang perempuan ditangkap.

Nama perempuan itu Kayoko Takahashi. Ia berusaha memadamkan api obor olimpiade yang dibawa oleh petugas. Karena itu, polisi yang berlari di belakang petugas pembawa obor tersebut segera meringkus dan menahannya. Ia dibekuk karena dicurigai menghalangi acara secara paksa.

1. Upaya memadamkan api obor olimpiade menggunakan pistol air

https://www.youtube.com/embed/tnU3LtbftbM

Pawai estafet obor Olimpiade adalah salah satu rangkaian acara yang banyak menarik penonton. Obor tersebut telah menjadi simbol Olimpiade sejak tahun 1928 lalu. Biasanya, acara estafet obor dilakukan beberapa bulan sebelum acara Olimpiade mulai dilaksanakan.

Begitu juga dengan pawai estafet obor Olimpiade Tokyo 2020. Mereka membuat acara estafet obor sebelum secara resmi Olimpiade yang telah tertunda selama satu tahun itu digelar.

Namun ketika estafet itu digelar di kota Mito, prefektur Ibaraki, melansir laman Manichi, seorang perempuan bernama Kayoko Takahashi menembakkan air dari pistol mainan ke arah pelari dan berusaha memadamkan api obor yang dibawa.

"Padamkan api obor, saya menentang Olimpiade Tokyo!" kata Takahashi dalam sebuah video yang viral ketika ia menembakkan air dari pistol mainannya. Polisi kemudian menangkap perempuan tersebut karena dianggap menghalangi acara.

2. 'Ini bukan permainan anak-anak'

Olimpiade Tokyo akan dimulai pada 23 Juli. Pelaksanannya telah tertunda selama satu tahun karena wabah virus corona yang menghantam dunia. Tarik ulur mengenai apakah Olimpiade Tokyo akan dilanjutkan, menjadi banyak perdebatan khususnya di dalam negeri Jepang.

Saat ini, masih banyak orang Jepang yang tidak sepakat Olimpiade Tokyo dilanjutkan. Hal itu didasarkan pada tingkat vaksinasi yang terbilang rendah. Sampai sejauh ini hanya 14 persen penduduk Jepang yang sudah mendapakan vaksin. Karena itu, banyak orang Jepang yang khawatir virus dari luar akan membahayakan masyarakat.

Kayoko Takahashi adalah salah satu orang yang tidak sepakat dilanjutkannya Olimpiade Tokyo tersebut. Melansir laman Vice, wakil kepala polisi di kota Mito, Noriaki Nagatsuka, mengatakan wanita itu ditangkap karena "sengaja membidik pelari (pembawa obor) dan mengganggu estafet. Anda tidak bisa menembakkan air ke orang tanpa alasan yang bagus. Dia jelas tidak main-main—ini bukan permainan anak-anak,” katanya.

Baca Juga: Lepas Atlet ke Olimpiade saat Pandemik, Jokowi: Jaga Stamina, Fokus

3. Menentang acara Olimpiade tapi suka dengan keramaian

Kayoko Takahashi, wanita berusia 53 tahun yang berusaha memadamkan api obor Olimpiade adalah penduduk Prefektur Hitachi. Dia datang ke kota Mito bersama pasangannya yang bernama Hotori Amano.

Melansir laman Reuters, Amano tidak mengetahu bahwa pasangannya itu memiliki pistol air. Dia juga tidak tahu pasangannya berencana mengganggu estafet obor Olimpiade.

Amano dan Takahashi mengakui bahwa mereka menentang dilanjutkannya Olimpiade Tokyo tapi suka dengan keramaian sehingga pergi untuk menonton acara estafet obor Olimpiade tersebut.

Menurut jajak pendapat yang pernah dilakukan oleh Kyodo News pada 20 Juni lalu, saat ini ada 86 persen masyarakat Jepang yang takut bahwa infeksi COVID-19 bakal kembali parah jika Olimpiade diadakan dan sebanyak 68 persen responden menilai peluncuran vaksin pemerintah Jepang lambat.

Selain itu, 55,7 persen dari responden jajak pendapat mengatakan panitia penyelenggara harus melanjutkan penerapan langkah-langkah seperti melarang penonton dan 35,4 persen mengatakan panitia penyelenggara harus membatalkan Olimpiade Tokyo.

4. Pawai obor Olimpiade di Tokyo dibatalkan

Setelah insiden pawai obor Olimpiade di Prefektur Ibaraki, kini ada masalah lain yakni acara pawai obor di ibukota Tokyo bakal dibatalkan. Acara pawai obor akan diganti dengan upacara penyalaan api yang disiarkan secara daring.

Menurut BBC, rencananya, pawai obor di ibukota Tokyo akan dilaksanakan pada 9 hingga 16 Juli di jalan umum ibu kota tapi terpaksa harus dibatalkan. Acara tersebut dibatalkan karena ketakutan menyebarnya virus corona sehingga akan memperbanyak laju infeksi di antara masyarakat Tokyo. Dalam beberapa minggu terakhir, sudah terjadi peningkatkan infeksi virus corona di Tokyo. Upaya menghambat laju infeksi terpaksa dilakukan dengan meniadakan acara keramaian.

Pawai obor Olimpiade Tokyo yang digelar secara nasional sejak bulan Maret, hampir setengah dari jalur rute telah terganggu. Kyoto dan Hiroshima juga membatalkan rencana estafet obor yang melewati jalan umum. 

Pembatalan estafet obor Olimpiade di ibukota Tokyo ini adalah salah satu kemunduran dari rangkaian acara yang sudah direncanakan sebelumnya.

Baca Juga: Petenis Serena Williams Resmi Absen di Olimpiade Tokyo 2020

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya