Islandia: Pabrik Penghisap Karbon Dioksida Mulai Beroperasi

Menghisap karbon 4.000 metrik ton per tahun 

Jakarta, IDN Times - Teknologi pabrik penghisap karbon dioksida sudah ditemukan dan bahkan sudah dibuat pabriknya. Pabrik itu berada di Islandia dan kini mulai beroperasi. Ribuan ton karbon dioksida di udara akan dihisap setiap tahunnya.

Karbon dioksida adalah salah satu gas rumah kaca yang dalam konsentrasi besar, ikut memicu pemanasan global. Aktivitas industri yang dibuat oleh manusia, menghasilkan banyak karbon dioksida yang secara signifikan mempengaruhi perubahan iklim.

Pabrik di Islandia yang dinamai "Orca" adalah salah satu terobosan untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Diharapkan, teknologi seperti itu akan bisa dapat berpengaruh menurunkan suhu global yang dipicu oleh banyaknya karbon di atmosfer.

1. Terobosan teknologi yang masih sedikit dikembangkan

Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa semakin meningkatnya suhu bumi, akan berdampak buruk bagi keberlangsungan peradaban manusia. Karena itu, negara-negara ditekan untuk mengembangkan teknologi hijau yang ramah lingkungan.

Ambisi pengembangan teknologi hijau tersebut, bahkan telah membuat negara-negara seperti Jepang, Kanada, Prancis, Jerman dan lainnya menjanjikan akan jadi negara netral karbon pada tahun 2050 mendatang.

Salah satu teknologi hijau yang masih sedikit dikembangkan adalah penangkap karbon dioksida dengan teknologi "direct air capture" (DAC). Di Islandia, sebuah pabrik yang dibuat oleh perusahaan rintisan Climeworks AG dan Carbfix, menemukan terobosan untuk menangkap karbon dioksida.

Dilansir oleh Reuters, pabrik yang bernama "Orca" itu akan mulai beroperasi pada hari Rabu, 8 September 2021. Karbon dioksida yang berada di udara, akan dihisap dan diekstraksi kemudian dipompa jauh ke bawah tanah. Perlahan, karbon dioksida itu akan secara alami berubah menjadi batu.

Teknologi ekstraksi karbon dioksida dari atmosfer ini dipandnag oleh para ilmuwan penting untuk membatasi pemanasan global, yang telah banyak disalahkan karena memicu berbagai bencana alam.

2. Menghisap karbon 4.000 metrik ton per tahun

https://www.youtube.com/embed/7nDZg5MzHAY

Orca yang dalam istilah Islandia berarti "energi," dibangun dengan biaya sekitar 10 sampai 15 juta dolar atau Rp142 miliar sampai Rp213 miliar. Kapasitas kemampuan pabrik tersebut, menurut The Guardian, adalah mampu menghisap 4.000 metrik ton karbon dioksida di udara.

Jumlah tersebut, sama dengan emisi karbon yang dihasilkan oleh 870 mobil setiap tahunnya.

Cara kerja pabrik itu, secara sederhana adalah dengan menggunakan kipas berteknologi tinggi, karbon dioksida akan dihisap, diekstraksi, kemudian dicampur air untuk disuntikan ke bawah tanah, di mana batuan basal terdekat berada. Kedalamannya mencapai 1.000 meter. Tujuannya, karbon dioksida itu agar termineralisasi secara alami.

Baca Juga: 7 Taman Indah di Reykjavik, Islandia Ini Ampuh Menyegarkan Pikiran

3. Teknologi yang masih mahal

Pendirian pabrik Orca itu berada di tenggara ibu kota Reykjavik, dengan jarak sekitar 30 kilometer. Sebagai pabrik dengan teknologi hijau yang menawarkan solusi untuk mengurangi karbon dioksida, energi yang digunakan untuk mengoperasikan pabrik juga berasal dari energi terbarukan.

Dilansir dari Gizmodo, Orca ditenagai dengan energi listrik yang dihasilkan dari tenaga panas bumi. David Morrow, Director of Research at the Institute for Carbon Removal Law and Policy di American University mengatakan "ini adalah langkah maju yang besar dalam memungkinkan kita untuk menangkap karbon dioksida yang telah dipancarkan ke udara dan menyimpannya secara permanen dan aman."

Namun, teknologi DAC dari Orca masih terbilang teknologi yang mahal. Karena, jika Orca nanti dapat memenuhi janji bekerja secara optimal, emisi karbon yang dapat diserap adalah 13.000 metrik ton karbon per tahun. Tapi perlu ditekankan, kemampuan itu kurang dari 1 persen emisi yang dihasilkan dari satu pembangkit listrik batu bara.

Baca Juga: Islandia Sukses Uji Coba 4 Hari Kerja dalam Sepekan

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya