Israel Berbagi Vaksin COVID-19 ke Beberapa Negara

Sebuah kebijakan diplomasi vaksin

Tel Aviv, IDN Times - Israel adalah satu-satunya negara di dunia yang telah melakukan vaksinasi tercepat. Hingga sejauh ini, Israel sudah memvaksin lebih dari lima juta penduduknya. Laporan terakhir juga menunjukkan terjadi penurunan infeksi secara signifikan setelah jutaan penduduk menerima vaksin.

Israel memiliki akses vaksin Pfizer meski terlambat dan membelinya dengan harga yang lebih mahal dari pada negara lain. Selain itu, mereka juga masih memiliki kelebihan stok vaksin Moderna. Israel juga membeli vaksin Moderna tersebut lebih mahal dari pada negara lain.

Kini Israel mencoba untuk berbagi vaksin ke beberapa-beberapa negara yang berpendapatan rendah seperti Palestina, Honduras serta Republik Ceko dan negara lain.

1. PM Netanyahu tidak merinci negara mana saja yang akan mendapat bantuan vaksin Israel

Israel Berbagi Vaksin COVID-19 ke Beberapa NegaraPM Netanyahu (dasi merah) menyaksikan proses vaksinasi penduduknya. (instagram.com/israelipm)

Konflik antara Palestina dan Israel yang telah berlangsung lama, membuat pembagian vaksin virus corona menjadi salah satu perhatian. Israel mendapatkan kecaman dan kritikan keras dari kelompok HAM internasional karena tidak mau melakukan vaksinasi ke Palestina. Padahal, beberapa wilayah Palestina berada dalam pemblokiran Israel.

PBB sendiri mengatakan bahwa Israel sebenarnya memiliki tanggung jawab untuk memberi suntikan dosis vaksin kepada Palestina karena Tel Aviv mengontrol barang ekspor-impor khususnya di wilayah Gaza.

Di Yerusalem Timur, Israel sudah memulai suntikan vaksin untuk warga Palestina, khususnya mereka yang rutin menyeberang ke Israel karena bekerja. Namun Israel terus ditekan kelompok internasional untuk memperluas jangkauan suntikan vaksinnya.

Pada hari Selasa, menurut kantor berita Reuters, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan akan berbagi vaksin kepada negara-negara yang dianggap sekutu. Tapi tidak ada rincian negara mana saja yang bakal mendapat kelebihan vaksin dari Israel.

2. Diplomasi vaksin Israel

Israel Berbagi Vaksin COVID-19 ke Beberapa NegaraIlustrasi vaksin. (Pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Israel memang tidak memproduksi vaksin virus corona. Namun PM Netanyahu bergerak agresif untuk mendapatkan vaksin dari dua produsen utama yakni Pfizer dan Moderna. Israel memesan lebih awal, membayar lebih tinggi, melakukan distribusi secara digital dan memperbesar pasokan.

Kabarnya, Israel membayar dua kali lipat lebih mahal, sekitar 30 dolar AS atau setara Rp 422ribu. Harga tersebut jauh lebih mahal dibandingkan dengan harga vaksin di negara lainnya. Dengan langkah agresif tersebut, Israel kini memiliki kelebihan pasokan.

"Pasokan kami melebihi apa yang dibutuhkan oleh warga Israel. Kami memiliki lebih dari cukup untuk membantu sebisa kami," kata Netanyahu pada Selasa, seperti dikutip dari laman Associated Press.

Meski Netanyahu tidak memberikan rincian negara mana saja yang akan mendapatkan bantuan, tapi yang jelas bantuan itu akan diberikan kepada negara-negara yang telah menjalin hubungan diplomatik dan mendukung kebijakan Israel. Vaksin virus corona milik Israel menjadi bagian dari alat diplomasi yang dapat menaikkan citra negara tersebut ke komunitas internasional.

Baca Juga: Kekurangan Vaksin, UE Desak AstraZeneca Distribusi Vaksin

3. Negara-negara yang menerima bantuan vaksin virus corona dari Israel

Meskipun PM Netanyahu tidak memberikan rincian negara mana saja yang bakal mendapatkan bantuan vaksin, tapi dalam pengusutan media, beberapa sumber mengatakan negara-negara di Amerika Latin dan Eropa adalah negara yang akan menerima bantuan.

Melansir dari laman US News, negara Amerika Latin yang akan menerima bantuan adalah negara dengan berpenghasilan rendah seperti Honduras dan Guatemala. Juan Orlando Hernandez, Presiden Honduras mengatakan mereka mendapat 5.000 dosis dari Israel dan akan diberikan kepada tim medis garis depan.

Di Eropa, Republik Ceko dan Hongaria yang akan menerima bantuan dari Israel. Andrej Babis, Perdana Menteri Ceko mengatakan mereka mendapatkan donasi 5.000 dosis setelah ada permintaan bantuan dari Uni Eropa ke Israel.

Pejabat senior Israel yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa bantuan tersebut bukanlah imbalan diplomatik karena negara-negara tersebut telah mendukung Israel. Namun pesaing Netanyahu, Benny Grantz, mengkritik kebijakan PM Netanyahu.

"Fakta bahwa Netanyahu memperdagangkan vaksin warga Israel yang dibayar dari uang pajak mereka tanpa pertanggungjawaban, menunjukkan bahwa dia mengira dia menjalankan kerajaan dan bukannya negara," kata Gantz yang menjabat Menteri Pertahanan.

Baca Juga: Vaksin Moderna Jadi Vaksin Kedua yang Disetujui FDA

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya