Jarah Bangkai Kapal Perang, Malaysia Tahan Kapal China

Chuan Hong 68 pernah menjarah bangkai kapal di Indonesia

Jakarta, IDN Times - Otoritas penjaga pantai Malaysia pada Senin (29/5/2023) mengatakan telah menahan sebuah kapal China. Awak kapal tersebut diyakini telah melakukan penjarahan bangkai kapal Perang Dunia II.

Kapal China disebut terdaftar di Fuzhou, diidentifikasi sebagai Chuan Hong 68. Kapal ditahan pada Minggu karena berlabuh di perairan lepas pantai timur negara bagian Johor tanpa izin. Bangkai kapal perang yang diduga dijarah adalah bangkai kapal perang Inggris yang tenggelam karena torpedo Jepang pada 1941.

1. Meriam dan logam dari bangkai kapal perang

Jarah Bangkai Kapal Perang, Malaysia Tahan Kapal Chinailustrasi kapal tenggelam (Unsplash.com/Wouter Naert)

Penjaga pantai Malaysia mengaku bahwa dalam pemeriksaan, telah menemukan peluru meriam di kapal China. Peluru tersebut diyakini berasal dari dua bangkai kapal perang Inggris pada saat Perang Dunia II.

Dilansir Kyodo, nelayan lokal setempat mengaku telah melihat kapal China yang diidentifikasi sebagai Chuan Hong 68 tersebut. Kapal itu berada di lokasi kapal karam sejak bulan lalu.

Cangkang meriam mirip dengan yang ditemukan di tempat pembuangan sampah di Johor. Itu merupakan dermaga pribadi yang memiliki tempat pembuangan sampah, yang dapat menyimpan dan melelehkan logam.

Pihak berwenang Malaysia menggerebek tempat pembuangan sampah itu bulan lalu dan menemukan relik. Di antaranya termasuk persenjataan yang belum meledak, peluru artileri dan besi tua yang disinyalir berasal dari bangkai kapal perang.

Baca Juga: Skandal Pesta, Putra PM Jepang Undurkan Diri dari Ajudan

2. Dua bangkai kapal perang Inggris yang ditenggelamkan Jepang

Bangkai kapal perang yang diduga dijarah oleh kapal China, merupakan kapal perang Inggris, HMS Repulse dan HMS Prince of Wales. Dua kapal tersebut, menurut Associated Press, tenggelam pada 1941 akibat torpedo dari Jepang.

Sebanyak 842 pelaut tewas dalam insiden itu, beberapa hari usai Tokyo melancarkan serangan di Pearl Harbor, Amerika Serikat (AS). Bangkai kapal berada di lepas pantai negara bagian Pahang tengah yang telah ditetapkan sebagai kuburan perang.

Awak yang berada di kapal China, disebutkan ada 32 orang. Mereka termasuk 21 orang China, 10 dari Bangladesh dan Malaysia. Kini para awak kapal tersebut ditahan bersama kapal mereka untuk penyelidikan lebih lanjut.

3. Pernah menjarah bangkai kapal perang di Indonesia

Pengungkapan kasus kapal China Chuan Hong 68 tentang aktivitas penjarahan, disebut melibatkan peralatan derek jangkauan dalam untuk mendapatkan baja, alumunium dan kuningan berkualitas tinggi. Bahan itu digunakan dalam pembangunan kapal perang sebelum pengujian senjata nuklir, yang memiliki nilai untuk aplikasi ilmiah dan medis.

Dikutip NextShark, kabar itu menarik perhatian Museum Nasional Angkatan Laut Inggris. Mereka mengutuk aktivitas kapal China dan menyebutnya sebagai vandalisme dan eksploitasi situs warisan bersejarah.

Chuan Hong 68 sebelumnya juga pernah terlibat kasus penjarahan bangkai kapal perang di Indonesia, tepatnya di perairan Kepulauan Riau. Indonesia mengejar dan menahan kapal itu yang sempat lolos melarikan diri ke Malaysia.

Saat itu, Chuan Hong 68 membawa besi tua yang diyakini berasal dari bangkai kapal perusak Jepang, Sagiri, kutip Deutsche Welle. Kapal itu tenggelam akibat tembakan torpedo kapal selam Belanda yang membuat 121 dari 241 awaknya hilang di lautan.

Selain menjarah besi tua Sagiri, Chuan Hong 68 juga diyakini membawa logam bekas kapal Hiyoshi Maru dan kapal penumpang Katori Maru yang dikonversi menjadi kapal tentara. Kedua kapal itu ditenggelamkan kapal selam Belanda K-XIV pada Desember 1941.

Baca Juga: China Kirim Warga Sipil Pertama ke Luar Angkasa

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya