Jerman: Aksi Kekerasan di RS, 4 Orang Tewas

Korban adalah pasien yang menderita cacat

Berlin, IDN Times - Sebuah peristiwa pilu terjadi di sebuah rumah sakit Postdam, sekitar 36 kilometer barat daya Berlin. Empat orang ditemukan tewas pada hari Rabu malam (28/4) dan seorang perempuan ditahan oleh pihak kepolisian. Rumah sakit tersebut bernama Klinik Oberlin.

Juru bicara polisi negara bagian Brandenburg, menurut Associated Press, petugas polisi datang sebelum jam 9 malam. Selain menemukan empat orang yang tewas, polisi juga menemukan seorang yang terluka parah.

1. Tersangka adalah petugas klinik

Klinik Oberlin adalah sebuah rumah sakit spesialis ortopedi yang memiliki 160 tempat tidur. Pegawai yang bekerja di Klinik Oberlin sekitar 300 orang. Aksi kekerasan yang menyebabkan kematian dilakukan di rumah sakit itu, terjadi di bagian di mana orang-orang dengan masalah perkembangan mental dirawat karena penyakit otot dan tulang.

Melansir dari laman Deutsche Welle,  juru bicara polisi Thorsten Herbst menjelaskan bahwa seorang wanita berusia 51 tahun "sangat dicurigai" atas pembunuhan itu. Tersangka adalah karyawan yang bekerja di Klinik Oberlin.

Dalam keterangan lebih lanjut yang dijelaskan oleh polisi, para korban yang ditemukan menderita "kekerasan eksternal yang intens." Sejauh ini penyelidikan masih terus dilakukan dan polisi belum menemukan motif yang jelas yang menjadi dasar aksi kejahatan tersangka.

2. Korban adalah pasien dengan kecacatan

Baca Juga: Intelijen Jerman Mulai Awasi Gerakan Anti-Lockdown

Aksi kekerasan yang terjadi pada Rabu malam di ibukota negara bagian Brandenburg itu, telah membuat banyak pihak terkejut, khususnya para pejabat pemerintahan setempat. Mereka juga segera memberikan ucapan belasungkawa kepada keluarga korban.

Perdana Menteri negara bagian Brandenburg yang bernama Dietmar Woidke mengatakan, "pikiran saya tertuju pada para korban dan belasungkawa saya kepada kerabat," ujarnya.

Mereka yang menjadi sasaran aksi kekerasan tersangka, melansir dari kantor berita Straits Times, adalah para pasien yang menderita kecacatan. Bahkan disebutkan, ada yang menderita sangat parah sehingga membutuhkan oksigen sebagai bantuan pernapasan.

Klinik Oberlin itu dijalankan oleh layanan kesejahteraan sosial Gereja Lutheran. Mereka mengkhususkan diri dalam membantu penderita cacat fisik dan mental, termasuk pasien buta, tuli, dan autis parah.

Matthias Fichtmueller, direktur teologi di klinik itu menjelaskan bahwa upacara untuk mengenang para korban akan dilakukan pada Kamis malam (29/3). Fichtmueller mengatakan "kami tercengang. Ketika kasus ini telah dimasukkan ke dalam sistem peradilan pidana, kami masih harus hidup dengan luka-luka."

3. Tersangka mengakui perbuatannya kepada sang suami

Jerman: Aksi Kekerasan di RS, 4 Orang TewasIlustrasi Borgol (IDN Times/Mardya Shakti)

Berbagai pernyataan dari para pejabat publik mengatakan bahwa tersangka yang melakukan akisnya adalah "tindakan yang tidak bisa dimengerti." Selain itu, sejauh ini polisi juga belum menemukan kejelasan tentang motif aksi kekerasan yang menyebabkan hilangnya empat nyawa pasien cacat di rumah sakit.

Namun, melansir dari kantor berita Reuters, menurut informasi dari polisi bahwa setelah tersangka melancarkan aksinya, dia pulang ke rumah dan memberitahukan perbuatan kepada suaminya, mengakui bahwa ia telah membunuh orang pada hari itu. Dia kemudian menelpon polisi.

Jerman pernah memiliki kasus yang hampir serupa sebelumnya pada tahun 2019. Seorang tersangka bernama Niels Hoegel dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena membunuh 85 pasien dalam perawatannya. Pelaku membunuh pasien tersebut dengan cara memberikan suntikan mematikan.

Baca Juga: Bareskrim: Jozeph Zhang yang Mengaku Nabi ke-26 Berada di Jerman

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya