Jurnalis Ukraina Diduga Dieksekusi oleh Rusia, Ada 2 Peluru di Kepala

Satu lubang peluru di dada dan dua di kepala 

Jakarta, IDN Times - Organisasi Reporters Without Borders (RSF) pada Rabu (22/6/2022) menerbitkan laporan penyelidikan tentang kematian Maks Levin, jurnalis Ukraina yang terbunuh di dekat ibu kota Kiev. RSF menjelaskan, berdasarkan bukti, tentara Rusia dituduh melakukan ekskusi dengan darah dingin terhadap jurnalis tersebut.

Levin ditemukan tewas bersama seorang tentara Ukraina bernama Oleksiy Chernyshov. Mereka berdua kemungkinan disiksa kemudian dieksekusi. Tubuh Chernyshov yang ditemukan menunjukkan dia dibakar hidup-hidup.

Kemungkinan tentara Rusia yang membunuh kedua warga Ukraina itu berasal dari divisi udara ke-106 Pengawal Rusia atau unit pasukan khusus.

1. Istri Levin sulit menerima kematian suaminya

Dua minggu setelah Maks Levin dan Oleksiy Chernyshov dilaporkan hilang, mayat keduanya ditemukan pada 1 April di hutan dekat desa Huta-Mezhyhirska, tiga kilometer sebelah utara ibu kota Kiev. Keduanya diperkirakan berada di hutan untuk mengambil drone Levin yang digunakan untuk melaporkan perang.

Tapi mobil jurnalis itu disergap. Ada 14 lubang peluru di mobil tersebut yang kemudian akhirnya dibakar. Jurnalis dan tentara Ukraina itu kemudian dibunuh.

"Foto-foto dan pengamatan TKP menunjukkan bahwa kedua pria itu tidak diragukan lagi dieksekusi dengan darah dingin, mungkin setelah disiksa. Beberapa bukti, termasuk posisi tubuh Chernyshov, dapat menunjukkan bahwa dia dibakar hidup-hidup," kata RSF dikutip dari Vice.

Istri Levin, Zoriana Stelmakh, ikut membantu penyelidikan tersebut. Dia mengatakan sulit untuk menerima kematian orang yang dicintai.

"Saya tidak tahu apakah saya merasa benci, karena saya masih sangat kesakitan. Tapi saya ingin mereka membayar untuk apa yang telah mereka lakukan padanya," kata Stelmakh, merujuk tentara Rusia yang membunuh suaminya.

Baca Juga: Drone Bunuh Diri Diduga Milik Ukraina Serang Kilang Minyak Rusia

2. Satu lubang peluru di dada dan dua di kepala

Terakhir kali Levin dan Chernyshov terlihat pada 13 Maret. Levin menggunakan drone untuk meliput perang, menjual beberapa gambarnya kepada media terkemuka seperti Reuters dan Vice.

Mayat Levin yang ditemukan memiliki setidaknya tiga lubang peluru. Satu di dada dan dua lainnya di kepala.

"Dia (Levin) mungkin terbunuh dengan satu, mungkin dua peluru ditembakkan dari jarak dekat ketika dia sudah berada di tanah," jelas RSF dalam laporannya dilansir Al Jazeera.

Ada banyak barang-barang tentara Rusia yang berada di dekat lokasi kejadian, seperti jerigen bensin, sisa ransum, bungkus rokok dan sampah lainnya.

Dokumen identitas tentara dan rompi antipeluru serta helm fotografer juga ditemukan dekat lokasi kejadian, yang menunjukkan barang-barang itu milik Levin dan Chernyshov.

3. Kehilangan besar bagi dunia jurnalisme

Jurnalis Ukraina Diduga Dieksekusi oleh Rusia, Ada 2 Peluru di KepalaIlustrasi Jurnalis (IDN TImes/Arief Rahmat)

Sejauh ini, Kementerian Pertahanan Rusia tidak menanggapi permintaan komentar atas tuduhan pembunuhan jurnalis Maks Levin oleh pasukannya. Editor visual ReutersJohn Pullman, mengatakan kematian Levin adalah kehilangan yang besar bagi jurnalisme.

"Kematiannya merupakan kehilangan besar bagi dunia jurnalisme. Pikiran kami bersama keluarganya pada saat yang sulit ini," kata Pullman.

Kelompok RSF, yang melakukan penyelidikan atas pembunuhan Levin, mengumpulkan bukti-bukti mulai dari tanggal 24 Mei hingga 3 Juni.

RSF menjelaskan bahwa pihaknya telah menyerahkan bukti yang dikumpulkannya serta lusinan foto kepada penyelidik Ukraina.

Baca Juga: KTT Uni Eropa Dimulai Hari Ini, Bahas Status Ukraina?

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya