Kabul Kembali Dibom, Anggota Parlemen Jadi Sasaran

Tiga bom dalam tiga hari

Kabul, IDN Times – Aksi kekerasan berupa serangan bom di Afghanistan masih belum padam. Dalam tiga bulan terakhir, serangan-serangan bom masih tetap terjadi. Terbaru, sebuah bom mobil mengguncang ibukota Kabul, Afghanistan, pada hari Minggu, 20 Desember 2020.

Aksi serangan bom mobil yang terbaru tersebut menyasar anggota parlemen Afghanistan. Ledakan dahsyatnya mengakibatkan beberapa orang meninggal dan puluhan lainnya terluka. Korban meninggal dilaporkan terdiri dari perempuan dan anak-anak. 

Gelombang kekerasan yang mematikan di Afghanistan terus melanda meskipun pembicaraan damai masih berlangsung antara perwakilan milisi Taliban dan pemerintah Afghanistan di Doha, Qatar. Serangan-serangan baik bom ataupun roket masih terus terjadi dan pihak berwenang kesulitan untuk mencari tahu siapa yang bertanggung jawab atas serangan.

1. Konvoi anggota parlemen

Kabul Kembali Dibom, Anggota Parlemen Jadi SasaranSerangan bom menyasar anggota parlemen Afghanistan. (twitter.com/Waheed Faizi)

Sebuah konvoi anggota parlemen Afghanistan yang membawa Khan Mohammad Wardak melewati sebuah persimpangan di lingkungan Khosal Khan, di bagian barat ibukota Kabul, Afghanistan. Khan Mohammad Wardak adalah salah satu orang terkaya di Afghanistan, dengan bisnisnya di bidang transportasi dan minyak untuk pasukan asing. Dia terpilih sebagai anggota parlemen dengan 6.005 suara pada 2018.

Anggota parlemen yang berada di dalam konvoi itu selamat dari serangan bom mobil. Dia mengalami luka-luka, termasuk lima pengawalnya. Akan tetapi, ledakan yang dahsyat telah menyebabkan setidaknya sembilan orang meninggal dan 20 orang lainnya terluka. Melansir dari laman Al Jazeera, Menteri Dalam Negeri, Tariq Arian, menginformasikan perempuan dan anak-anak meninggal dalam serangan tersebut (20/12).

Bom tak hanya meluka anggota parlemen dan membunuh warga sipil. Rumah-rumah dan toko di sekitar ledakan juga mengalami kerusakan. Dua mobil terlihat terbakar dalam insiden tersebut. Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan yang terjadi.

2. Serangan roket ke pangkalan militer AS

Kabul Kembali Dibom, Anggota Parlemen Jadi SasaranPangkalan militer AS di Bagram, Afghanistan, diserang roket. Ilustrasi (twitter.com/Military Monitor)

Sebelum serangan bom yang dilakukan untuk menyasar anggora parlemen Afghanistan, satu hari sebelumnya, sebuah serangan roket juga terjadi di sebuah pangkalan militer Amerika Serikat di Lapangan Udara Bagram. Kelompok ISIL (ISIS) mengaku bertanggung jawab dalam serangan roket pada hari Sabtu, 19 Desember 2020.

Melansir dari laman NBC News, ada 12 roket yang ditempatkan dalam sebuah kendaraan. Lima roket berhasil diluncurkan. Wahida Shahkar, juru bicara gubernur di provinsi Parwan Utara, lokasi pangkalan utama militer Amerika Serikat mengatakan, tujuh roket lainnya berhasil dijinakkan oleh polisi (19/20).

Seorang pejabat NATO mengonfirmasi serangan roket tersebut. Menurutnya, dalam laporan awal penyelidikan usai serangan, lapangan udara itu tidak mengalami kerusakan. Serangan tidak menyebabkan korban di kalangan warga sipil. Juga tidak ada rincian mengenai dampaknya pada pangkalan militer Amerika Serikat tersebut.

Baca Juga: Kapal Tanker Minyak di Jeddah Diserang Kapal Sarat Bom

3. Serangan bom di bagian timur Afghanistan

Kabul Kembali Dibom, Anggota Parlemen Jadi SasaranIlustrasi Detonator Bom (IDN Times/Mardya Shakti)

Selain bom di Kabul, pada hari Minggu secara terpisah serangan bom juga terjadi di provinsi bagian timur Afghanistan. Peristiwa serangan terjadi di Logar, Nangarhar, Helmand, dan Badakhsan. Insiden tersebut menyebabkan beberapa penduduk sipil dan pasukan keamanan meninggal dunia. 

Pada hari Jum’at, 18 Desember 2020, sebuah bom meledak di provinsi Ghazni, bagian timur Afghanistan. Bom tersebut membuat 15 anak-anak meninggal. Bom juga menyebabkan banyak yang terluka. Hanya dalam waktu tiga hari, Afghanistan diguncang tiga ledakan bom dan sebuah serangan roket, yang menyebabkan banyak warga meninggal dunia.

Konflik yang terjadi di Afghanistan selama beberapa dekade, belum jelas kapan akan berakhir. Meski perundingan damai antara Taliban dan Afghanistan dilakukan di Doha, Qatar, tapi serangan-serangan mematikan terus terjadi di dalam negeri.

Menurut informasi dari misi PBB di Afghanistan, tahun 2020 ini terjadi lonjakan aksi kekerasan. Dalam rentang waktu Januari hingga September 2020, ada 2.100 warga sipil menjadi korban dan 3.800 orang luka-luka. Menurut laman France24, dalam tiga bulan terakhir, Taliban telah melakukan 35 serangan bunuh diri dan menewaskan 457 warga sipil (20/12). Taliban juga menyebabkan setidaknya 507 ledakan di seluruh negeri.

Baca Juga: Puluhan Tentara Meninggal Karena Serangan Bom Mobil di Afghanistan 

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya