[KALEIDOSKOP 2021] 9 Konflik Mematikan yang Renggut Ribuan Nyawa

Banyak pihak bertempur meski dalam cengkeraman COVID-19

Jakarta, IDN Times - Berakhirnya Perang Dunia Kedua 76 tahun silam tidak serta-merta mengakhiri konflik antara negara atau perang sipil. Sepanjang 2021, ketika dunia bergulat dengan pandemik COVID-19, konflik mematikan masih terus berlanjut. 

Jumlah orang yang meninggal akibat peluru dan bom sepanjang 2021 tidak bisa dibilang sedikit, sekalipun angkanya terpaut jauh dari kematian akibat virus corona. Tercatat ada ribuan orang tewas dalam konflik yang berlangsung sepanjang 2021

Berikut ini 10 konflik mematikan yang terjadi sepanjang tahun ini!

1. TPLF vs Ethiopia

[KALEIDOSKOP 2021] 9 Konflik Mematikan yang Renggut Ribuan NyawaPara pengungsi konflik Tigray-Ethiopia sedang antre untuk mendapatkan makanan. (Twitter.com/World Food Programme)

Konflik di Ethiopia terjadi antara pasukan pemerintah melawan Tigrayan People's Liberation Front (TPLF). Konflik ini bermula pada November 2020.

TPLF adalah kekuatan utama politik di regional Tigray, bagian utara Ethiopia. Mereka berperang melawan pasukan pemerintah pusat, yakni ENDF (Ethiopian National Defense Force).

Konflik sempat mengalami jeda karena ENDF berhasil menguasai ibu kota Mekelle, Tigray. Tetapi, pada pertengahan 2021, TPLF berhasil mendorong mundur pasukan Ethiopia dari wilayahnya. Usai itu, TPLF justru terus melakukan serangan yang menekan ENDF.

Bahkan, TPLF membuka front pertempuran baru yang lebih luas, yakni regional Afar dan regional Amhara. Serangan demi serangan TPLF terus membuat ENDF terdorong mundur. Bahkan, Perdana Menteri (PM) Abiy Ahmed sempat turun langsung memimpin pasukan melawan TPLF.

Tidak ada angka pasti korban jiwa dalam konflik ini. Diperkirakan ada sekitar 10 ribu nyawa yang melayang. Jurnalis independen tidak bisa mengakses wilayah konflik karena diblokir.

Jutaan orang kehilangan tempat tinggal, hampir seratus ribu orang mengungsi di Sudan dan setengah juta orang terancam kelaparan di kamp pengungsian. Konflik ini disebut juga melibatkan Eritrea, negara tetangga Ethiopia. Pasukan Eritrea dituding membantu ENDF dalam memerangi TPLF.

Baca Juga: [KALEIDOSKOP 2021] 5 Negara yang Dikudeta Kelompok Bersenjata

2. Kudeta Myanmar yang mematikan

[KALEIDOSKOP 2021] 9 Konflik Mematikan yang Renggut Ribuan NyawaMassa demonstran Myanmar menolak kudeta militer. (Twitter.com/Anonymous)

Konflik sipil juga terjadi di Myanmar, yang bermula pada 1 Februari 2021. Kala itu, junta militer yang dipimpin oleh Min Aung Hlaing melancarkan kudeta terhadap pemerintahan sah yang telah memenangkan pemilu 2020. Militer kemudian menggantikan pemerintahan sipil yang berkuasa.

Demonstrasi menolak pemerintah militer terus berlangsung selama berbulan-bulan. Pasukan militer melakukan tindakan keras untuk menciptakan penertiban. Ribuan orang aktivis ditahan dan diinterogasi dengan kekerasan.

Lebih dari 1.000 orang tewas dalam kudeta militer di Myanmar. Sampai saat ini, situasi di negara tersebut belum stabil. Kekuatan-kekuatan pejuang dari beberapa negara bagian bergabung dengan pemerintahan yang digulingkan, untuk melawan junta militer.

Puluhan ribu rakyat Myanmar, khususnya di negara bagian Karen, telah menyeberang ke Thailand untuk mengungsi. Ribuan lainnya juga mengungsi ke India.

3. Perang Yaman yang melibatkan Arab Saudi

[KALEIDOSKOP 2021] 9 Konflik Mematikan yang Renggut Ribuan NyawaBantuan makanan untuk rakyat Yaman. (Twitter.com/Antiwar.com)

Konflik di Yaman adalah konflik terburuk sepanjang sejarah modern. Sekitar 90 persen rakyat Yaman bergantung dengan bantuan dari luar negeri. Ancaman kelaparan dan kurang gizi menghantui anak-anak di negara tersebut. 

Dalam laman resmi PBB, rakyat Yaman mengalami putus asa mendalam dengan lebih dari setengah populasi menghadapi kekurangan pangan yang parah. PBB menyebut bahwa konflik di Yaman adalah krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Konflik di Yaman adalah konflik lintas kelompok. Houthi, salah satu kelompok pemberontak Syiah, sering diposisikan sebagai antagonis karena mereka bertempur melawan pasukan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional.

Arab Saudi memimpin koalisi dengan negara-negara Teluk, guna membantu pemerintah memerangi kelompok Houthi. Konflik ini bermula sejak 2014 dan terus berlangsung sampai penghujung 2021.

Utusan baru PBB untuk Yaman, Hans Grundberg, mengisahkan tentang sulitnya membawa perdamaian dan stabilitas di Yaman. Sejak awal konflik meletus, sekitar 10 ribu anak telah terbunuh atau menjadi difabel karena berada di tengah pertempuran.

4. Ledakan Mei di Israel-Palestina

[KALEIDOSKOP 2021] 9 Konflik Mematikan yang Renggut Ribuan NyawaIlustrasi (Unsplash.com/Ahmaed Abu Hameeda)

Konflik Israel-Palestina masih menjadi salah satu titik nyala paling mematikan dalam peta konflik dunia. Konflik yang intensif antara Israel Palestina di tahun 2021 terjadi pada bulan Mei.

Konflik ini tersulut secara bertahap, ketika selama delapan hari pada bulan Oktober 2020, pasukan Israel menembak mati 13 pemuda Palestina yang tidak bersenjata. Dari peristiwa itu, fragmentasi politik dan sosial yang terjadi di Palestina secara bertahap berkurang dan timbul persatuan.

Secara berkala, protes massal terus terjadi dari Palestina terhadap arogansi pasukan Israel. Pada Mei 2021, terjadi konfrontasi nyata sebagai titik balik hubungan antara dua entitas tersebut.

Ribuan rudal yang dimiliki Hamas meluncur dari Jalur Gaza, menghujani wilayah Israel. Tapi karena Israel memiliki sistem perlindungan Iron Dome, sebagian besar rudal itu mampu ditahan.

Israel kemudian memberikan serangan balasan lewat udara. Beberapa bangunan di Gaza yang disinyalir sebagai tempat produksi rudal dihancurkan. Bahkan gedung tempat berkantornya media sebesar Associated Press (AP) ikut diruntuhkan dalam sekejap.

Fares Akram, koresponden Associated Press di Gaza, memberikan komentar atas penghancuran gedung tempatnya berkantor itu.

"Penghancuran kantor AP terasa seperti serangan terhadap kami semua. Kantor itu telah menjadi rumah profesional kami selama bertahun-tahun, dan sebagian besar dari kami telah tidur di sana selama perang, (ternyata) salah mengira bahwa itu adalah tempat aman yang langka di Gaza ," kata Akram.

Ratusan orang tewas dalam konflik tersebut, termasuk anak-anak yang tidak berdosa.

Baca Juga: [KALEIDOSKOP 2021] 7 Aksi Kriminal Kartel Narkoba di Meksiko

5. Mali dan Gurun Sahel

[KALEIDOSKOP 2021] 9 Konflik Mematikan yang Renggut Ribuan NyawaPasukan Prancis ketika menjalankan operasi Barkhane di Sahel. (Twitter.com/Tom Antonov)

Konflik mematikan juga terjadi di Gurun Sahel, Afrika Barat. Kelompok ekstremis sempalan ISIS telah beroperasi lama di wilayah Gurun Sahel memberikan ancaman kepada bebrapa negara, seperti Burkina Faso, Chad, Mauritania, Niger, dan Mali.

Prancis telah membantu lima negara tersebut dalam aliansi G5 dan lebih dari 5.000 pasukan dikirimkan dalam operasi yang bernama Barkhane. Tapi, terjadi perubahan strategi pada 2021. 

Dilansir Deutsche Welle, pada Juni Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan akan menarik mundur sekitar 2.000 personel militernya. Pada Desember, Prancis menutup basis militernya di Timbuktu, Mali.

Seiring mundurnya pasukan Prancis, gejolak terjadi di dalam negeri Mali. Negara itu mengalami kudeta militer dua kali hanya dalam waktu sembilan bulan. Pemimpin kudeta adalah Assimi Goita, salah satu petinggi militer Mali.

Ancaman keamanan di Mali terus terjadi meski negara itu mendapatkan bantuan keamanan dari personel penjaga perdamaian PBB. Beberapa pasukan PBB telah kehilangan nyawa sejak Januari 2021.

6. Konflik petani dan penggembala di Nigeria

[KALEIDOSKOP 2021] 9 Konflik Mematikan yang Renggut Ribuan NyawaIlustrasi penggembala sapi (Unsplash.com/Vahid Kanani)

Nigeria memiliki beragam ancaman di dalam negerinya, mulai dari teroris Boko Haram, gerombolan bandit bersenjata, serta konflik antara masyarakat. 

Pada 2018, Internatonal Crisis Group mencatat, konflik antara petani dan penggembala telah menimbulkan korban lebih dari 1.000 orang. Konflik tersebut jauh lebih mengancam daripada konflik yang ditimbulkan Boko Haram.

Konflik antara petani dan penggembala terjadi di lima negara bagian yakni Benue, Plateau, Adamawa, Nasarawa, dan Taraba. Sejak 2001 sampai 2018, lebih dari 60 ribu orang tewas dan ratusan ribu lainnya terpaksa mengungsi.

Dilansir Al Jazeera, sepanjang 2021 hampir setiap bulan terjadi konflik mematikan antara dua kelompok tersebut. Konflik juga telah merembet ke persoalan sensitif seperti isu agama.

Abdullahi Ardo, sekretaris negara bagian Plateau dari Asosiasi Peternak Sapi Miyetti Allah Nigeria, mengatakan bahwa kedua belah pihak yang bertikai semuanya bersalah dan harus diadili karena tidak mematuhi kesepakatan perdamaian.

Sampai saat ini, konflik itu terus terjadi. Pada Desember 2021, 45 orang tewas dan sekitar 5.000 penduduk desa mengungsi karena kelompok penggembala menyerang desa-desa petani di negara bagian Nasarawa.

7. Perang geng narkoba Meksiko

[KALEIDOSKOP 2021] 9 Konflik Mematikan yang Renggut Ribuan NyawaIlustrasi (Unsplash.com/Daniel Stuben)

Di benua Amerika, perang antar kartel narkoba menjadi momok yang mengerikan bagi Meksiko. Tak jarang ketegangan antara kartel kontra aparat juga menimbulkan korban jiwa. 

Perang melawan kelompok narkoba di Meksiko dikumandangkan pada 2006 lalu. Ketika Meksiko saat ini dipimpin oleh Manuel Lopez Obrador, perang itu sudah berkurang cukup drastis.

Sepanjang 2016-2018, menurut Council on Foreign Relations, kekeran yang berbasis kejahatan narkoba telah menewaskan lebih dari 150 ribu orang.

Selain itu, pertempuran antar geng narkoba juga telah menimbulkan ribuan korban jiwa. Umumnya, pertempuran itu terjadi karena mereka berebut wilayah kekuasaan. Berbagai pembunuhan yang dilakukan juga terhitung sadis, seperti menggantung mayatnya di jembatan penyeberangan.

Baca Juga: [KALEIDOSKOP 2021] 7 Negara dengan Rekor Kematian Harian COVID-19

8. Kudeta militer Sudan yang mematikan

[KALEIDOSKOP 2021] 9 Konflik Mematikan yang Renggut Ribuan NyawaSeorang lelaki membawa bendera nasional Sudan. (Pexels.com/Aladdin Mustafa)

Pada Oktober 2021, Sudan mengalami kudeta militer. Perdana Menteri, Abdalla Hamdok, diturunkan oleh militer yang dipimpin oleh Abdel Fattah al-Burhan. Rakyat yang mendukung kepemimpinan Hamdok segera melakukan demonstrasi besar-besaran di ibu kota Khartoum dan kota-kota lainnya.

Pasukan keamanan melakukan tindakan keras terhadap para demonstran yang menolak kudeta militer. Lebih dari 40 demonstran tewas dalam peristiwa yang berlangsung antara Oktober-November 2021.

9. Konflik perbatasan India-Pakistan di Kashmir

[KALEIDOSKOP 2021] 9 Konflik Mematikan yang Renggut Ribuan NyawaPemandangan kota Srinagar di Kashmir. (Pexels.com/Imad Clicks)

Awal 2021, konflik perbatasan India dan Pakistan hampir berhenti ketika dua negara menegaskan gencatan senjata pada Februari 2021. Sayangnya, pada pertengahan tahun, kelompok Lashkar e-Taiba melancarkan serangan ke fasilitas militer milik India.

Serangan itu dilakukan dengan menggunakan pesawat nirawak, pertama kali serangan model seperti itu terjadi. India menuding Pakistan mendukung kelompok tersebut. Pakistan membantah tuduhan itu.

Di Kashmir yang dikuasai India, pasukan negara Hindustan meningkatkan operasi untuk menangkapi kelompok pejuang Kashmir, yang dituduh mendapatkan dukungan dari Pakistan. Operasi itu kerap menjadi pertempuran senjata dan menyebabkan kematian.

Sampai saat ini, Kashmir masih menjadi salah satu titik nyala paling mematikan di dunia.

Itulah 10 konflik mematikan yang terjadi pada 2021. Sepanjang tahun 2021 ini, meski dunia dicekam COVID-19, Accel Data mencatat lebih dari 2.000 pertemuran tersebar di berbagai benua. Adapun korban nyawa lebih dari 10 ribu orang. 

Baca Juga: Kaleidoskop 2021: 7 Pemimpin Negara yang Kehilangan Kekuasaannya

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya