Kamboja: Singa Peliharaan yang Disita Dikembalikan ke Pemiliknya

PM Kamboja intervensi dalam masalah pengembalian singa

Phnom Penh, IDN Times - Video di aplikasi TikTok yang menunjukkan seorang di Phnom Penh hidup bersama singa peliharaan di belakang vilanya pada akhir Juni lalu, telah menimbulkan kehebohan dan video tersebut menjadi viral. Namun setelah itu, singa yang dipelihara itu dianggap melanggar aturan dan ilegal sehingga harus diambil alih oleh petugas yang berwenang.

Setelah singa itu diambil oleh polisi dan pejabat satwa liar, unggahan dukungan untuk sang pemilik mengalir deras di media sosial. Banyak unggahan yang mendesak dan meminta otoritas berwenang agar mengembalikan singat tersebut ke pemiliknya.

1. Memelihara singa adalah ilegal

Seorang pemilik singa bernama Zhai Xinjiang yang telah membagikan video singa langka peliharaannya di Phnom Penh, sebenarnya telah menjadi perhatian sejak April lalu. Melansir laman CNN, Neth Pheaktra, juru bicara kementerian lingkungan Kamboja mengatakan "pihak berwenang Kamboja mulai menyelidiki singa ini sejak kami melihatnya di TikTok pada akhir April. Orang tidak punya hak untuk memelihara satwa langka sebagai hewan peliharaan," katanya.

Sebagian besar negara di dunia melarang orang memiliki singa, harimau, cheetah, macan tutul, puma dan jaguar sebagai peliharaan rumah. Itu merujuk kepada Undang-undang Keamanan Publik Big Cat.

Tapi kebun binatang dan cagar alam akan dikecualikan, seperti halnya orang yang sudah memiliki jenis kucing besar ini selama mereka segera mendaftarkan hewannya.

Namun menurut LSM Wildlife Alliance, singa yang ditunjukkan di video TikTok Kamboja, pemiliknya disebut tak memiliki tempat tinggal yang layak untuk satwa liar tersebut.

Wildlife Alliance ikut serta bersama polisi dan petugas satwa liar Kamboja untuk melakukan penggerebekan dan penyitaan terhadap singa guna dipindahkan ke tempat yang lebih sesuai pada 27 Juni lalu. Pemiliknya, Zhai Xinjiang dikenakan denda sebanyak 30 ribu dolar AS atau setara dengan Rp434 juta.

2. Tekanan publik untuk mengembalikan singa kepada pemiliknya

Kamboja: Singa Peliharaan yang Disita Dikembalikan ke PemiliknyaSinga dijemput oleh pihak berwenang Kamboja untuk dipindahkan ke tempat yang layak. (Twitter.com/Ravid)

Baca Juga: 5 Fakta Singa Amerika, Singa Terbesar yang Pernah Hidup di Bumi 

Setelah singa Zhai Xinjiang ditangkap oleh polisi dan petugas satwa liar Kamboja untuk dibawa ke tempat yang memiliki kandang khusus, tekanan publik menguat. Banyak warga yang meminta agar singa tersebut dikembalikan kepada pemiliknya.

Satu minggu setelah penggerebekan singa, PM Kamboja yang bernama Hun Sen melakukan intervensi dan akhirnya singa itu dikembalikan kepada Zhai. PM Hunsen berdiskusi dan melakukan pembicaraan kasus tersebut dengan Menteri Pertanian Veng Sakhon.

Melansir laman Khmer Times PM Hun Sen mengatakan dalam unggahan media sosial bahwa "malam ini saya mendiskusikannya dengan Menteri Pertanian dan setuju untuk mengizinkan pemiliknya mengambil kembali hewan itu dengan syarat dia membangun kandang yang layak untuk memastikan keselamatan orang-orang di dalam rumah dan tetangga."

Pada hari Senin (5/7) singa itu berjalan perlahan kembali ke dalam rumah pemiliknya, ditemani oleh anjing peliharaan pemiliknya. Denda yang telah dibayarkan pemilik singa, menurut PM Hun Sen uangnya sudah dikembalikan lagi.

3. Duta Besar Inggris untuk Kamboja tidak setuju tentang pengembalian singa

Singa peliharaan yang menjadi viral di Kamboja karena muncul di video TikTok itu diberi nama oleh pemiliknya sebagai Hei Man. Singa itu dipelihara sejak usia dua bulan dan saat ini sudah berusia satu setengah tahun. Setiap hari singa diberi makan 6 kilogram daging dan susu. Menurut Wildlife Alliance, gigi taring singa telah dipotong, yang telah membuat singa jadi tidak normal.

Melansir laman Reuters, Wildllife Alliance yang memiliki peran dalam mengambil singa dari rumah pemiliknya, tidak berkomentar atas pengembalian hewan langka itu. Sedangkan Duta Besar Inggris untuk Kamboja, Tina Redshaw menyatakan tidak setuju atas keputusan pengembalian singa ke pemiliknya.

Redshaw menyatakan bahwa ia kecewa "karena singa yang disita dari kediaman pusat kota dikembalikan, merusak undang-undang Kamboja yang mencegah kepemilikan/perdagangan satwa liar yang terancam punah, merugikan upaya global untuk mengatasi Perdagangan Satwa Liar Ilegal."

Selain itu, menurut Redshaw, singa sebenarnya akan stres dan menderita karena berada dalam situasi penangkaran yang tidak pantas.

Baca Juga: Afsel Larang Penangkaran Singa Demi Kepentingan Komersial

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya