Kapal Perang Rusia-China Terlihat di Dekat Perairan AS

AS terus pantau demi amankan lingkungan maritim

Jakarta, IDN Times - United States Coast Guard Cutter (USCGC) Kimball, sebuah kapal penjaga pantai milik Amerika Serikat (AS), melihat kapal penjelajah berpeluru kendali milik China pada 19 September di Laut Bering dekat Alaska. Informasi itu diungkapkan pada Senin (26/9/2022).

Ketika Kimball melanjutkan pemantauan, rupanya mereka tidak hanya melihat kapal perang China, tapi juga kapal milik angkatan laut Rusia. Kapal perang China-Rusia berlayar dengan membentuk sebuah formasi sebelum akhirnya bubar.

1. AS deteksi kapal China dengan rudal penjelajah di dekat Alaska

Kapal penjaga pantai AS, Kimball, merupakan kapal yang berbasis di Hawaii. Namun dia melakukan patroli rutin di Laut Bering di lepas pantai Alaska.

Pejabat yang berwenang pada Senin melaporkan, awak kapal Kimball pada pertengahan bulan ini telah melihat kapal penjelajah rudal China, Renhai CG 101, yang berada sekitar 138 kilometer sebelah utara Pulau Kiska, kutip Al Jazeera.

Sampai saat ini, kapal Kimball masih terus melakukan pengawasan di sekitar perairan tersebut. Kapal itu mendapatkan dukungan udara pesawat Hercules C-130 dari Stasiun Penjaga Pantai Kodiak di Alaska.

Kapal Renhai milik China, yang sempat terlihat, adalah kapal perusak yang membawa 112 rudal penjelajah. Senjata tersebut, menurut Seaforces, berbasis vertical launching system dengan 64 senjata di bagian depan dan 48 lainnya di belakang.

Ratusan rudal tersebut memiliki spesifikasi yang berbeda, yakni rudal permukaan-ke-udara, rudal jelajah anti-kapal, serta rudal jelajah serangan darat dan juga torpedo anti-kapal selam.

Baca Juga: China ke Rusia: Setop Perang di Ukraina, Jangan Sampai Efeknya Meluas!

2. Kapal perang China ditemani oleh kapal perang Rusia

Kapal penjelajah Renhai milik China, yang terlihat di Laut Bering, rupanya ditemani dengan dua kapal perang lainnya. Melansir Sky News, kapal patroli Kimball milik AS juga melihat empat kapal perang Rusia dalam rombongan tersebut.

Nathan Moore, komandan distrik Penjaga Pantai Ketujuh Belas yang bertanggung jawab di wilayah itu, mengatakan bahwa tujuh kapal perang China-Rusia itu membentuk sebuah formasi saat berlayar di Zona Ekonomi Eksklusif AS.

Tak lama kemudian, formasi tersebut pecah dan bubar. Moore mengatakan bahwa mereka akan terus melakukan pemantauan di lingkungan maritim di sekitar Alaska untuk memastikan tidak ada gangguan terhadap kepentingan AS.

3. China bekerja sama dengan Moskow dalam kepentingan ekspansi di Kutub Utara

Kapal Perang Rusia-China Terlihat di Dekat Perairan ASJens Stoltenberg, Sekretaris Jenderal NATO (Twitter.com/Oana Lungescu)

Satu bulan sebelum kapal patroli AS melihat rombongan kapal perang China-Rusia, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, telah memperingatkan tentang kepentingan China di Kutub Utara. Selain itu, Rusia juga telah melakukan pembangunan militer dan menghidupkan fasilitas era Uni Soviet.

"Beijing dan Moskow juga berjanji untuk mengintensifkan kerja sama praktis di Kutub Utara. Ini merupakan bagian dari kemitraan strategis yang mendalam yang menantang nilai-nilai dan kepentingan kita," kata Stoltenberg bulan lalu, dikutip dari Associated Press.

Kapal angkatan laut China berlayar di dekat perairan Alaska tidak hanya terjadi kali ini saja. Pada September 2021, kapal penjaga pantai AS di Laut Bering juga telah melihat kapal-kapal China sekitar 80 kilometer dari Kepulauan Aleutian yang dekat Alaska.

Baca Juga: NATO Geram Rusia dan China Perkuat Basis Militer di Kutub Utara

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya