Kapal Selam AS Tabrakan dengan Benda Tak Dikenal

Tabrakan terjadi di Laut China Selatan

Jakarta, IDN Times - Akhir pekan lalu, kapal selam Amerika Serikat (AS) yang bernama USS Connecticut dilaporkan telah menabrak benda tak dikenal di Laut China Selatan. 11 personel yang bertugas di dalamnya, dilaporkan menderita luka ringan dan sedang.

Sementara ini penyelidikan sedang dilakukan untuk menilai kerusakan kapal selam. USS Connecticut sedang dalam perjalanan ke pangkalan AS di Guam untuk melakukan pemeriksaan. Angkatan Laut AS juga mengatakan belum membutuhkan bantuan dan kapal selam bertenaga nuklir itu masih bisa beroperasi.

1. Tingkat kerusakan kapal selam sedang dinilai

Kapal Selam AS Tabrakan dengan Benda Tak Dikenalilustrasi kapal selam (Pixabay.com/12019)

Beberapa minggu setelah Pakta Aukus antara AS-Australia-Inggris dibuat, latihan militer digelar di Laut China Selatan antara AS dan sekutu. Penandatanganan Pakta Aukus sendiri telah menyebabkan krisis diplomatik antara AS dan Prancis.

Beberapa negara yang terlibat dalam latihan militer tersebut adalah AS, Inggris, Jepang, Australia, Kanada dan Belanda. Latihan itu juga dilihat sebagai upaya untuk melawan China.

Kapal selam bertenaga nuklir USS Connecticut ikut serta beroperasi di perairan tersebut. Tapi pada akhir pekan lalu, kapal selam telah menabrak benda tak dikenal yang menyebabkan 11 awaknya terluka.

Dilansir dari BBC, juru bicara Angkatan Laut AS mengatakan bahwa sejauh ini bagian propulsi nuklir "USS Connecticut tidak terpengaruh dan tetap beroperasi penuh. Tingkat kerusakan kapal selam sedang dinilai," katanya.

2. Tidak ada cidera yang mengancam jiwa

Baca Juga: Filipina Dukung Australia Pesan Kapal Selam Nuklir dari AS 

Kapal selam USS Connecticut adalah kapal selam kelas Seawolf bertipe kapal selam serang. Kapal selam ditugaskan secara resmi pada tahun 1998 dan memiliki bobot penuh lebih dari 9.000 ton dengan panjang 107,5 meter.

Kapal selam yang beroperasi di kawasan Indo-Pasifik itu terlibat tabrakan dengan objek tak dikenal tepatnya pada tanggal 2 Oktober 2021. Dilansir dari Kyodo News, kejadian berlangsung pada sore hari.

Meski begitu, kondisi kapal selam tetap "aman dan stabil." Dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh media Rusiaa, Tass, Armada Pasifik Angkatan Laut AS mengatakan "Kapal selam serang cepat kelas Seawolf USS Connecticut (SSN 22) menabrak objek saat tenggelam pada sore hari 2 Oktober, ketika beroperasi di perairan internasional di kawasan Indo-Pasifik. Keselamatan awak tetap menjadi prioritas utama Angkatan Laut. Tidak ada cedera yang mengancam jiwa."

3. USS Connecticut dirancang untuk memburu kapal selam Soviet

Sejauh ini belum diketahui secara pasti benda apa yang telah membuat USS Connecticut tabrakan. Menurut para pejabat, seperti dilansir ABC News, mereka mengatakan itu bisa termasuk benda diam seperti gunung laut, gunung bawah laut, atau benda yang ditarik oleh kapal permukaan.

Dari belasan kru yang terluka, ada dua orang yang dilaporkan menderita cidera sedang. Dampak dari luka tersebut berupa benjolan dan memar.

Lambung kapal selam sedang diperiksa untuk menentukan apa yang menyebabkan tabrakan pada awal Oktober itu.

USS Connecticut adalah satu dari tiga kapal selam kelas Seawolf milik AS. Dua lainnya adalah USS Seawolf dan USS Jimmy Carter. Kapal selam-kapal selam itu dibangun dengan biaya sekitar Rp42 triliun.

Analis keamanan maritim yang bernama Craig Hooper mengatakan kepada Popular Mechanics bahwa "USS Connecticut menawarkan kecepatan yang lebih baik, pemuatan senjata yang lebih besar, dan kemampuan sensor (lebih baik) dari pada kelas Los Angeles sebelumnya. Ini adalah peralatan yang ingin Anda miliki di area yang diperebutkan."

Dia mengatakan Connecticut adalah produk Perang Dingin yang dirancang untuk memburu kapal selam-kapal selam milik Soviet. Kehadirannya di Laut China Selatan juga bukan hal yang mengejutkan, tambahnya.

Baca Juga: Dmitriy Donskoy TK-208, Kapal Selam Terbesar di Dunia

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya