Kapal Tenggelam di Lepas Pantai Suriah, 34 Migran Tewas

Kapal membawa lebih dari 100 orang dari Lebanon

Jakarta, IDN Times - Sebuah kapal yang ditumpangi oleh migran dan pengungsi tenggelam di lepas pantai Suriah pada Kamis (22/9/2022). Kapal yang tenggelam itu berangkat dari Lebanon beberapa hari lalu dan 34 orang diketahui tewas dalam insiden.

Pihak berwenang Suriah saat ini masih berjuang untuk menyalamat para korban. Puluhan orang berhasil diselamatkan dan mereka dibawa ke rumah sakit di kota Tartus, Suriah selatan, untuk menjalani perawatan medis. 

1. Kapal membawa lebih dari 100 orang

Kapal Tenggelam di Lepas Pantai Suriah, 34 Migran TewasIlustrasi (Unsplash.com/Jametlene Reskp)

Kementerian Kesehatan Suriah dalam laporannya pada Kamis mengatakan bahwa kapal pembawa migran dan pengungsi dari Lebanon tenggelam di lepas pantai dekat kota Tartus. Melansir Al Jazeera, Kementerian mengatakan korban tewas adalah 34 orang.

Operasi penyelamatan telah diluncurkan dan berhasil menyelamatkan 20 orang. Korban selamat dilarikan di rumah sakit Basel di Tartus.

Kapal tersebut, menurut Kementerian Transportasi Suriah, berangkat dari wilayah Minyeh di Lebanon utara pada Selasa. Penumpang di kapal itu, menurut para penyintas yang diwawancarai, antara 120 sampai 150 orang.

Baca Juga: 10 Potret Mahmoud Dahoud, Gelandang Jerman Berdarah Suriah

2. Krisis Lebanon memicu pengungsi untuk melarikan diri

Direktur jenderal pelabuhan di Suriah, Samer Qubrusli, menjelaskan bahwa operasi pencarian korban kapal tenggelam sedang berlangsung. Namun kondisi sulit karena laut yang ganas dan angin yang kencang.

Lebanon telah menjadi salah satu negara yang secara per kapita, menampung pengungsi terbesar di dunia. Warga Suriah yang berada di Lebanon, menurut BBC, sekitar 1,5 juta orang dan hampir 14 ribu lainnya berasal dari neagra lain.

Namun Lebanon telah menghadapi krisis ekonomi parah, dipicu oleh COVID-19 dan ledakan pelabuhan Beirut para 2020. Lebih dari 80 persen populasinya telah berjuang untuk membeli makanan dan obat-obatan.

Krisis memicu dampak parah para pengungsi di negara tersebut, sehingga mereka memilih untuk melarikan diri ke tempat lain, termasuk menuju ke negara-negara di Eropa. 

3. Jumlah para pengungsi yang melarikan diri meningkat dari tahun ke tahun

Sebelum insiden kapal tenggelam, pada Rabu, tentara Lebanon menyelamatkan 55 orang di atas perahu yang tidak berfungsi di perairan negara itu. Perahu berhasil ditarik kembali ke pantai.

Pada bulan April, kapal migran yang berangkat dari dekat Tripoli, tenggelam dengan tujuh orang tewas. Melansir VOA News, kapal itu membawa sekitar 80 warga Suriah dan Palestina. 40 orang diselamatkan dan sisanya secara resmi masih hilang.

Krisis ekonomi Lebanon memicu meningkatkan jumlah orang yang ingin meninggalkan negara itu melalui jalur laut, khususnya para pengungsi. Terjadi kenaikan hampir dua kali lipat pada tahun 2021 dibanding pada 2020. Pada 2022, angka itu naik 70 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Alasan utama meninggalkan Lebanon termasuk ketidakmampuan untuk bertahan hidup karena situasi ekonomi yang memburuk. Selain itu, kurangnya akses ke layanan dasar dan kesempatan kerja yang terbatas.

Baca Juga: Israel Serang Bandara Suriah, Kuba: Bisa Memicu Instabilitas Kawasan!

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya