Kerja Sama Netral Karbon, Korsel Ingin  Gandeng UEA

Korsel-UEA juga tingkatkan kerja sama industri pertahanan

Jakarta, IDN Times - Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol hadir dalam acara Abu Dhabi Sustainability Week di Uni Emirat Arab (UEA) pada Senin (16/1/23). Dalam acara tersebut, Presiden Yoon mengusulkan kerja sama bilateral dengan UEA untuk mencapai netralitas karbon 2050.

Korsel juga berniat memperluas kerja sama dengan UEA seperti di bidang ekonomi dan teknologi. Ini termasuk pengembangan energi bersih, hidrogen dan kerja sama pengembangan energi nuklir.

Seoul juga melakukan penandatanganan kesepakatan kerja sama pengembangan industri pertahanan. UEA dan Korsel dalam beberapa tahun terakhir telah semakin rekat dan Abu Dhabi juga telah membeli beberapa senjata buatan Seoul.

1. Kerja sama pengembangan energi bersih demi stabilitas pasar energi global

Kerja Sama Netral Karbon, Korsel Ingin  Gandeng UEAPemimpin UEA Muhammad bin Zayed dan Presiden Korsel Yoon Suk Yeol (Twitter.com/محمد بن زايد)

Presiden Yoon Suk Yeol yang berkunjung ke UEA dan hadir dalam acara Abu Dhabi Sustainability Week, berbicara pada upacara pembukaan. Dia mengatakan jika kemitraan strategis khusus antara Korsel dan UEA mencapai netralitas karbon, kedua negara dapat mempromosikan kepemimpinan di komunitas internasional.

Dilansir Yonhap, Yoon juga mengatakan bahwa jika kedua negara bergandengan tangan dalam energi bersih seperti hidrogen serta penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon, akan meningkatkan keamanan energi dan meningkatkan stabilitas pasar energi global.

"Jika kedua negara kita bergabung dalam upaya pengembangan energi bersih mulai dari energi terbarukan, hidrogen, hingga penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon (CCUS), selain bidang kerja sama tenaga nuklir yang sudah ada, yang merupakan simbol persahabatan kita, itu akan tidak hanya meningkatkan keamanan energi kedua negara kita tetapi juga berkontribusi untuk meningkatkan stabilitas pasar energi global," kata Presiden Korsel.

Baca Juga: Korsel Berencana Kirim Dana Kompensasi untuk Korban Kerja Paksa Jepang

2. Mencapai netralitas karbon dengan suntikan energi nuklir

Kehadiran Presiden Yoon di UEA adalah kunjungan pertamanya ke Timur Tengah sejak dia menjabat sebagai presiden. Dalam acara itu, hadir pula pemimpin UEA, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan.

UEA juga memiliki target netralitas karbon pada 2050 seperti Korsel. Namun para ahli masih meragukan bagaimana negara kaya minyak itu akan menerapkan target tersebut.

Abu Dhabi telah mencoba memproduksi energi rendah karbon yang bersumber dari nuklir. Mereka mengupayakan langkah tersebut bekerja sama dengan Seoul dengan PLTN bernama Barakah senilai 20 miliar dolar atau Rp301,8 triliun, kutip Associated Press.

Dalam acara itu, Yoon juga kembali menggarisbawahi pentingnya kerja sama pengembangan PLTN di UEA, pertama di Jazirah Arab dan pertama upaya Korsel membangunnya di luar negeri.

Prancis yang memiliki tekologi PLTN dan bersekutu bisnis dengan UEA, juga dikabarkan mencari kontrak pembangunan tenaga nuklir di negara yang kaya minyak tersebut.

3. Peningkatan kerja sama pertahanan Korsel-UEA

Kerja Sama Netral Karbon, Korsel Ingin  Gandeng UEAsistem rudal pertahanan Cheongung II buatan Korsel (Twitter.com/Missile Defense Advocacy Alliance)

Selain usulan peningkatan kerja sama di bidang energi dan peluang ekonomi, Seoul dan Abu Dhabi juga dikabarkan menandatangani kesepakatan peningkatan kerja sama industri pertahanan. Ini dapat membuka pintu kontraktor pertahanan Korsel untuk ekspor ke UEA.

Penandatanganan kesepakatan itu diwakili oleh Eom Dong Hwan dari Defense Acquisition Program Administration (DAPA) dan Tareq Aulraheem al-Hosani dari Dewan Tawazun.

"Kami berharap penandatanganan memorandum tersebut akan memperkuat 'kemitraan strategis khusus' antara Republik Korea dan UEA dan berkontribusi untuk meningkatkan kerja sama industri pertahanan yang substansial antara badan-badan yang bertanggung jawab atas pengadaan senjata," kata DAPA dikutip Korea Herald.

Sebelumnya pada 2022, Seoul telah mengekspor rudal darat-ke-udara Cheongung II ke Abu Dhabi. Negara kaya minyak itu juga telah membeli beberapa peluncur roket Chunmoo dari Korsel.

Kedua negara juga meningkatkan kerja sama pengembangan pesawat angkut multiguna. Pada 2022, Menteri Pertahanan UEA secara khusus mengutarakan minatnya pada sistem tempur udara Korsel yakni seperti jet T-50 Golden Eagle dan jet tempur KF-21 serta helikopter bersenjata.

Baca Juga: Dapat Investasi Miliaran Dolar, Korsel Dukung UEA Selenggarakan COP28

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya