Kisah 3 Taikonaut yang Jalani Misi Terlama di Luar Angkasa

Misi kapsul berawak terlama China telah kembali ke Bumi

Jakarta, IDN Times - Zhai Zhigang, Ye Guangfu dan Wang Yaping berhasil mendarat di bumi setelah menyelesaikan misi sekitar 6 bulan berada di modul luar angkasa Tianhe. Tiga taikonaut--sebutan untuk astronaut dari China--itu mendarat di Bumi pada Sabtu (17/4/22) sekitar pukul 10:00 pagi waktu Beijing.

Tianhe adalah sebuah modul utama dari rencana pembangunan stasiun luar angkasa Tiangong milik China. Tiga taikonaut yang berhasil pulang itu menggunakan kapsul ruang angkasa Shenzhou 13, mendarat di gurun Gobi di wilayah utara Mongolia Dalam.

China tidak diperbolehkan untuk ikut serta dalam program Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) oleh Amerika Serikat (AS). Tapi dalam beberapa dekade, China telah berusaha untuk mandiri dan kini berencana membangun stasiun luar angkasa sendiri. Akhir tahun ini Beijing menargetkan pembangunan Tiangong akan selesai setelah modul lainnya dipasang dengan modul utama Tianhe.

Baca Juga: Setelah 6 Bulan Misi di Luar Angkasa, 3 Astronaut China Pulang ke Bumi

1. Misi luar angkasa berawak terlama dari China

Kisah 3 Taikonaut yang Jalani Misi Terlama di Luar Angkasatiga taikonaut China yang baru mendarat ke Bumi (Twitter.com/Hua Chunying 华春莹)

Tiga taikonaut China yang mendarat ke bumi pada Sabtu, berangkat pada Oktober 2021. Mereka mengukir sejarah untuk negaranya sebagai taikonaut yang menyelesaikan misi luar angkasa berawak terlama di China, yakni 183 hari atau sekitar 6 bulan.

Para taikonaut itu, menurut Reuters, mendarat sembilan jam setelah mereka meninggalkan modul utama Tianhe. Selama mereka berada di modul tersebut, para taikonaut itu melakukan berbagai ekspresimen termasuk eksperimen dok dengan pesawat ruang angkasa kargo Tianzhou-2.

Zhai Zhigang, Ye Guangfu dan Wang Yaping adalah bagian dari rencana pembangunan stasiun luar angkasa Tiangong. Penerbangan mereka adalah misi kelima dari 11 misi yang diperlukan untuk menyelesaikan pembangunan stasiun luar angkasa tersebut.

Kapsul ruang angkasa Shenzhou-13 yang digunakan oleh tiga taikonaut China itu sendiri adalah misi keduanya dari empat misi berawak yang direncanakan.

Baca Juga: Terbang ke Orbit, 3 Astronaut Tiongkok Tinggal 3 Bulan di Modul Tianhe

2. Wang Yaping jadi taikonaut perempuan pertama yang melakukan spacewalk

https://www.youtube.com/embed/sn1-UnLtTXw

Upaya China untuk mengejar ketertinggalan teknologi eksplorasi luar angkasa telah dilakukan sejak lama. Bahkan mereka berambisi untuk menjadi kekuatan utama luar angkasa setelah Rusia dan AS.

Beijing pertama kali mengirim taikonautnya ke luar angkasa pada tahun 2003 lalu. Setelah itu, secara berkala Beijing terus mengirim taikonautnya sebagi bagian dari rencana jangka panjang pendaratan mereka di Bulan pada tahun 2030 mendatang.

Penyelesaian misi terbaru dari tiga taikonaut China itu, juga memecahkan rekor di dalam negeri. Dikutip dari Al Jazeera, Wang Yaping, salah satu taikonaut yang baru saja mendarat adalah perempuan China pertama yang menjalani misi spacewalk atau berjalan di luar angkasa.

China telah menunjukkan bahwa dirinya mampu menjadi salah satu negara yang unggul dalam teknologi luar angkasa. Mereka telah mampu mendaratkan rover di Mars dan juga mengirim wahana antariksa ke Bulan.

Baca Juga: Kompak! Astronaut AS dan Rusia Pulang Bareng dari ISS

3. Meningkatkan kebanggaan nasional

https://www.youtube.com/embed/5reGQYNfGQ4

Sebelum Shenzou-13, China telah mengirim misi berawak dengan kapsul ruang angkasa Shenzhou-12. Misi itu dijalani oleh tiga taikonaut dan menghabiskan waktu selama 92 hari di modul Tianhe.

Tiga taikonaut Shenzhou-13 telah menghabiskan enam bulan dalam kesibukan yang luar biasa. Dilansir Space, mereka melakukan dua spacewalk, menjalani lebih dari 20 eksperimen sains yang berbeda, serta menyampaikan dua kuliah secara langsung dari modul Tianhe secara real time.

Wang Yaping bahkan juga sempat menunjukkan kepiawainnya dalam memainkan alat musik China klasik, guzheng, di dalam modul Tianhe.

Molly Silk, peneliti doktoral kebijakan luar angkasa China di University of Manchester di Inggris menilai "acara interaktif dan real-time dengan taikonaut China menyoroti realitas pencapaian teknologi negara itu dan menampilkan kompetensi dan utilitas program luar angkasanya."

Acara semacam itu memiliki fungsi nyata untuk meningkatkan kebanggaan nasional dan mendorong anak-anak muda untuk mengejar karir mereka berbasis sains, jelas Silk.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya