Kongo: Pemimpin Islam Dibunuh di Dalam Masjid

Upaya perangi milisi bersenjata telah dilakukan sejak 2019

Niamey, IDN Times - Pasukan Republik Demokratik Kongo atau FARDC sedang melakukan pengepungan di daerah timur, tepatnya di dua provinsi Kivu Utara dan Ituri. Upaya itu dilakukan setelah kelompok bersenjata menyerang desa-desa dan menewaskan setidaknya 19 orang termasuk tentara pada akhir April.

Selain itu, seorang pemimpin kelompok Islam di daerah Beni juga dibunuh oleh pria bersenjata di dalam masjid saat salat Isya pada hari Sabtu (1/5). Nama pemimpin tersebut adalah Syekh Ali Amin Ustman dan dia sebelumnya sering mengecam tindakan kelompok ekstrimisme.

1. Pengepungan untuk memburu milisi bersenjata

Bagian timur wilayah Kongo telah dilanda kekerasan yang semakin meningkat sejak awal tahun. Milisi bersenjata di wilayah tersebut setidaknya telah menewaskan lebih dari 300 orang. Pasukan pemerintah dan pasukan perdamaian PBB sedang berusaha untuk menstabilkan situasi di wilayah tersebut.

Melansir dari kantor berita Reuters, dua desa di wilayah timur Kongo baru-baru ini diserang oleh milisi bersenjata. Dua desa tersebut berada di provinsi Kivu Utara dan Ituri. 19 orang tewas, termasuk diantaranya 10 pasukan personel militer Kongo.

Pada hari Jumat (30/4), Presiden Kongo Felix Tshisekedi telah mengumumkan status pengepungan di provinsi Kivu Utara dan Ituri. Patrick Muyaya, juru bicara pemerintah menjelaskan bahwa "tujuannya adalah untuk segera mengakhiri ketidakamanan yang membunuh sesama warga kami di bagian negara itu setiap hari."

2. Pemimpin Islam dibunuh di dalam masjid

Baca Juga: Telat Vaksinasi, RD Kongo Bakal Kehilangan Sekitar 1,3 Juta Dosis

Meski upaya menstabilkan situasi yang dilakukan oleh pasukan Kongo sedang dilakukan, namun serangan bersenjata dari milisi terus terjadi. Pada hari Sabtu (1/5), seorang pria bersenjata memasuki masjid dan membunuh Syekh Ali Amin Ustman di Beni yang masuk dalam wilayah provinsi Kivu Utara.

Syekh Ali Amin Ustman kerap mengecam aksi ekstrimisme lewat siaran radio. Identitas penyerang sampai saat ini belum diketahui. Namun, melansir dari laman BBC, "pria bersenjata itu melarikan diri karena kaki tangannya di luar masjid menunggu dengan membawa sepeda motor," jelas Stewart Muhindo, seorang aktivis hak asasi manusia terkemuka di Beni.

Syekh Ali Amin Ustman telah menerima ancaman dari Allied Democratic Forces (ADF) selama lebih dari setahun.

Menurut Associated Press, Nzanzu Carly Kasivita, Gubernur Provinsi Kivu Utara mengatakan "kami memintanya (Syekh Ali Amin Ustman) untuk meninggalkan Beni jika memungkinkan untuk menghindari ancaman pembunuhan.” Meski begitu pemimpin Islam tersebut tetap bertahan di kota tersebut dan dibunuh pada hari Sabtu.

ADF adalah sebuah faksi pemberontak Uganda yang aktif di Kongo timur. Kelompok tersebut dianggap berperan dalam aksi kekerasan yang terjadi baru-baru ini. Kelompok pemberontak ini telah terbentuk sejak tahun 1990an tapi sejak tahun 2013 mengalami radikalisasi dan memiliki hubungan dengan jaringan ISIS di Afrika.

3. Operasi memperlemah ADF

Kongo: Pemimpin Islam Dibunuh di Dalam MasjidPasukan penjaga perdamaian PBB di Beni untuk membantu melindungi warga (Twitter.com/MONUSCO)

Ada beberapa kelompok milisi bersenjata yang beroperasi di wilayah timur Kongo. Namun konflik di wilayah tersebut sering disebabkan oleh ADF. Pada tahun 2019 lalu, pemerintah Kongo melancarkan operasi militer secara besar-besaran untuk menumpas milisi bersenjata ADF.

Melansir dari laman Associated Press, operasi militer tersebut telah banyak membuat ADF terpecah menjadi unit-unit kecil karena ratusan pejuangnya tewas diburu oleh angkatan bersenjata Kongo atau FARDC. Mereka terus terdorong sampai ke timur Kongo dan berada di daerah bersama dengan para milisi pemberontak lain yang berusaha menguasai wilayah tersebut.

Usai ADF terpecah menjadi unit-unit kecil, justru kelompok tersebut terlihat aktif bergerak. Mereka membalas dengan meningkatkan serangan. Bulan Maret lalu, 15 orang tewas dan beberapa dipenggal kepalanya di desa Bulongo, Kivu Utara.

Sejak tahun 2017, ADF telah menewaskan sedikitnya 1.219 warga sipil, menurut laporan Africa News. Amerika Serikat memasukkan organisasi tersebut dalam kelompok teroris.

Baca Juga: Meski Diboikot Oposisi, Kongo Tetap Gelar Pilpres

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya