Krisis Air, Afrika Selatan Ingin Redupkan Matahari 

Cara radikal untuk cegah krisis air 

Cape Town, IDN Times – Sebuah gagasan radikal diajukan para ilmuwan di Afrika Selatan. Mereka memiliki keinginan untuk meredupkan matahari. Mungkin hal tersebut adalah sesuatu hal yang aneh atau mungkin mustahil. Namun, keinginan untuk meredupkan matahari tersebut benar-benar digagas secara serius.

Pengajuan gagasan radikal tersebut, lebih mengejutkannya lagi yakni ingin dilakukan secara permanen. Tentu saja sulit dibayangkan bagaimana cara untuk meredupkan matahari dan apa dampak yang diakibatkan karena redupnya matahari secara permanen. Akan tetapi, delapan peneliti dari Afrika Selatan yang menawarkan gagasan tersebut bertujuan untuk menyelamatkan banyak penduduk di kota besar Cape Town.

Tapi mengapa gagasan meredupkan matahari diajukan oleh para peneliti di Afrika Selatan?

1. Menghentikan kekeringan parah yang terjadi di Afrika Selatan

Krisis Air, Afrika Selatan Ingin Redupkan Matahari Dalam beberapa tahun terakhir, ibukota Afsel, Cape Town mengalami kekeringan parah. Ilustrasi (unsplash.com/Chester Ho)

Matahari dalam banyak kasus memang telah menyebabkan berbagai bencana. Tingkat panas matahari yang mencapai titik ekstrim dapat menyebabkan kebakaran hutan yang parah. Selain itu, gelombang panas yang dipancarkan oleh matahari pada tahun 2019 lalu telah menyebabkan ribuan kematian di seluruh dunia. India menjadi salah satu negara yang paling terdampak.

Namun hal penting yang disebabkan oleh panas matahari yang berlebih adalah terciptanya kekeringan sehingga membuat air menjadi jauh lebih berharga dari pada barang mewah apapun di muka bumi ini. Dan salah satu kota besar di dunia yang terancam kekeringan adalah Cape Town, Afrika Selatan.

Melansir dari laman Gizmodo, gagasan untuk meredupkan matahari yang diajukan oleh para ilmuwan di Afrika Selatan tujuan utamanya adalah untuk mencegah peristiwa kekeringan dahsyat di wilayah tersebut (30/11). Kota besar Cape Town, pada titik tertentu dalam setiap tahunnya akan sangat kering dan penggunaan air dengan aturan dan batasan yang sangat ketat diberlakukan.

2. Krisis air dan kebijakan menangani krisis bernama Day Zero

Krisis Air, Afrika Selatan Ingin Redupkan Matahari Krisis air memaksa pemerintah Cape Town membuat kebijakan Day Zero. Ilustrasi (unsplash.com/Jonathan Cooper)

Panas matahari telah menjadi salah satu sebab terjadinya kekeringan di Afrika Selatan. Pada peristiwa tersebut, kekeringan menyebabkan permukaan air di enam bendungan yang menjadi pemasok air utama, terus menurun. Permukaan air bendungan yang terus menurun dengan parah mulai diidentifikasi pada tahun 2015 dan mencapai puncaknya pada tahun 2017.

Pada akhir tahun 2017, sebuah istilah bernama “Day Zero” digunakan dimana dalam istilah tersebut terdapat aturan untuk membatasi penggunaan air secara ketat di Cape Town. Day Zero berarti sebagian besar keran air di kota Cape Town akan dimatikan untuk menghemat penggunaan air.

Melansir dari laman The Conversation, konsekuensi kebijakan ini dapat membuat penduduk di kota besar Cape Town harus antri hanya untuk mendapatkan air sebanyak 25 liter per hari tiap orangnya (20/2/17). Day Zero adalah konsep vital yang membantu memperkuat kemampuan sebuah kota seperti Cape Town dalam menangani krisis air.

Baca Juga: Sejumlah Desa di Tulungagung Mulai Alami Krisis Air Bersih

3. Meredupkan matahari untuk mencegah Day Zero di tahun-tahun mendatang

Krisis Air, Afrika Selatan Ingin Redupkan Matahari Meredupkan matahari sebagai salah satu tawaran solusi untuk mencegah krisis air di masa depan. Ilustrasi (unsplash.com/Timon Studler)

Dalam sebuah makalah yang berjudul Stratospheric Aerosol Geoengineering could lower future risk of 'Day Zero' level droughts in Cape Town, delapan ilmuwan Afrika Selatan menawarkan solusi untuk mencegah terjadinya Day Zero. Dalam penelitian tersebut, solusi yang diajukan adalah dengan cara meredupkan matahari.

Cara meredupkan matahari yang ditawarkan oleh para ilmuwan adalah Stratospheric Aerosol Geoengineering atau injeksi aerosol stratosfer. Dengan kata lain, injeksi aerosol stratosfer tersebut adalah menyuntikkan bahan kimia ke langit.

Menurut penjelasan dari laman Gizmodo, proses tersebut melibatkan penyuntikan partikel sulfur dioksida ke atmosfer di atas kota Cape Town (30/11). Partikel tersebut kemudian akan memicu terjadinya awan yang memantulkan sinar matahari, menyaring lebih sedikit cahaya dan akan efektif menghalangi dahsyatnya panas matahari yang dipancarkan. Jika rencana ini berhasil, maka dapat mencegah Day Zero hingga 90 persen.

4. Dampak dari meredupkan matahari

Krisis Air, Afrika Selatan Ingin Redupkan Matahari Ilustrasi Pistol (IDN Times/Mardya Shakti)

Barangkali apa yang ditawarkan sebagai solusi oleh para ilmuwan Afrika Selatan untuk menolong krisis air di Cape Town memiliki tujuan yang baik. Cape Town adalah salah satu kota besar di dunia yang diprediksi paling awal mengalami krisis air. Namun tentu saja gagasan meredupkan matahari itu tidak akan mudah dilaksanakan.

Menyuntikkan gas kimia ke atmosfer untuk mengekang perubahan iklim memiliki potensi menyebabkan gangguan berbahaya pada sistem iklim secara keseluruhan. Dampak tersebut tidak hanya akan terjadi di langit Cape Town tapi kemungkinan juga di wilayah lain di dunia ini. Harus ada persetujuan secara internasional jika tawaran solusi meredupkan matahari ini akan dilaksanakan.

Melansir dari laman Science Time, satu negara tidak bisa begitu saja membuat keputusan untuk meredupkan salah satu sumber utama kehidupan manusia, yakni matahari. Harus ada persetujuan dengan banyak negara lain. Jika tiap negara memiliki keengganan untuk mengalah, maka bisa terjadi konflik dan bisa memicu perang (25/11). Upaya untuk menyelamatkan bumi dari kekeringan dengan cara tersebut dapat memicu bencana baru, yakni peperangan.

5. Lalu apa yang sudah dilakukan Cape Town untuk menghindari Day Zero

Krisis Air, Afrika Selatan Ingin Redupkan Matahari Salah satu cara mencegah krisis air di Afsel adalah desalinasi air laut dalam skala kecil. Ilustrasi (unsplash.com/Yoann Boyer)

Gagasan meredupkan matahari memang baru sebatas sebuah hasil penelitian yang disampaikan dalam sebuah makalah. Meskipun begitu, terdapat efek besar sebagai dampak jika tawaran solusi itu benar-benar akan dilaksanakan.

Sebagai ikhtiar untuk menghindari kekeringan dan pemberlakuan kebijakan Day Zero, pemerintah kota di Cape Town telah memiliki beberapa cara. Laman CNN menjabarkan beberapa penanganan sementara tersebut adalah mengerahkan polisi air untuk berpatroli di pinggiran kota kaya guna memantau penggunaan air yang berlebihan (9/3/18).

Selain itu juga dilakukan cara seperti desalinasi air dalam skala kecil atau pemurnian air laut yang menghilangkan kadar garamnya, penggunaan kembali air yang sudah digunakan dan penggunaan air tanah. Paling penting tentu saja penghematan air yang dalam perkembangannya, khususnya dalam bidang pertanian penggunaan air sudah berkurang sekitar 60 persen. Namun cara-cara tersebut adalah cara sementara untuk menutup celah yang sebenarnya masih menganga. Kekeringan di Cape Town adalah sebuah ancaman yang nyata.

Baca Juga: Infeksi Baru COVID-19 Meningkat, Korsel Hadapi Krisis 

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya