Krisis Politik Brasil: 3 Pemimpin Militer Resign

Tekanan kuat terhadap Presiden Jair Bolsonaro

Brasilia, IDN Times - Dalam beberapa minggu terakhir, negara Brasil mengalami krisis politik. Tekanan terhadap Presiden Bolsonaro semakin meningkat terkait tuduhan kekeliruan dalam menangani wabah virus corona. Sampai saat ini, virus corona yang menyerang Brasil telah merenggut lebih dari 300 ribu nyawa.

Tekanan yang meningkat kepada Presiden Bolsonaro membuat presiden tersebut merombak kabinetnya. Dalam kabar terbaru yang diberitakan pada hari Selasa (30/3), petinggi militer Brasil semuanya akan digantikan dengan yang baru. Hal itu disampaikan oleh Kementrian Pertahanan setempat.

1. Pimpinan AD, AL, dan AU semuanya akan diganti

Krisis Politik Brasil: 3 Pemimpin Militer ResignTiga pimpinan militer Brasil dari AD, AL, dan AU yang mundur dari jabatannya. (Twitter.com/Mode Militer)

Presiden Bolsonaro adalah salah satu sedikit dari pemimpin dunia yang mencuri perhatian karena pandangan skeptisnya terhadap virus corona. Berkuasa sejak dua tahun lalu, ia secara konsisten menolak menerapkan kebijakan karantina karena berpendapat, kondisi negara akan lebih rusak jika karantina diberlakukan dibandingkan dengan serangan wabah virus corona.

Namun faktanya saat ini Brasil adalah negara dengan jumlah infeksi virus corona terbanyak kedua di dunia. Dengan jumlah infeksi mencapai 12,6 juta kasus, Brasil berada di bawah Amerika Serikat yang memiliki total 31 juta kasus. India mengikuti Brasil di posisi ketiga.

Kini nasib dari jaringan layanan kesehatan Brasil semakin mengkhawatirkan. Layanan kesehatan negara tersebut dianggap akan mencapai puncaknya dan ditakutkan segera jebol. Pasokan oksigen dan beberapa perlengkapan medis lainnya untuk menangani virus corona sudah semakin menipis.

Parlemen Brasil semakin meningkatkan tekanan dan kritiknya terhadap pemerintahan Bolsonaro karena dianggap bertanggungjawab atas masalah tersebut. Tekanan politik itu semakin kuat sehingga membuat beberapa pejabat di kabinet Bolsonaro mengundurkan diri.

Melansir dari laman BBC, tiga pemimpin utama militer Brasil mengumumkan mundur dari posisinya pada hari Selasa (30/3). Tiga orang tersebut adalah Edson Leal Pujol, Ilques Barbosa dan Antonio Carlos Bermudez. Mundurnya pemimpin militer Brasil secara bersamaan kali ini, mencatatkan sejarah karena belum pernah terjadi sebelumnya.

Tiga pemimpin militer utama Brasil tersebut akan segera diganti dengan yang baru. Namun belum dijelaskan secara rinci siapa yang akan menempati posisi yang telah ditinggalkan tersebut.

2. Keputusan pemimpin militer dilakukan setelah Menteri Pertahanan Brasil menyatakan mengundurkan diri

Satu hari sebelum tiga pemimpin utama militer Brasil mundur, pada hari Senin (29/3), Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan mengundurkan diri. Menteri Luar Negeri Brasil yang bernama Ernesto Araujo dianggap membangun relasi yang buruk dengan Tiongkok, AS dan India sehingga membuat Brasil kekurangan pasokan vaksin.

Parlemen Brasil mengkritiknya habis-habisan yang membuatnya mundur meninggalkan jabatan. Setelah Menteri Luar Negeri, Menteri Pertahanan Brasil Fernando Azevedo e Silva kemudian dengan cepat mengikut koleganya tersebut untuk mengundurkan diri. Menteri Pertahanan bentrok dengan Bolsonaro karena menurutnya militer harus diarahkan untuk menegakkan konstitusi dari pada mendukung presiden secara pribadi.

Melansir dari laman Al Jazeera, Araujo mengatkan "telah mempertahankan Angkatan Bersenjata sebagai institusi negara" selama masa jabatannya. Dia juga menambahkan "saya pergi dengan kepastian misi selesai."

Keputusan mengejutkan dari mundurnya dua menteri kabinet Bolsonaro itu membuat presiden harus merombak ulang kabinetnya. Setidaknya ada enam eselon atas yang dirombak yakni menteri luar negeri, menteri kehakiman dan pertahanan serta kepala staf, jaksa agung dan sekretaris pemerintah.

Carlos Melo, seorang profesor ilmu politik di Insper University di Sao Paulo mengatakan  "sejak 1985, kami belum (pernah) mendapat berita tentang intervensi yang begitu jelas dari presiden berkaitan dengan angkatan bersenjata. Pertanyaannya apakah perlawanan ini akan berlanjut?" katanya.

Baca Juga: Pemerintah Brasil Perkenalkan Vaksin Nasional Keduanya, Versamune

3. Bolsonaro butuh orang-orang setia di sekelilingnya, menurut seorang analis politik

Krisis Politik Brasil: 3 Pemimpin Militer ResignJair Bolsonaro. (instagram.com/jairmessiasbolsonaro)

Kebijakan Presiden Bolsonaro terhadap penanganan wabah virus corona pada awal ketika wabah menyerang, telah mendapatkan kritik dari banyak pihak, termasuk dari para menterinya. Menteri Kesehatan saat itu bentrok dengan Bolsonaro yang akhinya membuat posisinya diganti.

Kini, Bolsonaro telah memiliki Menteri Kesehatan baru yang bernama Eduardo Pazuello, seorang jenderal Angkatan Darat yang dinilai tidak memiliki pengalaman dunia medis. Melansir dari laman France24, Pazuello adalah Menteri Kesehatan keempat Bolsonaro selama pemimpin Brasil itu menangani hantaman wabah virus corona.

Bolsonaro yang berniat akan mencalonkan diri kembali sebagai Presiden Brasil pada tahun 2022 mendatang telah mendapatkan banyak kritikan dan tekanan. Seorang analis politik yang bernama Oliver Stuenkel menilai bahwa "kekacauan" di Brasil saat ini memiliki kaitan dengan niatan Bolsonaro tersebut.

Stuankel memberikan penjelasan analisisnya bahwa “perubahan terbaru (Brasil) memiliki tujuan ganda: pertama, karena (Bolsonaro) perlu membebaskan jabatan kabinet untuk sekutu sentris barunya, dan kedua, karena dia sedang mempersiapkan kemungkinan krisis politik dan ingin mengelilingi dirinya dengan orang-orang yang sangat setia, terutama di angkatan bersenjata," ujarnya.

Baca Juga: Pakar di Paraguay Minta Perbatasan dengan Brasil Ditutup

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya