Krisis Ukraina: Biden Ancam akan Sanksi Pribadi ke Putin

Invasi Rusia akan jadi invasi terbesar sejak PD II  

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menjawab pertanyaan wartawan pada hari Selasa (25/1/22), bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin bisa saja mendapatkan sanksi secara pribadi jika Rusia menginvasi Ukraina.

Sanksi langsung secara pribadi dari pemerintah AS kepada pemimpin negara jarang dilakukan. Itu hanya terjadi beberapa kali seperti sanksi kepada Bashar al-Assad dari Suriah atau Muammar Gadafi dari Libya.

Saat ini berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah terjadinya perang di Eropa Timur, yang bersumber dari ketegangan Ukraina-Rusia. Diplomasi tingkat tinggi tiga tahap yang berlangsung antara AS dan Sekutu dengan Rusia pekan lalu tidak membuahkan hasil.

1. Invasi Rusia ke Ukraina akan jadi invasi terbesar sejak Perang Dunia Kedua

Krisis Ukraina: Biden Ancam akan Sanksi Pribadi ke PutinLatihan militer Rusia (Twitter.com/ Russian Arms Control Delegation in Vienna)

Penumpukan pasukan Rusia sekitar 100 ribu tentara di dekat perbatasan timur Ukraina telah membuat Kiev menuduh negara yang dipimpin Presiden Putin itu merencanakan invasi. Negara-negara Barat, termasuk AS dan sekutu Eropa, juga memberikan tuduhan yang sama.

Saat ini, pergerakan pasukan Rusia terus dipantau. Rusia dan Belarusia telah merencanakan latihan militer yang akan dilakukan bulan Februari. Meski rincian jumlah pasukan tidak disebutkan, tapi militer Rusia telah tiba di Belarus.

Baru-baru ini, Rusia melakukan latihan perang di dekat perbatasan Ukraina dan di dalam wilayah Krimea, wilayah milik Ukraina yang dicaplok Moskow pada tahun 2014 lalu.

Dengan jumlah pasukan Rusia yang terus bergerak tersebut, Washington memberikan respon.

Dilansir Deutsche Welle, Presiden Biden mengatakan jika Rusia benar-benar melakukan invasi ke Ukraina, maka itu akan menjadi "invasi terbesar" sejak Perang Dunia Kedua selesai.

"Itu akan mengubah dunia," kata Joe Biden.

Biden sendiri menegaskan bahwa dia tidak memiliki niat untuk mengirim pasukan AS ke Ukraina. Tapi demi memenuhi kewajiban kepada sekutu NATO, sekitar 8.500 pasukan AS di Eropa telah disiagakan untuk pertahanan. Jumlah pasukan untuk memperkuat Eropa bisa bahkan bisa ditingkatkan.

2. AS bisa berikan sanksi secara pribadi kepada Presiden Putin

Negara-negara sekutu Barat, termasuk di antaranya Uni Eropa (UE), NATO, juga G-7 telah memperingatkan Rusia bahwa jika pasukan Moskow menginvasi Ukraina, maka akan ada biaya yang sangat mahal untuk membayarnya.

Negara-negara sekutu Barat mengancam akan menjatuhkan sanksi yang merusak ekonomi Rusia, yang jauh lebih parah dari pada sanksi sebelumnya yang pernah dijatuhkan.

Dilansir ABC News, kali ini ancaman sanksi itu semakin meningkat. Ketika ditanya wartawan apakah Presiden Putin juga bisa jadi sasaran ancaman sanksi, Presiden Biden menjawab "iya."

Biden akan mempertimbangkan secara pribadi memberikan sanksi kepada Putin jika Rusia menginvasi Ukraina.

Komentar Biden itu muncul sehari setelah sekitar 8.500 pasukan AS di Eropa disiagakan untuk pertahanan di Eropa. Bahkan ribuan pasukan AS itu ditempatkan karena ancaman yang membutuhkan "kewaspadaan tinggi" di wilayah tersebut.

Tentang kekhawatiran negara-negara anggota NATO, Biden memberi penjelasan tidak ada alasan apapun untuk khawatir karena NATO akan membela mereka jika mendapatkan invasi.

Baca Juga: AS Amankan Pasokan Energi Eropa Jika Rusia Serang Ukraina

3. Rusia marah dengan langkah AS dan NATO

Krisis Ukraina: Biden Ancam akan Sanksi Pribadi ke PutinIlustrasi perlengkapan militer (Pixabay/LCharn)

Rusia memberikan tanggapan dengan marah atas pernyataan negara-negara Barat. Menurut BBC, Rusia menuduh AS dan Sekutunya telah meningkatkan ketegangan atas krisis Ukraina.

Selain itu, Rusia juga mengulangi lagi pernyataannya bahwa Moskow tidak memiliki rencana untuk menginvasi atau memasuki Ukraina.

Meski begitu, baik Kiev maupun negara-negara Barat melihat Moskow telah membangun pasukannya di dekat perbatasan Ukraina. Sekitar 100 ribu pasukan Rusia telah ditumpuk dan menimbulkan kekhawatiran akan ancaman keamanan bagi Ukraina secara khusus dan Eropa pada umumnya.

Rusia juga protes dengan langkah AS dan NATO. Menurut Diplomat Moskow untuk PBB dalam sebuah pernyataan "tidak ada penjelasan tentang apa yang dilakukan armada AS di dekat pantai Rusia." Juga tidak ada penjelasan tentang AS dan NATO yang membanjiri Ukraina dengan senjata dan penasihat dari Barat.

Baca Juga: AS: Rusia Pasti akan Bergerak ke Ukraina

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya