Lagi, Kapal Kargo Terbakar di Teluk Aden Akibat Rudal Houthi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komando Pusat militer Amerika Serikat (CENTCOM) melaporkan Houthi Yaman telah meluncurkan rudal jelajah yang mengenai kapal kargo M/V Verbena. Pada Kamis (13/6/2024), CENTCOM mengatakan kapal itu masih terbakar dan satu pelautnya terluka parah.
CENTCOM menjelaskan, Verbena merupakan kapal kargo curah yang berbendera Palau. Tapi, kapal itu milik Ukraina dan dioperasikan oleh perusahaan Polandia. Verbena sedang dalam perjalanan menuju Italia.
1. Houthi gunakan dua rudal jelajah untuk menyerang
Houthi masih terus melakukan serangan terhadap kapal kargo di jalur pelayaran internasional di Teluk Aden. Dalam serangan terbarunya, Houthi menggunakan dua rudal jelajah anti-kapal.
"Kedua rudal menghantam MV Verbena, sebuah kapal pengangkut kargo curah berbendera Palau, milik Ukraina, dan dioperasikan oleh Polandia. MV Verbena baru-baru ini berlabuh di Malaysia dan sedang dalam perjalanan ke Italia membawa material konstruksi kayu," kata CENTCOM dikutip USNI.
Dalam pernyataan, CENTCOM mengatakan bahwa Verbena saat ini mengalami kerusakan dan kebakaran. Para kru terus berusaha memadamkan api. Satu pelaut sipil mengalami luka parah akibat serangan tersebut.
"Pesawat dari USS Philippine Sea secara medis mengevakuasi pelaut yang terluka ke kapal mitra terdekat untuk mendapatkan perawatan medis," tambahnya.
Baca Juga: Kapal Migran Tenggelam di Yaman, 49 Orang Tewas dan 140 Hilang
2. Houthi klaim melakukan serangan
Editor’s picks
Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) sebelumnya mengatakan, sebuah kapal telah diserang dan terbakar. Perusahaan swasta keamanan Ambrey mengatakan, kapal dagang melakukan panggilan radio darurat karena kapal tersebut terkena rudal.
Dilansir Associated Press, kelompok Houthi kemudian mengklaim telah menyerang Verbena. Mereka juga mengklaim menyerang dua kapal lainnya di Laut Merah.
"(Serangan) sebagai pembalasan atas kejahatan yang dilakukan terhadap rakyat kami di Jalur Gaza, dan sebagai tanggapan terhadap agresi AS-Inggris melawan negara kami," katanya.
CENTCOM menjelaskan, dua rudal balistik Houthi di Laut Merah tidak menyebabkan cedera atau kerusakan signifikan.
3. Serangan Houthi berdampak pada kenaikan biaya pelayaran
Houthi telah menargetkan kapal-kapal yang diduga memiliki hubungan dengan Israel di Laut Merah dan Teluk Aden sejak November 2023. Mereka mengatakan serangan itu merupakan bentuk solidaritas terhadap Palestina atas invasi Israel di Jalur Gaza.
Dilansir Al Jazeera, sehari sebelumnya Houthi mengklaim menyerang kapal Tutor dengan serangan perahu kecil dan rudal. Kapal itu milik Yunani yang mengangkut batu bara. Kapal terendam air di dekat Hodeidah dan butuh penyelamatan.
Departemen Luar Negeri Filipina mengutuk serangan itu karena awak kapal Tutor termasuk warga Filipina.
Badan Intelijen Pertahanan AS (DIA) mengatakan, serangan Houthi berdampak pada setidaknya 29 perusahaan di lebih dari 65 negara. Perusahaan-perusahaan yang kapalnya terus transit di wilayah tersebut menghadapi biaya tambahan untuk asuransi risiko perang dan bonus bagi anggota awak kapal.
Baca Juga: Houthi Yaman Klaim Berhasil Tangkap Mata-Mata AS-Israel
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.