Latvia Pilih Sosok Pendukung Ukraina Jadi Presiden

Presiden gay pertama di Baltik

Jakarta, IDN Times - Latvia yang berbatasan dengan Rusia memiliki presiden baru yakni Edgars Rinkevics. Pada Rabu (31/5/2023), anggota parlemen negara itu memilih Rinkevics yang populer dan merupakan pendukung kuat Ukraina saat ini ketika diperangi oleh Rusia.

Rinkevics naik jabatan yang sebelumnya adalah Menteri Luar Negeri. Pendahulunya, Egils Levits, memutuskan untuk tidak mencalonkan diri di masa jabatan kedua. Ketika terpilih sebagai Presiden Latvia, Rinkevics mengatakan akan melakukan segala upaya agar negara makmur dan aman.

Baca Juga: Estonia dan Latvia Borong IRIS-T Buatan Jerman buat Pertahanan Udara

1. Mendapat dukungan lebih banyak dukungan dibanding pesaingnya

Presiden di Latvia, dipilih oleh parlemen yang bernama Saeima. Kursi parlemen negara itu memiliki 100 kursi. Pada Rabu, anggota Saeima melakukan pemungutan suara untuk memilih Presiden Latvia yang baru usai Egils Levits yang menjabat sejak 2019, tidak mencalonkan diri lagi.

Dilansir Associated Press, dalam pemungutan suara yang ketat di Saeima, Edgars Rinkevics mendapatkan 52 suara. Dengan jumlah tersebut, dia mendapatkan satu suara lebih banyak dari yang dibutuhkan untuk menang.

Saingan Rinkevics adalah seorang pengusaha bernama Uldis Pilens. Dia mendapatkan 25 suara dalam pemungutan putaran ketiga usai Elina Pinto, kandidat yang lainnya, keluar dari pemilihan tersebut.

2. Janji akan layani rakyat Latvia dengan baik

Latvia Pilih Sosok Pendukung Ukraina Jadi PresidenEdgars Rinkevics (Twitter.com/Edgars Rinkēvičs)

Secara umum, kekuatan utama Latvia, berada di tangan Perdana Menteri yang kini dijabat oleh Krisjanis Karins. Peran Presiden Latvia biasanya hanya berjalan secara seremonial dalam pemerintahan.

Namun, presiden juga bertindak sebagai panglima tertinggi Angkatan Bersenjata, menandatangani undang-undang, mencalonkan Perdana Menteri dan punya hak untuk membubarkan Parlemen.

Rinkevics mendapatkan dukungan yang luas dari politisi, termasuk di antaranya Presiden Levits yang tidak lagi mencalonkan diri. Dilansir Deutsche Welle, Levits mengatakan bahwa Latvia berada di tangan yang aman selama empat tahun ke depan jika jabatan itu dipegang oleh Rinkevics.

Usai pemungutan suara, Rinkevics mengatakan bahwa dirinya merasa terhormat telah dipilih oleh Parlemen dan berjanji akan melayani rakyat Latvia dengan baik. Sebelum memasuki pemerintahan, dia menjadi jurnalis radio pada 1990-an dan pernah bekerja di Kementerian Pertahanan.

Baca Juga: Saling Usir Duta Besar Rusia-Estonia, Latvia Ikut Murka  

3. Mantan Menteri Luar Negeri yang mendukung kuat Ukraina

Latvia Pilih Sosok Pendukung Ukraina Jadi Presidenilustrasi (Unsplash.com/Kedar Gadge)

Sebelum terpilih menjadi Presiden Latvia, Edgars Rinkevics merupakan Menteri Luar Negeri  yang cukup populer di kalangan rakyat negara Baltik tersebut. Di tengah konflik Rusia-Ukraina saat ini, Rinkvics juga semakin terkenal karena dia memiliki dukungan kuat untuk Kiev.

Ketika melakukan konferensi pers pada Rabu, dilansir ABC News, Rinkevics yang berusia 49 tahun itu mendesak negara-negara untuk memberikan harapan kepada Ukraina tentang kemungkinan keanggotaan NATO.

Pertemuan puncak anggota NATO yang akan datang, dijadwalkan akan dilakukan di ibu kota Vilinus, Lithuania, yang merupakan sekutu dekat Latvia di Baltik. Rinkevics sendiri memiliki pendirian yang keras terhadap Rusia dan dukungannya kepada Ukraina tidak tergoyahkan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, memberikan selamat atas terpilihnya Rinkevics sebagai Presiden Latvia. Dia menyebutnya sebagai sahabat sejati Ukraina.

Baca Juga: Ikuti Estonia, Latvia Turunkan Hubungan Diplomatiknya dengan Rusia

4. Presiden gay pertama di Baltik

Sebagai politikus yang berada di pemerintahan negara Baltik, Rinkevics pernah dengan bangga menyatakan bahwa dirinya homoseksual. Itu dilakukannya pada tahun 2014 lalu.

Di Baltik atau di semua negara bekas Republik Soviet, minoritas seperti homoseksual lebih mendapatkan tantangan keras dibandingkan dengan negara-negara di Eropa barat. Mereka kurang mendapatkan toleransi.

Namun dengan terpilihnya Rinkevics, maka dia menjadi presiden gay pertama di negara Baltik, kutip TRT World. Dan Latvia yang merupakan anggota Uni Eropa (UE), membuat Rinkevics menjadi presiden negara anggota UE yang secara terbuka mengakui dirinya adalah gay.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya