Longsor di Jepang: 2 Tewas dan Puluhan Lainnya Hilang

Dalam sepekan terakhir, Jepang dilanda hujan deras

Tokyo, IDN Times - Bencana alam tanah longsor melanda Jepang, tepatnya di kota Atami, Prefektur Shizuoka, sekitar 90 kilometer barat daya ibukota Tokyo pada Sabtu pagi (3/7). Hujan deras telah melanda sebagian besar Jepang pekan ini. Di beberapa tempat, sungai-sungai mulai meluap dan di Atami, telah memicu tanah longsor.

Deretan rumah-rumah di Atami itu diterjang lumpur hitam yang meluncur dari bukit. Puluhan rumah tertimbun tanah dan sekitar 19 orang dilaporkan hilang, entah itu terkubur atau ikut terseret lumpur. Ratusan rumah lainnya ikut terdampak dari longsor dahsyat yang terjadi.

1. Tim penyelamat segera melakukan pencarian

Longsor di Jepang: 2 Tewas dan Puluhan Lainnya HilangSekitar 20 orang hilang dalam longsor di Atami, Jepang pada Sabtu pagi (3/7). (Twitter.com/azfamily 3TV CBS 5)

Beberapa tetangga yang rumahnya terhindar dari longsor, hanya mampu melihat dengan ngeri, deretan rumah di Atami, yang diterjang tanah dan lumpur. Beberapa di antara mereka sempat merekam dengan kamera ponsel, dan dari rekaman itu memperlihatkan tanah, lumpur dan air bercampur dengan puing-puing bangunan yang mengalir dengan deras di jalanan yang menurun.

Melansir laman Sky News, Takamichi Sugiyama, pejabat manajemen prefektur setempat mengatakan bahwa tim penyelamat segera meluncurkan operasi penyelamatan. Menurut petugas, mereka sedang mencari setidaknya 19 orang yang hilang, yang mungkin tertimbun atau terseret air lumpur.

Petugas juga menyatakan bahwa jumlah korban yang hilang kemungkinan bisa bertambah, seiring pengumpulan data lapangan yang dilakukan.

2. Dua perempuan ditemukan tewas di pelabuhan

Baca Juga: Hujan Lebat Masih Turun di Sulteng, Waspada Tanah Longsor

Dalam longsor yang terjadi di Atami, sekitar 80 rumah yang hancur atau tertimbun. Ratusan rumah lainnya terdampak. Longsor itu, meluncur dari bukit dan turun menerjang bangunan dan deretan perumahan. Longsoran tanah yang bercampur dengan air berwarna gelap, terus meluncur sejauh dua kilometer, mengantarkan puing-puing mencapai bibir pantai terdekat.

Melansir laman berita Kyodo News, otoritas berwenang menyatakan mereka telah menemukan dua orang perempuan di dekat pelabuhan dan oleh penjaga pantai dijelaskan bahwa keduanya telah meninggal. Dua perempuan itu kemungkinan besar adalah korban yang terseret arus lumpur. Tidak ada rincian mengenai identitas korban.

Motoyuki Ushiyama, seorang profesor  peneliti dari Universitas Shizuoka menjelaskan bahwa aliran longsor yang terjadi di Atami diperkirakan memiliki kecepatan sekitar 40 kilometer per jam. Sungai di bukit yang biasanya lebarnya sekitar 2 meter, akibat luapan air deras yang terjadi, saat ini lebarnya mencapai puluhan meter.

Seorang profesor lain, ahli teknik pengendalian erosi dari Universitas Shizuoka menjelaskan bahwa daerah itu rawan longsor karena endapan vulkanik yang menumpuk di lereng.

Petugas penyelamat, selain sedang berusaha mencari penduduk yang dilaporkan hilang, mereka juga sedang berusaha menolong orang-orang yang terjebak karena longsor tersebut.

3. Peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya selama 60 tahun terakhir

Longsor di Atami terjadi sekitar pukul 10 pagi. Menurut pengakuan kepala kuil setempat, "saya mendengar suara yang mengerikan dan melihat tanah longsor mengalir ke bawah saat petugas penyelamat mendesak orang untuk mengungsi. Jadi saya lari ke tempat yang lebih tinggi. Saat saya kembali, rumah dan mobil yang tadinya ada di depan kuil sudah tidak ada,” katanya seperti dikutip dari The Guardian.

Saksi mata lain yakni Masaru Isei, 70 tahun, menjelaskan bahwa "saya sudah tinggal di sini selama sekitar 60 tahun tetapi ini adalah pengalaman pertama saya," ujarnya seperti dilansir Kyodo News.

Yoshihide Suga, Perdana Menteri Jepang segera melakukan pertemuan dengan satuan tugas darurat setelah peristiwa longsor dan meminta meminta orang-orang di daerah itu untuk tetap waspada.

Suga menghimbau "mungkin ada lebih banyak hujan lebat dan kita perlu mengamati tingkat kehati-hatian tertinggi," katanya dalam siaran televisi.

Saat ini sudah ada sekitar 80 orang yang dievakuasi. Akan tetapi 2.380 rumah tangga tak memiliki listrik akibat dampak longsor tersebut.

Baca Juga: Lagi, 998 Ribu Dosis Vaksin AstraZeneca dari Jepang Tiba di Indonesia

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya