M23 di Kongo Mundur dari Wilayahnya, tapi Pertempuran Masih Terjadi

M23 sebut pasukan pemerintah langgar gencatan senjata

Jakarta, IDN Times - Gejolak di wilayah timur Republik Demokratik Kongo (RD Kongo), yang dipicu oleh pemberontak M23, telah mengancam stabilitas. M23 sempat setuju untuk mundur pada Selasa (6/12/2022). 

Namun, pertempuran kembali dilaporkan terjadi. M23 dan pasukan pemerintah terlibat pertempuran dengan ratusan orang tewas dan puluhan ribu orang mengungsi.

Bulan lalu telah disepakati gencatan senjata, tapi peperangan masih terus berlanjut. M23 menuduh pasukan koalisi pemerintah melanggar gencatan senjata.

1. Kesiapan pasukan M23 untuk mundur

M23 di Kongo Mundur dari Wilayahnya, tapi Pertempuran Masih Terjadiilustrasi kamp pengungsian di RD Kongo (Twitter.com/OCHA DRC)

Upaya untuk mendamaikan gejolak di bagian timur RD Kongo terus dilakukan. Konflik antara M23 dengan pasukan pemerintah selama bertahun-tahun telah menimbulkan banyak penderitaan. Pada Selasa, kelompok M23 siap menarik diri dari wilayah yang telah diduduki.

"M23 menegaskan kembali kesiapannya untuk berdialog langsung dengan pemerintah RD Kongo untuk menemukan solusi abadi atas akar penyebab konflik," kata juru bicara M23, Lawrence Kanyuka, dikutip dari Deutsche Welle.

Pernyataan M23 disampaikan setelah Kongo menuduh kelompok itu mendalangi pembantaian 272 orang di Kishishe, provinsi Kivu Utara. Laporan sebelumnya menyatakan bahwa korban sipil atas pembantaian sekitar 50 orang, tapi operasi pencarian menemukan jumlah korban yang lebih banyak.

Baca Juga: Pemerintah RD Kongo Tuduh M23 Bantai 272 Warga Sipil

2. M23 sebut pasukan koalisi pemerintah melanggar gencatan senjata

Ketegangan di bagian timur RD Kongo telah meningkat sejak November 2021. Pertempuran antara pasukan pemerintah dengan M23 telah menyebabkan ketidakstabilan baru di wilayah itu.

Gencatan senjata disepakati bulan November, tapi kedua pihak saling menuduh telah melanggarnya. Usai M23 menyatakan pasukannya siap mundur, mereka kemudian menuduh pasukan pemerintah melanggar gencatan senjata.

M23 menuduh pasukan koalisi menyerang posisi mereka di Kivu Utara, membunuh warga sipil, menghancurkan rumah dan membunuh ternak, kata Kanyuka dikutip Associated Press.

Dia menegaskan bahwa M23 tidak akan tinggal diam atas tindakan itu.

3. Bentrokan terjadi meski gencatan senjata disepakati

https://www.youtube.com/embed/luJaXODZFio

M23 terkenal satu dekade lalu ketika merebut kota Goma, kota terbesar di bagian timur RD Kongo. Meski sudah dipukul mundur, mereka mengalami kebangkitan besar tahun ini, dengan melancarkan beberapa serangan dan mampu menduduki beberapa wilayah, meski mendapat tekanan dari pasukan Kongo dan koalisinya.

Al Jazeera melaporkan, kendati gencatan senjata telah disetujui dan M23 juga sudah menyatakan akan menarik diri, tapi sumber lokal melaporkan bentrokan terus terjadi di dekat kota Goma.

Pasukan koalisi East African Community telah membantu RD Kongo, berupaya menstabilkan keamanan di wilayah tersebut. Kenya, Uganda, dan beberapa negara Afrika Timur lain telah mengirim ratusan bahkan ribuan tentara untuk membantu RD Kongo.

Konflik di bagian timur Kongo, yang kaya mineral, juga telah menimbulkan ketegangan politik. Kongo menuduh negara tetangga Rwanda mendukung M23. Namun Rwanda berulang kali membantah tuduhan itu.

Baca Juga: Dubes Rwanda di Kongo Diusir karena Dituduh Dukung Pemberontak

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya