Mantan Sekretaris Nazi Didakwa Terlibat Pembunuhan Massal 

Korban diduga sudah ribuan jiwa

Berlin, IDN Times – Seorang perempuan sepuh yang sudah berusia 95 tahun didakwa terlibat dalam pembunuhan massal yang pernah dilakukan oleh Nazi. Pembunuhan tersebut dilakukan di kamp Stutthof, dekat Gdansk, Polandia, yang saat itu diduduki oleh Nazi.

Dakwaan itu dilayangkan oleh jaksa penuntut di pengadilan kota Itzehoe, sekitar 340 kilometer sebelah barat dari ibukota Berlin. Perempuan yang saat ini sudah sepuh, hidup di sebuah panti jompo di sebelah utara Hamburg dan saat dia dituduh terlibat pembunuhan menjadi seorang sekretaris komandan pasukan SS.

1. Terlibat dalam kasus pembunuhan 10.000 orang

Mantan Sekretaris Nazi Didakwa Terlibat Pembunuhan Massal Narapidana sedang istirahat makan di kamp Stutthof. (Wikimedia.org/ushmm.org)

Kasus pembunuhan massal yang dilakukan oleh Nazi selama bertahun-tahun jarang menyeret penjaga kamp, staf, akuntan atau sekretaris. Jadi kasus yang saat ini mencuat adalah salah satu kasus yang jarang. Jaksa penuntut melakukan penyelidikan terhadap korban Holocaust sudah sejak lama.

Melansir dari laman Deutsche Welle, penyelidikan kasus tersebut dimulai sejak tahun 2016 melalui sejumlah wawancara dengan para korban di Israel dan Amerika Serikat yang masih hidup. Dalam penyelidikan itu, jaksa akhirnya menjelaskan bahwa pelaku didakwa “membantu dan mendukung pembunuhan dalam lebih dari 10.000 kasus.”

Para tahanan yang saat itu berada di kamp konsentrasi adalah tahanan Yahudi, partisan Polandia, serta tahanan perang Uni Soviet. Tersangka yang saat ini sudah sepuh, juga didakwa terlibat percobaan pembunuhan. Dia menjadi sekretaris dari komandan yang bernama Paul Werner Hoppe dan memiliki peran kunci.

2. Tersangka masih dibawah umur

Mantan Sekretaris Nazi Didakwa Terlibat Pembunuhan Massal Sisa bangunan Kamp Stutthof pada tahun 2017. (Wikimedia.org/Wisniowy)

Jaksa penuntut yang membuka kasus tersebut bernama Peter Mueller-Rakow. Dia menjelaskan bahwa tim penyelidik telah bekerja dengan melakukan tugas dan memberikan hasil secara “rinci”. Sejarawan juga diminta mengevaluasi ruang lingkup kerja terdakwa ketika berada di dalam kamp konsentrasi terkait “tanggung jawab konkret” pelaku terhadap insiden mengerikan.

Melansir dari laman The Guardian, identitas dari terdakwa tidak pernah dirilis oleh jaksa penuntut. Namun menurut media lokal, ia bernama Irmgard F. Saat menjadi sekretaris dan membantu serta bersekongkol dalam pembunuhan massal, terdakwa masih berada di bawah umur.

Saat ini, ketika kasus tersebut diungkapkan, jaksa Rakow mempersilakan pengadilan apakah akan membuka persidangan. Menurut jaksa, terdakwa masih dapat untuk diadili meski usianya saat ini sudah sepuh. Pengadilan yang akan melakukan persidangan adalah pengadilan remaja terkait usia saat terdakwa terlibat.

Sejak tahun 2011, Jerman telah berusaha mengadili orang-orang yang terlibat dalam pembunuhan Nazi meski bukan tokoh utama. Beberapa diantaranya adalah penjaga kamp konsentrasi dan akuntan karena dianggap bertugas dalam bagian mesin pembunuh Nazi. Kini kasus baru membawa nama seorang mantan sekretaris.

Baca Juga: Kisah Korban yang Lolos dari Penjara Perempuan Nazi

3. Sekitar 65.000 tahanan tewas di kamp Stutthof

Mantan Sekretaris Nazi Didakwa Terlibat Pembunuhan Massal Salah satu tahanan di kamp Stutthof. (Wikimedia.org/ushmm.org)

Kamp konsentrasi Stutthof adalah sebuah kamp konsentrasi yang didirikan pada tahun 1939. Para penjaga kamp tersebut mulai menggunakan kamar gas sebagai tempat eksekusi pada Juni 1944. Pasukan Soviet berhasil membebaskan kamp tersebut pada Mei 1945 ketika rangkaian Perang Dunia II berakhir.

Kamps Stutthof menampung sekitar 100.000 narapidana. Menurut BBC, sektiar 65.000 orang tewas di kamp tersebut. Banyak diantaranya yang meninggal karena kelaparan, penyakit, eksekusi kamar gas atau suntik mati. Kamp tersebut adalah salah satu kamp yang menyedihkan.

Keterlibatan sekretaris bernama Irmgard F. dalam membantu pembunuhan massal terjadi antara Juni 1943 hingga April 1945. Saat itu dia berusia dibawah 21 tahun sehingga masih dianggap dibawah umur. Kini pengadilan untuk remaja di Schleswig-Holstein yang harus memutuskan apakah sekretaris itu akan dibawa ke meja hijau.

Sebelumnya, penjaga di Stutthof juga pernah disidangkan. Penjaga tersebut bernama Bruno Dey. Dia disidang tahun lalu dan mendapatkan penangguhan hukuman dua tahun di Hamburg. Di persidangannya, dia meminta maaf kepada korban Holocaust.

Baca Juga: Pasangan Kulit Putih di AS Pakai Masker Nazi saat Belanja

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya